Apa itu kesehatan reproduksi manusia – faktor apa saja yang mempengaruhinya, bagaimana cara menjaga dan mencegah gangguannya. Mata kuliah: Kesehatan reproduksi penduduk Sistem reproduksi dan kesehatan manusia
Kesehatan reproduksi seorang wanita merupakan komponen integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang berarti tidak adanya penyakit pada sistem reproduksi, kemampuan bereproduksi, serta kemampuan untuk memiliki kehidupan seksual dan memperoleh kepuasan darinya. Feminin bergantung pada banyak faktor: keturunan, gaya hidup, bahaya pekerjaan, penyakit pada organ dan sistem lain. Dalam artikel kami, kami akan melihat kriteria utama kesehatan reproduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
Kriteria utama kesehatan reproduksi adalah angka kesuburan, serta angka kematian ibu dan anak. Di dunia modern, selama bertahun-tahun terdapat kecenderungan penurunan angka kelahiran dan penurunan kualitas pelayanan medis di rumah sakit obstetri dan ginekologi (akibat penurunan tajam pendanaan). Perhatian khusus diberikan pada kesehatan reproduksi wanita, karena ia dilahirkan dengan seperangkat primordia sel telur yang secara bertahap akan matang. Mereka sangat sensitif terhadap pengaruh faktor-faktor berbahaya, di bawah pengaruh mutasi yang dapat terjadi pada telur.
Faktor-faktor yang merusak kesehatan reproduksi wanita antara lain:
- kebiasaan buruk (merokok, kecanduan narkoba, penyalahgunaan alkohol);
- penyakit menular seksual (HIV, klamidia, sifilis);
- faktor lingkungan (pencemaran udara, air, tanah);
- perilaku seksual bebas;
- aborsi yang mempengaruhi kesehatan psikologis dan reproduksi.
Disfungsi reproduksi pada wanita
Masa reproduksi seorang wanita adalah masa kehidupan dimana seorang wanita mampu mengandung, melahirkan dan melahirkan seorang anak. Hal ini ditandai dengan pematangan sel telur setiap bulan, tanpa adanya pembuahan sehingga terjadi menstruasi. Permasalahan kesehatan reproduksi perempuan disebabkan oleh meningkatnya jumlah penyakit ginekologi yang menyebabkan infertilitas atau keguguran (aborsi spontan, kehamilan tidak berkembang).
Kami melihat penyebab yang menyebabkan gangguan fungsi reproduksi pada wanita. Pola hidup sehat, perilaku seksual yang benar, dan pencegahan aborsi (pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan) berperan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi.
Isi
Situasi demografis di Rusia telah memburuk secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena kondisi kesehatan reproduksi penduduk, gaya hidup generasi muda, lingkungan dan kualitas hidup. Negara berupaya mencegah penurunan angka kelahiran, namun permasalahannya tetap ada. Persalinan bukan hanya persoalan medis, tapi juga situasi nasional.
Arti Konsep “Kesehatan Reproduksi”
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kesehatan reproduksi penduduk adalah kesiapan psikologis, sosial dan fisiologis seseorang untuk memulai sebuah keluarga dan melanjutkan garis keluarga. Istilah ini mencakup kesehatan seksual, tidak adanya penyakit menular seksual dan faktor-faktor lain yang dapat berdampak negatif terhadap konsepsi, kehamilan, kesehatan mental dan fisik anak. Dalam beberapa tahun terakhir, generasi muda menjalani gaya hidup tidak sehat yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi.
Kriteria
Indikator utama kesehatan reproduksi adalah keberhasilan kehamilan dan persalinan. Ada kriteria berikut untuk menilai kesehatan reproduksi:
- keadaan tubuh ibu, adanya patologi dari berbagai sifat, kekebalan umum;
- kesehatan ayah (50% dari hasil yang sukses tergantung pada kondisi tubuh laki-laki dan patologi kronis yang dimilikinya);
- penyakit keturunan;
- IMS (infeksi menular seksual);
- HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome);
- rendahnya angka aborsi dan kematian bayi;
- menurunnya tingkat infertilitas;
- jumlah perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi.
Dampak faktor risiko terhadap kesehatan reproduksi
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah aktif dilakukan untuk mempelajari pengaruh berbagai penyebab terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Faktor risiko ini meliputi kelompok berikut:
- Sosio-psikologis - terdiri dari situasi ekonomi yang tegang (kesejahteraan materi), termasuk adanya stres, kecemasan dan ketakutan.
- Pekerjaan - paparan zat berbahaya atau berbahaya, kondisi kerja yang dapat mempengaruhi fungsi normal organ harus dihilangkan bahkan sebelum kehamilan.
- Alasan genetik.
- Faktor lingkungan.
Nutrisi
Kualitas produk yang dikonsumsi berpengaruh langsung terhadap kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi. Penting untuk menghindari makanan berlemak, gorengan, asap, dan makanan manis dalam jumlah besar.. Makanan sehari-hari sebaiknya dibagi menjadi beberapa (4-6 kali) kali makan. Disarankan minum 1,5-2 liter air bersih per hari. Makan berlebihan atau kurang makan berdampak negatif pada kondisi saluran pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi harus seimbang, kaya akan jumlah vitamin, mineral, dan zat bermanfaat lainnya yang dibutuhkan.
Lingkungan
Situasi lingkungan di Rusia dan negara-negara lain di dunia masih buruk, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi terkini secara signifikan dapat membuat hidup manusia lebih mudah, membantu melawan penyakit serius, namun pada saat yang sama berkontribusi pada munculnya penyakit baru. Rusaknya lapisan ozon di atmosfer menyebabkan peningkatan jumlah radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan planet ini, yang berdampak negatif terhadap kekebalan umum penduduk.
