Apa yang harus dilakukan jika putri Anda meninggalkan rumah. Putri meninggalkan rumah Ketika putri meninggalkan rumah
Nama: Catherine
Selamat siang Putri saya yang berusia 18 tahun, seorang siswa tahun pertama, tinggal bersama seorang pemuda di keluarganya. Ini adalah cinta pertamanya, pria pertamanya. Saya membesarkan putri saya sendirian. Saya cukup otoriter dan membesarkannya dengan kasar, saya tidak akan menyembunyikannya. Putri saya selalu belajar dengan baik, menari dalam ansambel selama 10 tahun, dan masuk universitas yang bagus. Terlepas dari kenyataan bahwa dia cantik, hubungan dengan laki-laki tidak berhasil. Sesuai dengan prinsip: “siapa yang kita cintai, kita tidak dicintai”, “siapa yang mencintai kita, kita tidak mencintai”.
Di kelas terakhir sekolah, ternyata dia sendiri mulai MEMBANGUN HUBUNGAN (di Rumah-2) dengan seorang anak laki-laki dari kelas paralel. Anak laki-laki itu secara subyektif tidak baik, dia tidak bisa belajar dengan normal, dia tidak tertarik pada apa pun, dia terus-menerus mengalami depresi, dia tidak punya teman, penampilannya paling biasa, dia sakit dengan psoriasis. Semuanya dimulai dan berlanjut dengan sangat buruk, putrinya memimpin pesta pria itu: dia membayarnya di kafe, membuat janji. menemuiku di dekat rumah. Dia hampir tidak pernah memulai komunikasi, dan bahkan tidak mengantarnya sampai larut malam. Pada akhirnya, mereka mulai bertengkar hebat dan berpisah. Anak laki-laki itu melemparkannya.
Putri saya sangat khawatir, setelah tiga bulan dia tidak tahan dan menulis sendiri kepadanya. Bocah itu dikeluarkan dari institut setelah semester pertama. Milik saya menyelesaikan tahun pertama dengan nilai A dan B. Anak laki-laki itu bekerja sebagai pelayan di musim panas, milikku bekerja di sebuah organisasi besar dan akan pergi ke Jerman untuk magang. Yang paling penting adalah orang tua anak laki-laki itu menyambut baik hubungan dekat mereka, saya menentangnya. Ada perang di antara kita. Saya praktis kehilangan putri saya. Ketika saya jauh dari rumah selama tiga hari, dia pergi untuk tinggal bersama keluarga itu. Sekarang saya menenangkan diri dan mencoba mendapatkannya kembali. Dia tidak mau. Putrinya manja, namun siap hidup dari uang sang anak laki-laki (untuk saat ini). Dia tidak tergoyahkan oleh kemungkinan kehilangan studi, istirahat normal, pakaian, dll.
Sekarang saya dan putri saya berkomunikasi (hanya berkat saya), tetapi sulit bagi saya untuk memahami apa dan bagaimana yang harus saya lakukan selanjutnya. Mereka belum akan menikah dengannya, prospeknya secara umum tidak jelas dengan studi/pekerjaannya. Mereka baru berusia 19 tahun. Orang tua itu mengambil posisi tidak ikut campur, mereka tidak peduli dengan gadisku, karena... Mereka punya pacar, dia berkomitmen pada seks murni dan selalu di rumah. Milik saya (menurut saya) telah kehilangan harga diri, saya sangat khawatir tentang hal ini. Dia siap untuk mendidik kembali anak laki-laki itu, tetapi dia tidak bisa mentolerir kekurangan uang; dia berharap dapat menerima uang dari saya lagi.
Ya, hal yang paling penting. Hubungan mereka juga tidak mendung, dia bisa membentaknya, bahkan memukulnya beberapa kali. Semua percakapan dengan putri saya mengarah pada skandal. Saya menghentikan upaya ini. Aku hanya mencoba untuk mencintainya. Tapi.. aku tidak bisa lagi. Saya berhenti menghormatinya dan menurut saya dia selalu memanfaatkan saya. Sekarang dia memeras saya bahwa dia ingin kembali ke rumah, tetapi saya harus mendukungnya seperti sebelumnya, dan dia akan berjalan dan menghabiskan malam sesuai keinginannya, dan jika saya mengucapkan sepatah kata pun, dia akan pergi lagi... Saya tidak tidak tahu harus berbuat apa lagi. Terkadang sepertinya aku tidak seharusnya kembali padanya, aku tidak tahan
Remaja meninggalkan rumah adalah salah satu masalah paling mendesak di zaman kita. Dan bukan hanya anak-anak yang kehilangan perhatian dan pengasuhan yang lari dari orang tuanya. Warga negara yang cukup kaya dan berharga, orang tua yang baik dan penuh kasih sayang sering kali berpaling ke petugas penegak hukum dengan permintaan putus asa untuk menemukan seorang anak. Mereka dengan tulus tidak mengerti apa yang mereka lakukan salah, mengapa gadis manis atau laki-laki luar biasa mereka tiba-tiba berubah menjadi remaja agresif dan sakit hati yang membenci mereka. Apa alasan transformasi ini? DAN apa yang harus dilakukan jika seorang anak meninggalkan rumah?
