Jika pria itu selingkuh di awal hubungan. Pengkhianatan

Saya tidak tahu harus berbuat apa, beri tahu saya cara melakukan hal yang benar..
Mantannya adalah cinta pertamanya. Dia meninggalkannya karena dia berangkat ke kota lain dan dia sangat menderita. Enam bulan kemudian saya muncul. Kami saling mengenal selama beberapa tahun, dia menyukai saya, mengajak saya berkencan, dan mulai membangun hubungan.
Umurku 22, dia 21. Kami telah bersama selama 7 bulan dan sangat mencintai satu sama lain. Izinkan saya menekankan dalam kata pengantar bahwa 2-3 bulan pertama hubungan tidak sepenuhnya serius, lebih seperti simpati, dan dia juga mengatakan bahwa sulit baginya untuk jatuh cinta setelah putus, untuk mulai percaya..
Beberapa hari yang lalu, di bawah tekanan, dia mengaku bahwa dia selingkuh dengan mantannya ketika kami telah berpacaran selama 2 bulan (di kota lain tempat dia bekerja. Dia pergi menemui rekan-rekannya, satu-satunya teman yang dia miliki di saat itu, pesta mabuk-mabukan dimulai, alkohol, Segera mantannya muncul di apartemen, mereka masuk ke kamar untuk membicarakan ini dan itu, dan... tidur bersama. Dia mengatakan bahwa dia sangat mabuk saat itu dan kehilangan akal sehatnya Entah nostalgia melanda, atau dia mulai mengobrol, atau apakah itu benar-benar kelemahan dan perasaan lama muncul karena mabuk (orang itu memiliki arti dalam hidupnya, meskipun sekali) atau dia menginginkannya sendiri, entah bagaimana aku mencoba untuk mengerti ini, untuk mencoba memaafkan. untuk memaafkan setidaknya untuk diriku sendiri, di dalam.. Tentu saja tidak apa-apa tidak memberinya hak sedikit pun untuk melakukan ini. Di pagi hari dia menyadari apa yang telah dia lakukan dan segera pergi dari sana sambil menangis.
Jadi semuanya ketahuan: Dia menangis, dia gemetar, tidak bisa tenang, meminta pengampunan, bertobat, memohon pengampunan, menyebut dirinya berbagai macam nama, mengatakan saya tidak tahu bagaimana dia membiarkan ini terjadi, mengerti rasa sakit yang dia timbulkan padaku, memberitahuku semua ini, yang sangat sulit Dia harus menyimpan semuanya di dalam, itu mencabik-cabiknya, tapi dia tahu bahwa pengkhianatan adalah akhir dari segalanya, aku sering mengatakan kepadanya bahwa hal utama dalam sebuah hubungan adalah kesetiaan dan pengabdian, dan aku tidak akan pernah bisa memaafkan pengkhianatan, tidak akan pernah!! dia mengetahui hal ini dan takut kehilangan saya karena kebodohannya yang besar... Saya berdiri dengan rasa sakit di dalam yang belum pernah saya alami dalam hidup saya. Aku mencintainya dan dia mencintaiku, semuanya baik-baik saja dalam hubungan kami! Dan pukulan yang luar biasa.. Dia meminum pil sepanjang malam dan sepanjang malam, dia gemetar, air mata tidak berhenti.. Aku melihat segala sesuatu di wajahnya... penyesalan yang tulus.. rasa bersalah.. dia jatuh berlutut.. sepanjang waktu dia hanya bertanya tolong maafkan aku jika kamu bisa, ini adalah kesalahan terbesarku dalam hidup.. Aku mengerti bahwa aku tidak layak untuk dimaafkan, tetapi cobalah untuk menemukan kekuatan, aku tidak mengenalmu saat itu dan tidak Aku mencintaimu, aku hanya bersimpati, jika aku mencintaimu seperti yang aku lakukan sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan ini terjadi! Aku tidak bisa melihat hidup tanpamu, kelinci kecilku, maafkan aku, aku mohon, jika mungkin untuk memutar kembali waktu..... dan banyak hal seperti itu.. aliran air mata.. itu semua menyakitiku, itu sangat menyakitkan untuk disadari! Aku tidak percaya bisa mengenalnya! bahwa dia bukan orang seperti itu. Namun kemarahan dan emosi mulai mengambil alih, dan saya tiba-tiba mulai menghancurkan segalanya. Bagaimana bisa kamu, semuanya sudah berakhir, kita tidak akan bersama lagi, kamu mengkhianatiku, aku bukan kelincimu dan banyak hal lainnya.. setiap kata-kataku seperti tusukan pisau.. dia bertanya tidak, tidak jangan katakan itu tolong.. dan menolak untuk percaya dengan apa yang terjadi,.. tidak tidak, cinta seperti itu tidak bisa berakhir seperti ini.. lalu doa dan taubat.. aku melukiskan gambaran minimal tentang apa yang terjadi malam itu.. betapa dia dengan tulus menyesali apa yang telah dia lakukan dan berdoa agar aku memberikan setidaknya satu kesempatan kecil.... bahwa dia tidak melihat hidup tanpaku, bahwa dia sangat jatuh cinta padaku seiring berjalannya waktu, karena dia tidak pernah mencintaiku ...dan aku melihat semuanya!! dia telah banyak berubah sejak awal hubungan kami.. Saya membuka-buka korespondensi, mengingat hubungan seperti apa yang ada saat itu, dan seperti apa kami. Sekarang semuanya sangat berbeda! semuanya serius dan kuat! tidak seperti di awal yang tidak ada keseriusan. Aku sangat mencintainya, dia bahkan lebih, dan itulah satu-satunya alasan aku memutar otak tentang apa yang harus aku lakukan.. akankah aku membuat kesalahan dengan mengakhiri semua yang kita miliki sekarang, semua cinta yang telah kita bangun sedemikian rupa? periode singkat. Kami adalah manusia dan kami membuat kesalahan! Setelah