Selain itu, apa yang disebut pemanasan global secara bertahap menyebabkan perubahan suhu di planet ini, yang bersama dengan radiasi elektromagnetik, berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi manusia. Laju kehidupan masyarakat modern dan tingkat urbanisasi, terutama di kota-kota besar, menyebabkan meningkatnya stres dalam kehidupan sehari-hari, beban saraf yang berlebihan, dan depresi. Selain itu, dalam beberapa dekade terakhir, kasus kecelakaan mobil meningkat secara signifikan, yang seringkali berujung pada cedera yang berdampak langsung pada kesehatan reproduksi seseorang.
Dampak kondisi kerja
Paparan suhu tinggi atau rendah dan shift malam dapat mengurangi sifat pelindung tubuh secara signifikan. Ada banyak kondisi kerja dan profesional yang menyebabkan patologi serius yang berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi wanita. Yang paling umum meliputi:
- prolaps dan prolaps alat kelamin wanita (biasanya saat melakukan pekerjaan fisik yang berat);
- pembentukan tumor pada kelenjar susu dan organ genital yang bersifat ganas (di bawah pengaruh faktor karsinogenik dan radiasi pengion);
- penyakit radang pada organ panggul (misalnya, saat bekerja dalam cuaca dingin);
- disfungsi menstruasi;
- ketidakseimbangan hormon;
- stres psiko-emosional selama bekerja.
Kebiasaan buruk
Gaya hidup yang tidak sehat, adanya kebiasaan buruk di kalangan orang tua (kecanduan narkoba dan alkohol, merokok) berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi baik ibu maupun ayah dari calon keturunannya. Faktor toksikologi tersebut tidak hanya mempengaruhi pematangan janin selama kehamilan, tetapi juga informasi genetik, menyebabkan berbagai jenis mutasi pada tingkat sel. Selain itu, konsumsi alkohol dan merokok menyebabkan kelahiran anak yang sakit parah atau keguguran.
Penyakit
Ada sejumlah obat (antikonvulsan, antidepresan, kortikosteroid, obat penenang, antipsikotik) yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi akibat gangguan hormonal. Selain itu, ada sejumlah patologi yang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi pria dan wanita. Penyakit-penyakit tersebut meliputi penyimpangan berikut:
- Meningkatnya penyebaran infeksi menular seksual seringkali menyebabkan gangguan permanen pada sistem genitourinari.
- Patologi kardiovaskular mempengaruhi kondisi umum tubuh, membatasi kemampuan fisiologis.
- Beberapa penyakit menular (misalnya cacar air, gondongan) menjadi penyebab kemandulan, terutama pada anak laki-laki.
- Diabetes melitus, kelainan hati dan ginjal dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
- Penyakit bawaan pada sebagian besar kasus awalnya menjadi penyebab timbulnya masalah pada fungsi reproduksi.
Kesehatan reproduksi
Konsep pelayanan kesehatan reproduksi mencakup berbagai kegiatan, pelayanan, dan teknik yang bertujuan untuk menjaga fungsi reproduksi pada tingkat yang tepat, bahkan dalam kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Ada tindakan pencegahan berikut:
- pencegahan penyakit menular seksual;
- pencegahan patologi serius yang mempengaruhi bidang seksual;
- mendidik orang dewasa dan remaja tentang isu-isu yang relevan dengan generasi tertentu;
- tindakan preventif untuk mencegah aborsi (terutama pada usia dini).
Pengobatan infertilitas
Penyakit serius seperti infertilitas didiagnosis jika kehamilan tidak terjadi dalam keluarga dalam waktu satu tahun setelah aktivitas seksual rutin. Ada infertilitas absolut dan relatif. Dalam kasus pertama, seorang wanita tidak dapat mengandung anak karena ciri anatomi tubuh (tidak adanya rahim, ovarium), dalam kasus kedua, sejumlah faktor mungkin menjadi penyebabnya. Selain itu, ada infertilitas primer, di mana pasien tidak mengalami kehamilan pertama, dan infertilitas sekunder.
Menurut statistik, 10-15% keluarga di Rusia kehilangan kesempatan untuk memiliki anak sendiri. Dipercaya bahwa dalam 40% kasus hal ini terjadi karena kesehatan pria, dan 60% karena masalah pada tubuh wanita. Pengobatan infertilitas meliputi terapi konservatif (obat) dan pembedahan. Teknologi reproduksi yang umum:
- fertilisasi in vitro (IVF), di mana sel telur dan sperma “bergabung” menjadi satu sel, yang kemudian ditanamkan di dalam rahim ibu hamil;
- ibu pengganti – sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam rahim ibu pengganti;
- inseminasi buatan, di mana sperma dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk pembuahan.
Perkembangan janin
Ciri penting kemampuan melahirkan anak adalah pemantauan perkembangan janin selama kehamilan. Untuk melakukan ini, tiga prosedur USG dilakukan selama 9 bulan kehamilan: pada minggu 12-14, 22-24 dan 32-34 untuk menilai beberapa parameter janin. Jika malformasi teridentifikasi selama kejadian, maka dimungkinkan untuk menghilangkannya segera setelah melahirkan, namun di negara kita operasi semacam itu hanya dilakukan dalam kasus yang jarang terjadi. Oleh karena itu, orang tua dihadapkan pada pilihan yang sulit: menggendong anak yang sakit atau melakukan aborsi karena alasan medis.