Anak itu meninggalkan rumah. Apa yang harus dilakukan?
Masa remaja merupakan masa “badai dan stres”. Putri Sigmund Freud, Anna, menulis bahwa “menjadi normal pada masa remaja adalah hal yang tidak normal.” Pada saat ini, anak Anda, dengan segala kekejaman dan keras kepala, sebenarnya sangat rentan, dan kesalahpahaman serta penolakan Anda terhadap posisinyalah yang menyebabkan penderitaan terbesar baginya. Anda tidak ingin memahami bahwa putri atau putra Anda telah dewasa, Anda tidak menganggap serius pandangannya dan mencoba memaksakan pendapat Anda atas dasar bahwa Anda lebih tua dan lebih tahu. Dan mengapa terkejut jika putra atau putri Anda meninggalkan rumah!
Psikoanalis terkenal Françoise Dolto percaya bahwa seorang anak menjadi dewasa justru ketika ia memutuskan untuk meninggalkan orang tuanya, yang tidak menerima dirinya apa adanya dan tidak ingin melihat perubahan yang menimpa dirinya. Anak tersebut meninggalkan rumah tanpa rasa bersalah atau penyesalan, dan kami, orang tua, ditinggalkan dengan rasa sakit dan kecemasan terhadapnya. Mengapa begitu penting bagi anak-anak untuk memaksakan keputusan mereka sendiri? Dan mengapa kasih sayang orang tua merusak hubungan dengan anak?
Penyebabnya, karena kita tidak memahami alasan perubahan yang terjadi pada anak, kita berusaha memaksa mereka untuk bersikap sama, penuh kasih sayang dan penurut, serta tidak mau menerima mereka apa adanya. Banyak yang menghukum anak-anak mereka, kadang-kadang bahkan dengan penyerangan, dengan menjelaskan kepada mereka bahwa tindakan keras adalah demi kebaikan mereka, anak-anak. Egoisme orang tua yang biasa, yang tidak dapat diatasi oleh anak-anak, karena kurangnya pengalaman hidup. Dan satu-satunya jalan keluar bagi anak tersebut adalah meninggalkan rumah.
Para psikolog percaya bahwa pada masa remaja, anak berusaha mencapai kemandirian dan mengembangkan otonomi dalam mengambil keputusan. Dan jika orang tua ikut campur dalam hal ini, anak akan terpisah dari keluarga. Namun akibat dari perpisahan tersebut tidak serta merta berarti putusnya hubungan dengan orang tua. Ini mungkin merupakan kelahiran sebuah hubungan baru, yang tidak didasarkan pada perwalian dan paksaan yang mengganggu, tetapi pada rasa hormat dan kemitraan. Dan orang tua memainkan peran utama di sini.
Lagi pula, jika beberapa tahun yang lalu cinta terhadap bayi Anda terdiri dari perawatan, perawatan, keamanan, kontrol, kini hal itu harus diwujudkan dalam mendukungnya sebagai individu yang mampu secara mandiri bertanggung jawab atas hidupnya. “Latihlah anak itu menurut tingkah lakunya”, yakni sesuai dengan kodratnya. Rasakan kebutuhan dan perasaannya seolah-olah itu milik Anda sendiri, dan Anda akan memahami apa yang baik untuknya, bukan untuk Anda.
Tiga langkah Anda ke arah ini
- Hentikan segala manifestasi kebiasaan Anda dalam mengambil keputusan untuk anak Anda. Jangan mencoba mengarahkan atau mendorongnya ke arah keputusan yang Anda pilih untuknya.
- Belajarlah untuk bahagia karena anak Anda mandiri. Bahkan jika Anda melihat bahwa keputusan putra atau putri Anda mungkin menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan, cukup sampaikan kekhawatiran Anda kepada mereka. Dan biarkan konsekuensi ini terjadi.