membaca kembali Internet, semua orang menulis bahwa pengkhianatan tidak dapat dimaafkan, selingkuh sekali akan berubah lagi, dll.. ada banyak kasus.. Saya menyalahkan semuanya pada emosi dan memutuskan bahwa tidak ada pemikiran untuk memaafkan. Tapi hatiku tidak menipuku dan jarang sekali menipuku, dan aku merasa bahwa aku harus memberinya kesempatan, tidak peduli betapa sulitnya keputusan ini bagiku!! Saya memutuskan untuk menghabiskan sepanjang malam bersamanya, takut saya akan melakukan sesuatu yang bodoh. Kamu seharusnya melihatnya.. Bahkan melalui semua rasa sakit yang ada dalam diriku, aku melihat bahwa ada lebih banyak rasa sakit dalam dirinya.. Di pagi hari aku mulai mengemasi barang-barangku dan mengatakan bahwa itu saja, kita tidak akan bertemu satu sama lain. yang lain lagi, ini tamatnya, aku juga minta maaf.. jangan telpon aku, kalau tidak aku akan ganti nomornya dan jangan berani-berani datang. Aku akan berusaha melupakanmu.. jangan sakiti aku lebih jauh lagi... dia menolak mendengarkanku dan tidak mempercayainya dan hanya memintaku untuk menemukan kekuatan untuk memaafkannya, bahwa cinta seperti itu tidak akan berakhir seperti itu. itu. Air mata menggenang di mataku, dia terisak, aku memeluknya erat sekali dan menciumnya seperti yang terakhir kali... dia terus berkata tidak, tidak, tolong kita akan bertemu lagi, aku tidak percaya dengan ini, aku bisa' Aku tidak bisa hidup tanpamu dan aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri karena kehilanganmu! Kamu adalah hidupku! Aku tidak butuh siapa pun kecuali kamu! Kelinci kecilku! Sayangku sayang..! Dan saya pergi.
Hari itu saya sangat marah padanya, saya kesakitan... Saya menghapus semua foto, melemparkan semua hadiah dan barang ke dalam tas sehingga tidak ada yang mengingatkan saya padanya. Dia menelepon saya, saya mengangkat telepon, menyuruhnya untuk tidak menelepon, menutup telepon, dia menulis, memohon, bertobat dan meminta kesempatan.. kesalahan terbesar dalam hidupnya dan dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri atas perbuatannya, dll. .. Aku mengancamnya untuk tidak menulis, dia menjawab dengan baik, tapi izinkan aku meneleponmu setidaknya sekali sehari untuk mendengar suaramu..
Entah kenapa saya menjelaskan semua ini kepada Anda secara detail, mungkin Anda akan dijiwai dengan situasi dan perasaan.. Saya tidak bisa membandingkannya dengan kasus sederhana di mana seseorang ditipu dan dia wajib mengakhiri hubungan! ! semuanya jauh lebih rumit dan saya mengerti bahwa pilihan ada di tangan saya. Tapi aku butuh saranmu. Apakah salah jika memaafkan pengkhianatan ini? Atau salah jika tidak memberi kesempatan pada seseorang dan mengakhiri semuanya... dia menangis di sana, aku menderita di sini... dan sampai kapan siksaan ini akan terus berlanjut.
Aku tidak ingin merusak cinta dan hubungan kita. Saya mencoba untuk memaafkannya, mencari cara untuk menyalahkan semuanya pada kebodohan alkohol, suasana lama dalam hidupnya dan perasaan yang mungkin tersisa pada saat itu untuk mantannya, atau apa adanya (walaupun dia selalu menyangkal hal itu. mereka tetap), mengapa dia pergi tidur dan tidur sampai pagi di sana?? dan baru keesokan paginya saya menyadari apa yang telah saya lakukan dan pergi dari sana secepat mungkin. apakah dia benar-benar tidak sadar di malam hari??.. Jika aku mengetahui tentang pengkhianatan saat itu, ketika semuanya masih dalam tahap awal dan tidak ada yang serius, aku bahkan tidak akan memikirkannya! Tapi di sini pilihannya jauh lebih sulit.. Kita seperti satu kesatuan.. Aku tidak bisa hidup tanpa dia.. dia tanpa aku!!
Di awal hubungan, dia adalah orang yang berbeda, bisa dikatakan seorang anak kecil. Ya, dan tidak ada perasaan sekuat yang kita miliki sekarang! Bersama saya, dia berubah secara nyata, menjadi lebih pintar dan lebih dewasa.
Saya yakin ini adalah kasus yang terisolasi, bahwa dia tidak akan pernah melakukan kesalahan seperti itu, bahwa dia dengan tulus menyesalinya dan bahwa dia tidak dapat memberi tahu saya karena dia tidak ingin kalah... Tapi bisakah saya menerima semua ini, maafkan dan pindah? ?? Aku takut menghancurkan segalanya... tanpa bisa ditarik kembali... tanpa memaafkan, tanpa memberi kesempatan, tanpa berusaha... setiap orang bukannya tanpa dosa! Aku sendiri, mengetahui diriku sendiri, tidak akan pernah selingkuh dari orang yang kucintai, tapi aku tahu bagaimana alkohol bisa mengaburkan otak... dan dia tidak mencintaiku saat itu... dan dia selingkuh bukan dengan sembarang orang, tapi dengan orangnya dia pernah dengan perasaan. Ya, dia bodoh, tapi bisakah ini disamakan dengan pengkhianatan spiritual? Meskipun ketika dia tidak mencintaiku, tidak mungkin ada pengkhianatan spiritual seperti itu! Apakah Anda perlu memperhatikan hal-hal kecil ini jika Anda sedang berusaha memaafkan? ataukah fakta pengkhianatan itu kejam?..
PS Saya menemukan situasi serupa di forum, penulisnya adalah gadis-gadis yang sangat menyesali dan menyiksa diri mereka sendiri atas apa yang terjadi..