Cara menjaga kesehatan reproduksi
Fungsi melahirkan anak sangat bergantung pada gaya hidup seseorang, situasi sosial ekonomi di negara dan keluarga, serta sikap pasien terhadap kesehatannya. Poin terpenting untuk menjaga fungsi reproduksi:
- kepatuhan yang cermat terhadap kebersihan pribadi;
- menjaga gaya hidup sehat, mengembangkan pola makan yang tepat;
- penolakan terhadap kebiasaan buruk;
- vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup dalam makanan;
- aktivitas fisik;
- memperkuat kekebalan;
- perlindungan terhadap IMS;
- pengobatan tepat waktu terhadap patologi yang ada (termasuk patologi somatik umum).
Wanita
Untuk kesehatan wanita, penting untuk berhenti merokok, alkohol, dan memperkaya makanan yang dikonsumsi dengan vitamin dan mineral yang diperlukan. Prioritas pertama adalah mengunjungi dokter kandungan dua kali setahun, pengobatan penyakit yang tepat waktu dan berkualitas tinggi. Ada beberapa zat bermanfaat yang berperan penting dalam merencanakan kehamilan: misalnya asam folat diperlukan untuk tumbuh kembang janin dengan baik, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan keguguran, vitamin A terlibat dalam sintesis hormon seks, dan yodium diperlukan untuk fungsi normal kelenjar tiroid.
Laki-laki
Kesehatan reproduksi pria bergantung pada patologi kronis yang ada dan kebersihan pribadi yang berkualitas tinggi. Selain itu, vitamin berperan penting untuk berfungsinya sistem reproduksi pria secara normal: misalnya, vitamin A mempengaruhi kualitas sperma, vitamin C dapat meringankan pasien dari jenis infertilitas tertentu, dan kekurangan vitamin E menyebabkan kekurangan vitamin. produksi cairan mani.
Remaja
Pencegahan pelanggaran
Calon orang tua mempunyai tanggung jawab yang serius ketika merencanakan kehamilan. Ada beberapa aturan preventif yang harus dipatuhi untuk mencegah disfungsi reproduksi:
- mendidik generasi muda tentang aborsi, infeksi, aktivitas seksual dini;
- pengobatan penyakit penyerta (gangguan hormonal, gangguan fungsi seksual, PMS);
- menjaga gaya hidup sehat, menghentikan kebiasaan buruk;
- pengobatan gangguan psikologis fungsi reproduksi;
- keluarga berencana yang tepat;
- bantuan kepada keluarga muda;
- upaya yang bertujuan untuk memerangi kematian ibu dan bayi.
Video
Menemukan kesalahan dalam teks?
Pilih, tekan Ctrl + Enter dan kami akan memperbaiki semuanya!
Konsep kesehatan reproduksi
Menurut definisi WHO, kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh dari sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya, termasuk reproduksi keturunan dan keselarasan hubungan psikoseksual dalam keluarga.
Kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh banyak faktor – medis, sosial ekonomi, lingkungan, dll. Yang paling penting di antaranya adalah:
Kesehatan somatik dan mental;
Gaya hidup orang tua anak yang tidak sehat;
Kurangnya industri kontrasepsi hormonal di Rusia;
Memburuknya kesehatan bayi baru lahir;
Aktivitas fisik berat perempuan di tempat kerja;
Paparan faktor lingkungan kimia dan fisik yang merugikan;
Mengurangi realitas jaminan sosial;
Standar hidup yang menurun
Kesehatan reproduksi – sistem tindakan untuk menjamin munculnya keturunan yang sehat, pencegahan dan pengobatan organ reproduksi, perlindungan dari penyakit menular seksual, keluarga berencana, pencegahan kematian ibu dan bayi.
Melindungi kesehatan reproduksi menjadi lebih penting karena memburuknya kesehatan reproduksi tercermin dalam indikator medis dan demografi: kesuburan, kematian bayi, kesakitan pada wanita hamil, infertilitas dalam perkawinan, dan lain-lain.
Keluarga Berencana
Menurut definisi WHO, keluarga berencana adalah menjamin terkendalinya fungsi reproduksi untuk melahirkan anak yang sehat dan diinginkan.
Keluarga Berencana – serangkaian tindakan medis, sosial dan hukum yang dilakukan dengan tujuan melahirkan anak yang diinginkan, mengatur jarak antar kehamilan, mengontrol waktu melahirkan, dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Keluarga berencana meliputi:
ü persiapan kehamilan yang diinginkan;
ü pemeriksaan dan pengobatan pasangan tidak subur;
ü kontrasepsi.
Kontrol kelahiran - salah satu tugas terpenting negara, karena Kesuburan menjamin kondisi normal bagi keberadaan generasi mendatang.
Situasi demografis di Federasi Rusia dalam beberapa tahun terakhir ditandai dengan penurunan angka kelahiran, yang tingkatnya selama 10 tahun terakhir merupakan yang terendah pada tahun 1995 dan berjumlah 9,6 anak per 1000 orang. populasi. Angka kematian bayi, perinatal dan ibu masih tinggi. Indikator reproduksi penduduk yang kurang baik terlihat dengan latar belakang memburuknya status kesehatan ibu hamil. Selama 10 tahun terakhir, kejadian anemia pada ibu hamil meningkat lebih dari 6 kali lipat, pada sistem genitourinari 4 kali lipat, pada sistem peredaran darah 2 kali lipat dan gestosis.
Akibat memburuknya derajat kesehatan ibu hamil adalah meningkatnya jumlah kelahiran dengan berbagai komplikasi. Situasi infeksi HIV semakin memburuk, infertilitas meluas, tingkat budaya reproduksi penduduk rendah, dan kesadaran masyarakat terhadap isu KB masih kurang.