- Ubah pemikiran dan keyakinan Anda tentang anak Anda. Itu penting. Keyakinan dan tindakan Anda sangat erat hubungannya. Jika Anda meyakinkan diri sendiri bahwa anak Anda benar-benar mampu menjalani hidupnya sendiri, akan lebih mudah bagi Anda untuk dengan tulus mendukungnya.
Jika Anda dapat mengubah cinta egois Anda kepada anak Anda menjadi cinta kreatif, Anda tidak perlu menghubungi psikoterapis dengan pertanyaan: “Apa yang harus dilakukan jika putri (putra) Anda meninggalkan rumah”. Anda akan berada di sana ketika dia membutuhkan pengalaman, dukungan dan dorongan Anda dalam membuat keputusan yang penting baginya. Dan ganjaran Anda akan berupa hubungan yang lebih dekat dan setara dibandingkan sebelumnya.
TanyaShnip33
Halo! Putriku akan berusia 16 tahun dalam 2 minggu. Sebulan yang lalu saya mulai berbohong. Punya tato. Dengan menyamar menghabiskan malam bersama seorang teman, dia menghabiskan malam di sebuah perusahaan yang terdapat alkohol. Saya membuka korespondensi dan mengetahui semua ini. Saya belum pernah membaca korespondensi sebelumnya. Putrinya berkata bahwa dia lelah dengan segalanya. Dia tidak lagi menjadi gadis yang penurut dan sekarang akan memutuskan semuanya sendiri. Dia akan pergi ke konser bukan 4 kali setahun, tapi terus-menerus. Berjalanlah saat dia mau dan kembali saat dia mau. Jika dia ingin pergi semalaman, maka dia akan pergi dan tidak akan bertanya kepada siapa pun. Aku tergelincir dalam studiku. Aku mengatakannya karena emosi. Kebebasan penuh itu ada di luar pintu. Dan meskipun dia berusia di bawah 18 tahun dan tinggal di rumah kami, dia harus mematuhi peraturan rumah. Pada malam hari dia pergi. Saya menulis kepadanya bahwa kami mencintainya dan mengkhawatirkannya. Dia bilang kami mengusirnya. Saya mencoba menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak mengusirnya. Dan apa yang mereka katakan bahwa kebebasan penuh sudah di depan mata? Saya menulis lagi. Bahwa kami mencintainya dan mengkhawatirkannya. Putriku tidak datang untuk bermalam lagi. Dia menulis surat kepadaku pagi ini. Bahwa dia masih hidup. Aku tidak tahu. Apa yang harus saya lakukan selanjutnya, saya takut menelepon ke rumah. Takut. Bagaimana jika saya menelepon, apakah mereka akan terus memanipulasi perawatan. Sang suami berkata dia akan berjalan-jalan dan kembali. Dia bermalam di perusahaan baru, kami tidak mengenal siapa pun secara pribadi.. Jadi.. Menurut ceritanya sedikit... Ceritakan padaku. Tolong bagaimana sikapnya yang benar sekarang, agar dia pulang ke rumah dan tidak pergi lagi.
TanyaShnip33
Kerusuhan dimulai sekitar sebulan yang lalu. Saya selalu berpikir bahwa dia adalah orang yang berakal sehat dan kami memiliki hubungan persahabatan. Kami memiliki tiga anak, dia dan dua putra kecil. Ada rasa cemburu. Tapi tidak ada yang memaksanya untuk membantu kami. Jarang sekali kami meminta untuk duduk bersama mereka selama beberapa jam. Dia biasanya tidak menolak. Dia punya kamar sendiri, kita tinggal. Dalam kelimpahan. Dia memiliki. Kami mendorongnya dengan segala cara, saya selalu berusaha memahaminya dan memihaknya. Ya, saya memutuskan banyak hal untuknya, ketika saya tidak mengambil keputusan, dia berlari dan bertanya bagaimana cara terbaik untuk melakukannya... Saya mulai tertarik pada rap. Meminta untuk menghadiri konser berbagai artis rap. Kami hanya turun ke yang terbesar. Dia bergabung dengan grup penggemar sekitar setengah tahun yang lalu. Mendapat teman baru dan teman baru. Sekarang dia hidup hanya demi kepentingan kelompok penggemar dan perusahaan ini. Biasanya saya pulang jam 10 malam, begitulah kesepakatannya. Jarang terjadi hal seperti itu nanti, tapi kemudian kami bertemu dengannya. Saya belum pernah ketahuan berbohong sebelumnya. Kondisi kami selalu sedemikian rupa sehingga Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda dan Anda bebas. Saya mulai memprotes. Menyelesaikan paruh pertama tahun ini dengan 2! Aku