Saya biasa berbicara banyak tentang topik kontroversial dan kompleks ini, terutama membenarkan perzinahan karena ketidakmampuan untuk tetap setia pada pasangan sambil tetap setia pada diri sendiri dan keinginan saya. Untuk beberapa waktu sekarang saya melihatnya secara berbeda. Bagi saya, topik ini menyentuh persoalan nilai dan prioritas yang lebih kompleks. Saya akan memberitahu Anda lebih detail.

Pada awal hubungan cinta yang baik, pertanyaan tentang kesetiaan dan pengkhianatan tidak muncul sama sekali - sejak keduanya saling percaya, sepertinya tidak ada lagi orang di dunia, dan - pengkhianatan macam apa yang ada di sana? ? Tidak ada seorang pun. Dia yang terbaik. Dia yang terbaik.

Seiring waktu, ketika kerudung merah muda hilang dan orang yang sebenarnya tidak terlalu mirip dengan citra idealnya, kita mulai merasa bahwa “dia telah berubah” atau “tertipu”. Singkatnya, “dia bukanlah dirinya yang dulu”.

Proses ini wajar dan terjadi pada semua orang. Jika apa yang tersisa setelah hilangnya ilusi tidak signifikan, dan penggantinya dapat dengan mudah ditemukan, orang biasanya akan melarikan diri. Lebih sulit untuk putus ketika nilai dari pasangan lama ada, dan ada sesuatu yang hilang (ditambah lagi sayang sekali sebelum ada "ini", semuanya sudah cukup!). Ketegangan dan jarak muncul pada pasangan.