Untuk meningkatkan kesehatan reproduksi penduduk, Keputusan Pemerintah Federasi Rusia tanggal 28 Agustus 1996 mengembangkan dan menyetujui Rencana Aksi Nasional untuk memperbaiki situasi perempuan dan meningkatkan peran mereka dalam masyarakat. 355 dari Kementerian Kesehatan Federasi Rusia tanggal 7 Oktober 1996 dikeluarkan, yang menjelaskan langkah-langkah, prosedur dan waktu pelaksanaan Rencana Aksi Nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia juga telah mengadopsi dokumen legislatif penting yang melindungi hak-hak perempuan, keluarga, dan mendefinisikan status hukum sebagai ibu dan anak. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian ibu dan jumlah komplikasi serius yang terkait dengan aborsi yang terlambat, Pemerintah Federasi Rusia mengadopsi Resolusi No. 567 tanggal 8 Mei 1996, yang menetapkan daftar indikasi sosial untuk penghentian kehamilan yang terlambat. Penerapan perintah di atas bertujuan untuk mengurangi jumlah intervensi kriminal, menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa perempuan.
Keluarga berencana adalah salah satu masalah kesehatan terpenting bagi seluruh negara bagian secara keseluruhan. Pemecahan masalah ini bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi kelahiran anak yang sehat dan diinginkan, melindungi kesehatan reproduksi penduduk dan dengan demikian melestarikan gene pool bangsa. Keluarga berencana menjadi perhatian setiap orang, namun pada hakikatnya merupakan masalah keamanan nasional suatu negara, karena berkaitan langsung dengan kesehatan generasi mendatang. Oleh karena itu, dengan Keputusan Presiden Federasi Rusia tanggal 18 Agustus 1994, program sasaran federal “Keluarga Berencana” dan “Ibu yang Aman” disetujui sebagai bagian dari program “Anak-anak Rusia”, yang bertujuan untuk memastikan kelahiran anak yang diinginkan dan sehat, mencegah kesakitan anak dan ibu, serta menurunkan angka kematian.
Sebagai bagian dari implementasi program Keluarga Berencana federal, layanan keluarga berencana telah dibentuk di negara tersebut. Saat ini, terdapat sekitar 200 pusat regional untuk keluarga berencana dan reproduksi di Rusia. Mereka dihadapkan pada tugas untuk mengubah praktik yang ada saat ini dalam mencapai jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah keluarga, dengan menggunakan kontrasepsi, bukan aborsi, yang membahayakan kesehatan reproduksi perempuan. Selain itu, tugas balai-balai tersebut antara lain memberikan penjelasan mengenai usia optimal untuk memiliki anak.
Organisasi publik memainkan peran penting dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana: Asosiasi Keluarga Berencana Rusia, yang memiliki 50 cabang di wilayah negara; Asosiasi Internasional "Keluarga dan Kesehatan"; Masyarakat Kontrasepsi Rusia.
Pekerjaan pelayanan keluarga berencana memungkinkan:
· mengurangi frekuensi kehamilan yang tidak direncanakan;
· mencapai pengurangan berbagai jenis patologi obstetri dan ginekologi;
· Menurunkan angka kematian ibu dan perinatal.
Namun dalam kegiatan KB, masih banyak isu kontroversial, misalnya promosi alat kontrasepsi di kalangan remaja. Sayangnya, dalam banyak kasus, kegiatan ini, belum lagi sisi moralnya, menimbulkan akibat yang tidak diinginkan seperti meningkatnya penyakit menular seksual di kalangan remaja dan peningkatan kehamilan di kalangan anak di bawah umur.
Perintah Kementerian Kesehatan RSFSR tanggal 15 November 1991 No. 186 “Tentang langkah-langkah untuk pengembangan lebih lanjut perawatan ginekologi kepada penduduk” mengatur penyertaan pekerja sosial dalam layanan keluarga berencana, menugaskan mereka fungsi aktif perlindungan perempuan yang berisiko, bekerja dengan orang-orang terlantar, pengungsi, perempuan yang sedang cuti hamil, perempuan dengan perilaku antisosial.
8.2.1. Mempersiapkan kehamilan yang diinginkan
Mempersiapkan kehamilan yang diinginkan merupakan poin utama dalam keluarga berencana. Pasangan harus benar-benar menghentikan kebiasaan buruk (alkohol, merokok, obat-obatan) 2 bulan sebelum rencana kehamilan. Usia ibu yang baik adalah 19-35 tahun. Jarak antar kelahiran harus minimal 2-2,5 tahun dan sebaiknya tidak lebih dari 5 tahun.
Pembuahan diperbolehkan sekurang-kurangnya 2 bulan setelah suami/istri menderita penyakit menular. Dianjurkan untuk hamil pada musim gugur dan musim dingin (persentase mutasi spontan dan risiko konflik kekebalan berkurang). Pada wanita yang menderita penyakit kronis, kehamilan diperbolehkan, tergantung penyakitnya, hanya jika tidak ada eksaserbasi selama 1-5 tahun.
Kehamilan bagi pekerja yang terpapar faktor merugikan hanya dapat direkomendasikan setelah 1-3 tahun bekerja di bagian produksi, yaitu. setelah pengembangan adaptasi yang gigih.
Pencegahan timbulnya kejadian yang tidak diinginkan (tidak direncanakan).
Kehamilan.
Dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, penggunaan berbagai metode kontrasepsi oleh pasangan sangatlah penting, sehingga menghindari aborsi yang diinduksi. Metode kontrasepsi dipilih dengan mempertimbangkan indikasi dan kontraindikasi medis, serta dengan mempertimbangkan kondisi kehidupan keluarga.