bahkan tidak kesal. Pada saat yang sama, dia melihat masa depannya di institut tersebut. Terkait dengan pengajaran bahasa. Ketika ditanya apa yang Anda lakukan untuk ini, dia berkata, Saya sedang melakukan... Faktanya, dia tidak melakukan apa pun sekarang. Mereka menolak tutor. Saya bertanya. Ketika kamu kuliah, dia menjawab, Saya akan... Dia mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan lebih dari apa yang dia lakukan sekarang... Saya ingin hidup sekarang. Kalau begitu aku ingin jalan-jalan. Saat aku menginginkannya. Dinding yang tidak bisa ditembus. Dia biasa menulis SMS tentang keberadaannya, agar kami bisa mengetahui keberadaannya dan dengan siapa. Lalu dia berhenti. Saya menulis satu atau dua hari sekali... Saya pergi. Saya pikir untuk menunjukkan kepada kita bahwa dia bisa melakukan sesuatu sendiri. Yah, karena mereka mengusirku, tolong, aku akan pergi dan hidup entah bagaimana caranya. Kami membutuhkan kebebasan penuh, katanya. Dia menulis bahwa dia masih hidup, yang berarti dia peduli. Saya menjawab, terima kasih sudah menulis
TanyaShnip33, sangat penting bagi remaja untuk menjadi bagian dari kelompok tertentu; bagi mereka, teman dan “hangout” sebenarnya sangat penting selama periode ini; mereka mencari diri mereka sendiri, mencoba mengekspresikan diri; Banyak proses internal yang terjadi pertama kali pada remaja dan sulit bagi mereka untuk mengatasinya. Ini adalah masa otonomi dan oleh karena itu remaja sering kali menantang norma orang tua dan sosial. Ini adalah periode ketika mereka mengalami konflik identitas. Remaja mengalami perubahan psikologis yang signifikan. Mereka mungkin mengalami pergulatan internal antara keinginan untuk mandiri dan keinginan untuk tetap bergantung pada orang yang merawat mereka – orang tua mereka. Dan remaja mungkin benar-benar berpikir dan khawatir sangat mendalam karena orang tuanya tidak memahaminya.
Meninggalkan rumah dan mengancam untuk pergi bisa menjadi pesan - "Kamu tidak mengerti aku."
Penting bagi Anda untuk memahami alasan kepergiannya.
Penyebabnya bisa banyak, misalnya: konflik dengan orang tua. Dimanja. Memaksakan sudut pandang orang tua pada remaja (saat memilih teman, profesi, dll). Sederhananya, sebagai tahap pertumbuhan dan pengalaman baru, dll. Artinya, ada banyak alasan.
Karena putri Anda sudah berusaha untuk pergi, mari kita mulai dengan hal yang tidak boleh Anda lakukan: Jangan membentaknya saat dia kembali. Anda tidak perlu repot-repot menanyakan apakah dia sendiri tidak ingin memberi tahu Anda. Tidak perlu menghukum atau tersinggung olehnya.
Anda menulis bahwa Anda takut menelepon rumahnya, bahwa dia akan terus memanipulasi pintu masuk. Terserah Anda di sini. Ubahlah sikapnya agar dia tidak sepenuhnya kehilangan kepercayaan pada Anda.
Telepon dan suruh dia pulang. Ketika dia kembali, peluk dia erat-erat, katakan padanya bahwa kamu mencintainya, bahwa kamu merindukannya dan khawatir.
Anda harus berperilaku tidak seperti orang tua yang menghukum dan anak yang tersinggung, tetapi seperti orang dewasa.
Ketika putri Anda siap untuk berbicara, bicaralah dengannya.
Dekatkan dia dengan Anda, jalin kontak.
Perjelas bahwa Anda menerimanya apa pun yang terjadi. Akui kesalahan Anda padanya, bahwa mungkin Anda salah dan tidak memahaminya. Dan cobalah mencari kompromi bersama.
Tugas Anda adalah menjaga kepercayaan. Ini sangat penting bagi Anda dan dia.
TanyaShnip33
Ya, saya bisa meneleponnya, tapi pertanyaannya adalah. Apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kami berbicara banyak... Baik dan buruk. Tujuannya. Kebebasan! Kebebasan penuh untuk bertindak. Jadi ternyata saya meneleponnya ke rumah. Saya tidak memarahi, kita sedang berbicara. Dan dia akan menjawab saya 100%, saya tidak menyesal telah pergi dan akan terus pergi ketika saya menganggapnya perlu dan sebanyak yang saya butuhkan... Ternyata saya harus setuju dengan ini. Dan kemudian dia akan melakukan hal itu.