Ada beberapa metode kontrasepsi:
1. mekanis alat kontrasepsi - yang paling umum adalah kondom, atau kondom pria. Wanita menggunakan diafragma vagina dan penutup serviks, yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Peran pencegahannya terhadap penyakit menular seksual, termasuk infeksi HIV, telah terbukti;
2. bahan kimia , atau kontrasepsi spermisida - krim, pasta, bubuk, supositoria, aerosol, dll. Mekanisme kerja alat kontrasepsi ini didasarkan pada efek spermotoksik;
3. metode fisiologis , atau metode ritme - didasarkan pada kemandulan fisiologis wanita pada awal dan akhir siklus menstruasi. Namun metode ini tidak dianjurkan jika terjadi kelebihan emosi atau fisik, perubahan iklim, siklus tidak teratur dan setelah aborsi;
4. intrauterin kontrasepsi- paling umum di negara kita (VMK). Alat kontrasepsi dalam rahim sangat efektif (97%), tidak berpengaruh pada tubuh, mudah digunakan, dapat diakses oleh kelompok sosial manapun, serta dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan terus menerus. Ada dua jenis IUD: 1) inert (tidak mengandung bahan kimia) dan 2) obat. Di antara yang inert, alat kontrasepsi intrauterin berbahan polietilen yang berbentuk ganda huruf S sudah tersebar luas.Ukuran dipilih oleh dokter, lama pemakaian 2 tahun. Spiral yang terbuat dari kawat tembaga dikenal di kalangan obat-obatan. Terkadang bahan spiral mengandung perak selain tembaga. Durasi penggunaan adalah 3-5 tahun.
5. hormonal mulut kontrasepsi– saat ini dianggap paling efektif, tetapi dikontraindikasikan pada penyakit ss.s., hati, diabetes mellitus, dll. Yang paling banyak digunakan adalah Logest, Novinet, Regulon, Mercilon, Marvelon, Trimercy, dll.
6. terputus hubungan seksual- metode kontrasepsi yang umum. Sayangnya, metode ini mengganggu fisiologi hubungan seksual dan berdampak negatif pada organisme perempuan dan laki-laki;
7. bedah metode– sterilisasi pria dan wanita, pemeliharaan implan subkutan dan kontrasepsi hingga 5 tahun.
Pemilihan alat kontrasepsi harus dilakukan secara individual, dan ini harus dilakukan oleh dokter.
Perlu dicatat bahwa Gereja memiliki sikap negatif terhadap kontrasepsi, mengingat campur tangan dalam Penyelenggaraan Tuhan tidak dapat diterima, terutama karena kontrasepsi pada dasarnya bersifat aborsi, yaitu aborsi. penggunaan alat kontrasepsi sama saja dengan aborsi, “karena hal itu menghancurkan kehidupan yang sudah dimulai.” Gereja menganggap tidak melakukan hubungan seksual sebagai satu-satunya cara yang dapat diterima untuk menghindari kehamilan.
19449 0
Kesehatan Reproduksi (RH), a-priori Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi, serta hubungan psikoseksual pada semua tahapan kehidupan.
Dengan kata lain, kemampuan masyarakat untuk mengandung dan melahirkan anak, kemungkinan terjadinya hubungan seksual tanpa ancaman penyakit menular seksual, jaminan keselamatan kehamilan dan persalinan, kelangsungan hidup anak, kesejahteraan. keberadaan ibu dan kemampuan untuk merencanakan kehamilan berikutnya, termasuk pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, kesehatan reproduksi merupakan komponen terpenting dari kesehatan keseluruhan setiap individu, setiap keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.
Kesehatan reproduksi manusia dipengaruhi oleh banyak faktor. Pertama-tama, ini adalah cara hidupnya. Infeksi Menular Seksual (IMS) menyebabkan infertilitas dan infeksi pada anak yang belum lahir. Alkoholisme, merokok dan kecanduan narkoba menyebabkan keguguran dan kelahiran anak-anak yang sakit parah. Aktivitas seksual yang dimulai sejak dini, dan akibatnya, aborsi pada wanita nulipara, merupakan penyebab infertilitas dan berkembangnya banyak penyakit, baik pada sistem reproduksi itu sendiri maupun pada seluruh tubuh secara keseluruhan.
Dibandingkan dengan masa pra-industri baru-baru ini, ketika infertilitas merupakan fenomena yang luar biasa dan terisolasi, saat ini hilangnya atau penurunan total kesuburan (dari bahasa Latin fertills - kesuburan) - kemampuan untuk melahirkan anak di antara warga usia reproduksi merupakan ciri khas dari realitas Rusia.
Menurut berbagai penulis (V.Yu. Albitsky, N.N. Vaganov, I.I. Grebesheva, T.Ya. Pshenichnik, V.N. Serov, dll.), frekuensi pernikahan tidak subur berkisar antara 10-15 hingga 18-20%, yaitu. paling-paling, satu dari sepuluh, dan paling buruk, satu dari lima pasangan menikah menghadapi masalah infertilitas. Hasilnya, jumlah total mereka sudah mencapai jutaan!
Menurut N.N. Kuindzhi, survei terhadap 5.000 siswi dan pelajar di Moskow menunjukkan bahwa 90% anak perempuan yang disurvei belum pernah mengunjungi dokter kandungan, dimana 35% pelajar dan 25% siswi memiliki pengalaman seksual pertama mereka sebelum usia 16 tahun, yang menunjukkan a rendahnya pendidikan seksual dan kesadaran seksual.
Untuk meningkatkan indikator kesehatan, pertama-tama perlu ditanamkan perilaku suci di kalangan generasi muda, yaitu. pernikahan perawan. Miliaran dolar dihabiskan untuk program-program untuk menanamkan kesucian di kalangan remaja di Amerika Serikat, karena revolusi seksual, yang merupakan salah satu revolusi pertama yang melanda negara ini, tidak membawa apa-apa selain penyakit menular seksual, AIDS, aborsi dini, dan kemandulan.
Menurut koordinator Chastity Day Rina Lindewaldsen, lebih dari 3 juta remaja Amerika terinfeksi penyakit menular seksual setiap tahunnya. Selain itu, 20% dari 1,3 juta aborsi tahunan di Amerika terjadi di kalangan generasi muda, angka kehamilan remaja tertinggi di negara maju.
Menarik perhatian murid-muridnya pada tingginya nilai moral cinta dalam pernikahan, V.A. Sukhomlinsky berbicara! “Anda adalah calon ayah dan ibu. Dalam beberapa tahun Anda akan memiliki anak, Anda akan berpikir untuk membesarkan mereka seperti yang dipikirkan ayah dan ibu Anda tentang Anda sekarang. Ingatlah bahwa hubungan antara pria dan wanita mengarah pada kelahiran manusia baru. Ini bukan hanya tindakan biologis, tapi yang terpenting adalah kreativitas yang luar biasa.”
Ginekolog dan dokter kandungan menangani masalah RD pada wanita, dan ahli urologi dan andrologi pada pria. Ginekologi (dari bahasa Yunani gine + logos - wanita + sains) adalah bidang kedokteran klinis yang mempelajari karakteristik anatomi dan fisiologis sistem reproduksi wanita, penyakitnya dan mengembangkan metode untuk pencegahan dan pengobatannya.
Masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan dipelajari oleh ahli kebidanan (dari bahasa Perancis acjucher - untuk membantu saat melahirkan). Urologi (dari bahasa Yunani uron + logos - urin + sains) adalah bidang kedokteran klinis yang mempelajari penyakit pada sistem saluran kemih. Andrologi (dari bahasa Yunani andros + logos - manusia + sains) adalah cabang ilmu urologi yang mempelajari penyakit pada organ genitourinari pria.
Indikator kesehatan reproduksi
Indikator utama kesehatan reproduksi yang baik adalah keberhasilan kehamilan dan kelahiran anak yang sehat.Setiap bulan, sebuah folikel, sebuah kantung berisi sel telur, matang di salah satu indung telur wanita. Setelah mencapai ukuran tertentu, folikel pecah - terjadi ovulasi, dan sel telur yang matang meninggalkannya dan mulai bergerak melalui rongga perut dan saluran tuba menuju rahim.
Hanya pada saat inilah pembuahan dapat terjadi - peleburan sel telur dengan sperma, karena harapan hidup dan kemampuan membuahi sel wanita hanya berlangsung 24 jam. Ovulasi terjadi kira-kira di tengah siklus menstruasi.
Di dalam rahim, sel telur yang sudah dibuahi ditanamkan dan menempel pada dindingnya. Sel telur adalah sel terbesar dalam tubuh manusia, dan setelah menyatu dengan sperma, sel telur segera mulai membelah dan menjadi lebih besar. Sel telur yang telah dibuahi hanya dapat berhasil masuk ke rongga rahim melalui saluran tuba yang sehat.
Lumennya sangat sempit, dan jika diubah karena proses inflamasi, mereka menjadi lebih sempit dan sel telur tersangkut di sana - kehamilan ektopik (tuba) berkembang. Kehamilan seperti itu, paling banter, diakhiri dengan operasi terencana untuk mengangkatnya, dan paling buruk, dengan operasi darurat untuk mengangkat sebagian tuba falopi.
Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga kesehatan Anda sejak masa kanak-kanak, untuk memastikan bahwa kaki dan punggung bagian bawah Anda hangat dan tidak terjadi proses inflamasi pada ovarium dan pelengkapnya. Mode mengenakan jaket cropped dan jeans berpinggang rendah menyebabkan paparan pada daerah pinggang dan berkembangnya penyakit inflamasi karenanya. Gaya pakaian seperti itu tidak cocok untuk negara dengan iklim dingin, seperti Rusia, namun akan menyebabkan kemandulan bagi banyak gadis.
Ginekolog menganggap hari pertama menstruasi terakhir sebagai awal kehamilan.
Kehamilan pada seorang wanita atau masa antenatal (dari bahasa Latin ante + natalis - sebelum + berhubungan dengan persalinan) - masa perkembangan intrauterin anak yang belum lahir dibagi menjadi dua tahap:
- embrionik (dari bahasa Yunani embrio - embrio) - hingga 12 minggu kehamilan kebidanan, di mana pembentukan dan diferensiasi semua organ dan sistem terjadi;
- janin (dari bahasa Latin fetishis - keturunan, janin) - dari 12 minggu hingga 40 minggu kehamilan (persalinan), ketika pembentukan akhir semua organ janin terjadi.
Pada minggu ketiga perkembangan, dasar-dasar organ dalam sudah mulai terbentuk di dalam embrio. Pada hari ke 18 sejak pembuahan, detak jantung pertama berbunyi.
Dalam embrio empat minggu, bintik-bintik hitam terlihat jelas di kepala - dasar mata. Ini adalah masa transisi dari pembentukan embrio ke pembentukan organ-organ bayi yang belum lahir. Embrio mengambil bentuk akhirnya dan menjadi seperti kacang dengan pertumbuhan yang akan menjadi anggota badan, dengan dasar-dasar organ yang nantinya akan berkembang. Pada akhir bulan pertama, panjang embrio adalah 4 mm.
Pada minggu kelima, dasar-dasar belahan otak muncul.