TanyaShnip33
TIDAK. Ini adalah pertama kalinya. Tapi itulah yang dia katakan kepada kami. Dan kemudian dia pergi
TanyaShnip33, saya memahami Anda!
Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti bagaimana dia akan bereaksi atau apa yang akan dia katakan.
Lihatlah rantai itu, Anda secara emosional mengatakan kepadanya "kebebasan ada di depan pintu", dia pergi, mencoba membuktikan kepada Anda keseriusan kata-kata dan niatnya. Dia mendapat pengalaman baru dan kita tidak tahu seperti apa rasanya. Mungkin dia sudah siap untuk kembali dan menunggu Anda mengambil langkah pertama.
Bicaralah dengannya sesuai algoritma yang saya tulis di atas.
Carilah kompromi. Misalnya, Anda kadang-kadang bisa bermalam dengan seseorang, tetapi dalam kondisi tertentu (Anda harus tahu yang sebenarnya - di mana, dll..)
TanyaShnip33
Kami baru saja mendiskusikannya dengannya, itu sebabnya saya yakin dia akan mengatakannya. Dia menghabiskan hari-hari ini di perusahaannya, hal ini dikonfirmasi oleh foto di Instagram.. Dengan tulisan “Ini adalah kebahagiaan.” Dia menyembunyikan profilnya dariku hari ini. Saya datang dari halaman orang lain. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa sejauh ini dia bersenang-senang dan baik. Suami saya dengan tegas menentang saya meneleponnya kembali. Berbicara. Bahwa jika saya meneleponnya, ternyata dia telah mencapai tujuannya. Dan dia akan terus memanipulasinya.
TanyaShnip33
Sikat gigi, telepon, kosmetik. Nah, apa itu... Dan bagaimana harus bersikap lain kali? Jadi dia datang, kita akan ngobrol, akan ada konser dalam seminggu dan dia akan memberi kita fait accompli, dia pergi ke konser, lalu jalan-jalan, aku akan ke sana besok... Dan apa yang harus saya Mengerjakan? Lepaskan saja dan katakan, oke? Ternyata dia akan melupakan studinya, tentang kita, dan akan melakukan apa yang dia inginkan... Dan kami akan berbicara dengannya dan senang dia kadang-kadang bermalam di rumah... Saya tidak begitu mengerti ini . Saya ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya kembali, tetapi agar lain kali dia mengerti bahwa dia harus bermalam di rumah dan dia tidak bisa pergi kapan pun dia mau, tidak peduli siapa pun. Temukan semacam jalan tengah. Saya siap berkompromi, tapi dia juga harus berkompromi. Sebelum dia pergi, kami mendiskusikan hal ini ratusan kali. Satu-satunya persyaratannya. Kebebasan penuh... Tapi tidak terjadi seperti itu... Bagaimana saya bisa memberinya kebebasan penuh?
TanyaShnip33, saya memahami Anda!
Tanggung jawab untuk belajar, sampai batas tertentu, adalah tanggung jawabnya. Biarkan dia berada dalam “kebebasan” imajiner miliknya. Ini adalah pengalamannya, yang tentu saja penting untuk dikendalikan, tetapi tidak memberikan tekanan padanya.
Kadang-kadang izinkan dia jalan-jalan, tapi dengan syarat Anda tahu di mana dia tidur!
Anda tidak menjawab, apakah Anda tahu persis dengan siapa dia tinggal? Dan pertanyaan lainnya, darimana dia mendapatkan uang untuk konser, dll.?
TanyaShnip33
"Biarkan dia berada dalam 'kebebasan' imajinernya. Ini adalah pengalamannya, yang tentu saja penting untuk dikontrol, tetapi tidak untuk memberikan tekanan padanya." Inilah saat yang saya tidak mengerti... Bagaimana melakukan ini? Dia dengan jelas mengatakan bahwa dia menginginkan kebebasan penuh dan ingin melakukan apa yang dia inginkan.. Bagaimana saya bisa mengendalikan ini? Ternyata hanya kami yang berkompromi.. Soal uang.. Karena dia tergabung dalam grup penggemar. Seringkali ada tiket masuk gratis yang tersedia. Terkadang dia bekerja sebagai kurir dan memiliki sedikit uang. Kami biasa memberinya uang saku. Sekarang kita hanya memberi jika kita tahu untuk apa.