Pada usia enam minggu, pembentukan gigi dimulai. Jantungnya sudah seukuran kerucut kecil, dan sudah terbentuk empat rongga jantung. Alat lambung, usus, pankreas, dan ginjal berkembang.
Selama periode ini, dengan bantuan peralatan khusus, kerja jantung dapat direkam, yang berkontraksi dengan kecepatan 110 denyut per menit. Dengan menggunakan elektroensefalograf, Anda dapat merekam impuls otak yang memastikan bahwa janin adalah orang yang hidup. Namun pada periode inilah jumlah aborsi kecil terbesar terjadi!
Embrio berusia tujuh minggu merasakan sentuhan.
Pada usia delapan minggu, embrio sudah bisa menggerakkan lengan dan kakinya. Mulai minggu ke 8, perkembangan embrio berakhir dan perkembangan janin dimulai. Mulai saat ini hingga kelahiran anak, perubahan utama pada janin dikaitkan dengan pertumbuhannya dan spesialisasi selanjutnya.
Pada akhir minggu kesepuluh, semua sistem organ mulai berfungsi dan embrio memperoleh status janin. Ciri-ciri wajah tampak lebih jelas: dua celah kecil untuk mata, dua lekukan untuk telinga, satu lubang untuk hidung dan mulut. Pada akhir periode ini, embrio berukuran 3-4 cm dan berat 2-3 g, ini adalah minggu ke-12 kebidanan. Tepatnya dalam periode 10-12 minggu jumlah terbesar aborsi medis - instrumental - terjadi.
Pada minggu kedelapan belas, janin sudah terbentuk sempurna dan dapat hidup.
Gambar.5. Posisi janin di dalam rahim
Tiga kali selama kehamilan, semua wanita dirujuk untuk pemeriksaan USG:
- pada usia kehamilan 12-14 minggu;
- 22-24;
- 32-34 minggu.
Di negara maju, ketika malformasi diidentifikasi menggunakan USG, dalam banyak kasus malformasi tersebut diperbaiki dengan menggunakan operasi intrauterin pada janin, dan terkadang mereka hanya bersiap untuk memperbaiki cacat tersebut segera setelah kelahiran anak. Di negara kita, operasi semacam ini sangat jarang terjadi bahkan di ibu kota, dan kita bahkan tidak perlu memikirkan di wilayah pinggiran.
Jika kelainan bawaan terdeteksi, maka wanita Rusia diberitahu tentang hal ini dan dihadapkan pada pilihan: terus mengandung untuk melahirkan anak yang jelas-jelas sakit, membuat dia dan diri mereka sendiri menderita selama sisa hidup mereka, atau mengakhiri kehamilan karena alasan medis. Pengakhiran kehamilan pada minggu ke 22 dimungkinkan melalui kelahiran buatan.
Paradoksnya, justru pada kurun waktu tersebut, menurut standar internasional, janin sudah dapat hidup dan tidak dapat dianggap sebagai aborsi.
- usia kehamilan - 28 minggu atau lebih;
- berat badan - 1000 g atau lebih.
Defisiensi asam folat adalah hipovitaminosis yang paling umum terjadi pada wanita hamil, bayi baru lahir, dan anak kecil. Selain itu, kekurangan vitamin B12 ditularkan dari ibu ke janin karena kandungannya yang tidak mencukupi selama kehamilan di tubuh ibu atau ke bayi baru lahir karena kekurangan asam folat dalam susu.
Kekurangan vitamin B 12 selama kehamilan di tubuh ibu dapat menimbulkan berbagai akibat negatif:
- keguguran;
- solusio plasenta sebagian atau seluruhnya;
- aborsi spontan dan lahir mati;
- perkembangan cacat tabung saraf pada janin; pada hidrosefalus (air di otak);
- anencephaly (tidak adanya otak);
- keterbelakangan mental pada anak yang belum lahir, dll.
Untuk menjaga kehamilan, kesehatan ibu dan kelahiran anak yang sehat, dokter meresepkan tablet asam folat saat merencanakan kehamilan dan selama masa kehamilan. Tetapi Anda perlu mengonsumsi vitamin B 12 dalam dosis ketat yang ditentukan oleh dokter Anda. Overdosis asam folat tidak kalah berbahayanya bagi kesehatan dibandingkan kekurangannya.
Untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan reproduksi, pusat keluarga berencana dan reproduksi didirikan di Federasi Rusia.
Tugas pokok pusat keluarga dan reproduksiadalah:
- penerapan teknologi modern untuk pengobatan infertilitas;
- melakukan pengobatan sistem reproduksi dengan menggunakan capaian ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, termasuk operasi endoskopi;
- pelaksanaan diagnosis prenatal (prenatal) patologi janin.
Infertilitas
Infertilitas dalam perkawinan adalah tidak terjadinya kehamilan bila pasangan telah melakukan hubungan seksual secara teratur selama 1 tahun atau lebih tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun. Metode pengobatan infertilitas modern memungkinkan sebagian besar keluarga tersebut memiliki anak yang sehat.Diagnosis dan pengobatan infertilitas harus dilakukan oleh spesialis - ahli reproduksi, dan kedua pasangan harus dilibatkan dalam proses pengobatan.
Ketika menerapkan metode modern yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi, banyak masalah etika yang muncul. Mereka ditangani oleh ilmu seperti etika biomedis.
Etika biomedis merupakan fenomena kompleks budaya modern yang muncul pada awal tahun 70an. abad terakhir di Amerika. Istilah “bioetika” pertama kali dikemukakan oleh ahli onkologi Amerika Van Rensselaer Potter. Di tahun 70an Pusat penelitian dan pendidikan bioetika pertama sedang didirikan di Amerika Serikat, dan masalah yang diteliti mulai menarik perhatian para politisi, jurnalis, tokoh agama, dan masyarakat umum pada umumnya.
Kajian interdisipliner tentang permasalahan antropologi, moral, sosial dan hukum yang disebabkan oleh perkembangan teknologi biomedis terkini (genetik, reproduksi, translantologi, dll) menjadi prioritas utama.
Pada dekade berikutnya, etika biomedis dengan cepat mendapat pengakuan di Eropa Barat, dan sejak awal tahun 90an. - di negara-negara Eropa Timur (termasuk Rusia) dan Asia (terutama Jepang dan Cina).
Banyak pusat perinatal memiliki ruang dan departemen konseling genetik. Genetika (dari bahasa Yunani genetikos - berkaitan dengan kelahiran, asal usul) adalah ilmu yang mempelajari pola keturunan dan variabilitas suatu organisme.
Saat ini, genetika medis mempunyai banyak masalah moral:
- “Subjek” yang menderita tidak hanya individu, tetapi juga kelompok (klan, keluarga), sehingga timbul konflik antara hak kerahasiaan kepemilikan informasi klien dan penyampaian informasi tersebut kepada kerabatnya.
- Ada kesenjangan yang signifikan antara jumlah penyakit keturunan yang dapat didiagnosis dan jumlah penyakit yang dapat diobati, dan jika demikian, mengapa membuat seseorang trauma dengan memberi tahu dia tentang adanya gen yang mematikan?
- Masalah yang menjadi perhatian ahli genetika sering kali adalah kesehatan individu yang belum lahir atau bahkan belum dikandung, namun apakah kita berhak mengeluarkan uang untuk hal ini, mengambilnya dari orang yang sudah hidup?
- Dalam genetika kita tidak harus berurusan dengan informasi yang tidak ambigu, tetapi dengan informasi yang bersifat probabilistik.
Teknologi reproduksi
Teknologi reproduksi- ini adalah metode terapi infertilitas di mana beberapa atau seluruh tahap pembuahan dan perkembangan awal embrio dilakukan di luar tubuh.Ada teknologi reproduksi berikut yang terkait dengan kelahiran manusia:
- inseminasi buatan (fertilisasi) dengan sperma pendonor atau suami;
- fertilisasi in vitro (IVF) (fertilisasi di luar tubuh, invitro, yaitu di dalam tabung reaksi) dengan implantasi embrio selanjutnya ke dalam rahim wanita;
- "Surogasi" adalah ketika sel telur seorang wanita dibuahi secara in vitro dan embrio kemudian ditanamkan ke wanita lain, yang bertindak sebagai donor rahim, yang melahirkan janin dari ibu genetik.
Selain itu, proses mendonor sperma dianggap oleh para penentang metode ini sebagai pergaulan bebas atau sikap tidak bertanggung jawab terhadap anugerah tertinggi (Tuhan, Alam) yang dimiliki setiap orang sehat.
Teknologi reproduksi modern lainnya adalah fertilisasi in vitro. Metode IVF diciptakan oleh ilmuwan Inggris - ahli embriologi R. Edwards dan dokter kandungan-ginekolog P. Steptoe. Penelitian mereka mengarah pada kelahiran “bayi tabung” pertama, Louise Brown, pada tahun 1978 di Rumah Sakit Universitas Cambridge.
Penggunaan IVF dikaitkan dengan risiko bagi wanita. Selain itu, karena kemungkinan hamil ketika embrio dipindahkan ke dalam rahim tidak terlalu tinggi, beberapa embrio dimasukkan ke dalam rongga rahim untuk meningkatkannya.
Hal ini menimbulkan risiko terjadinya kehamilan ganda, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuahan alami. Oleh karena itu, dengan IVF sering kali perlu dilakukan operasi “pengurangan embrio”, yaitu membatalkan kelebihan embrio yang ditanamkan. Ternyata pengobatan yang tujuannya untuk mengatasi kemandulan dan menjamin munculnya kehidupan baru, berujung pada penghentian kehidupan yang sama secara artifisial...
Perdebatan yang sangat panas disebabkan oleh masalah “ibu pengganti”. Dalam hal ini, selain ibu pengganti, anak tersebut juga mempunyai “ibu kandung”, “wanita donor”, “ibu sementara”, dan sebagainya. - ada juga ibu sosial - “penyewa”, majikan.
Dia, pada gilirannya, mungkin bukan wanita yang melepaskan sel telurnya - wanita ketiga akan bertindak dalam kapasitas ini. Jadi, seorang anak yang lahir berkat manipulasi tersebut mungkin memiliki lima (!) orang tua: tiga orang tua biologis (donor sperma pria, donor sel telur wanita, dan donor rahim wanita) dan dua orang tua sosial - mereka yang bertindak sebagai pelanggan.
Apakah semua trik teknologi reproduksi ini benar-benar diperlukan jika ada begitu banyak anak yatim piatu, anak jalanan dan anak terlantar di dunia? Isu kloning pun tak kalah kontroversialnya, yakni. menciptakan kembali dari satu sel seluruh tubuh manusia atau beberapa jaringan atau organ individualnya.
Ada kloning reproduksi dan terapeutik:
- kloning reproduktif bertujuan untuk menghasilkan salinan genetik dari orang yang sudah ada atau sebelumnya;
- Tujuan dari kloning terapeutik adalah untuk mendapatkan sel induk embrionik yang identik secara genetik, yang seharusnya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit (infark miokard, penyakit Alzheimer, diabetes, dll).
Dengan demikian, menjadi jelas betapa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dengan menjaga pola hidup sehat, menjalani pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, dan menjaga kesucian sebelum menikah.