1. Beberapa mencoba untuk berbicara, bersumpah, menyelesaikan masalah - setidaknya mereka berhubungan satu sama lain, meskipun pertengkaran ini jarang menghasilkan hasil.

Percakapan pada dasarnya bermuara pada “kembalikan apa yang dulu, kalau tidak saya akan… (seperti yang mereka katakan - masukkan milik Anda)” atau “beri tahu saya harus menjadi apa saya, dan saya akan mengoreksi diri sendiri (menyiratkan: dan kemudian Anda juga akan mengoreksi diri sendiri) , dan semuanya akan baik-baik saja kembali).”

Tidak mungkin mengembalikan apapun, karena tidak ada yang bisa dikembalikan. Tapi ini adalah topik untuk diskusi lain.

Jika seorang kekasih tiba-tiba muncul dalam pasangan ini, itu hanya akan menjadi “alat tekanan” lain untuk mengoreksi tetangganya: “Lihat apa yang telah kamu lakukan padaku!”

2. Yang kedua adalah mereka yang terbiasa “menjaga” orang lain dengan baik seperti “jangan membebani sesamamu dengan masalahmu”.

Orang seperti itu memutuskan segala sesuatunya sendiri, terkadang tanpa menyadari bahwa orang lain juga mengalami ketegangan. Dalam pasangan inilah terdapat risiko munculnya kekasih yang tersembunyi (salah satu atau kedua pasangan), yang memiliki misi sangat penting: mengurangi ketegangan tersebut.

Tentang pasangan-pasangan inilah mereka mengatakan: “kaum sayap kiri yang baik memperkuat pernikahan.” Tentu saja, hal ini memperkuat mereka: ini adalah satu-satunya cara mereka untuk bersantai dan mendapatkan kepuasan atas kebutuhan yang penting, jika tidak, “hamster akan patah” (c) lelucon. Opsi ini juga sangat mendukung perpisahan pasangan.

Dalam hal ini, sang kekasih akan bersembunyi dengan hati-hati, mereka akan dengan rajin melindungi satu sama lain darinya: lagipula, apa yang pasangannya ketahui tentang kekasihnya akan menyinggung, membuatnya kesal, dan membuatnya kesal. Apakah kita membutuhkannya? TIDAK. Oleh karena itu, tidak, tidak. Orang yang Anda cintai perlu dilindungi. Dari segalanya. Ya, perawatan seperti ini.

Mungkin saja salah satu dari pasangan itu pergi, tetapi hanya untuk menciptakan pasangan yang sama di tempat lain dengan orang lain. Atau mereka akan putus satu sama lain dan kembali bersama sepanjang hidup mereka.

Tidak ada perkembangan, tidak ada perubahan, dan nyatanya kita hanya memutar-mutar rekor yang rusak, dengan harapan, setelah melakukan hal yang sama untuk keseratus kalinya, kali ini kita akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar baru.

Saya menantikan pertanyaan wajar, “Di manakah jalan keluar dari hasil ini?”

Untuk membuat sketsa “rutenya”, saya harus memundurkan keseluruhan cerita kembali ke awal.

Dari mana asal pasangan Anda? Dari mana datangnya pasangan untuk hubungan yang baik dan romantis? Ada banyak orang baik, tapi dari mana asalnya? Satu satunya? "Setengah"? Ada petunjuk di kata terakhir.

Kami menemukan seseorang di mana kami melihat sesuatu yang kami sendiri kekurangan. “Kamu tidak akan bosan dengannya”, “dia sangat perhatian”, “dia memasak dengan sangat baik”, “dia tahu cara mencari nafkah”, dll.

Artinya, jika saya bosan dengan diri saya sendiri, jika saya tidak tahu cara mengurus diri sendiri (hanya tentang orang lain), jika ibu saya memasak untuk saya sepanjang hidup saya, dan saya suka makan, jika saya mencari nafkah. adalah sebuah masalah, maka saya sangat membutuhkan seseorang yang akan melakukannya UNTUK saya UNTUK saya.

Anda sangat ingin menemukan "belahan jiwa" ini sehingga seseorang siap untuk menghubungkan keterampilan yang hilang tersebut dengan setiap kandidat yang kurang lebih cocok. Namun, tidak semua orang mampu memenuhi harapan tersebut.

Peran “yang satu” cocok untuk seseorang yang dapat, setidaknya untuk beberapa waktu (biasanya ini berhasil dengan baik selama periode karangan bunga permen, dan kemudian selama kurang lebih satu atau dua tahun), memainkan peran yang dinyatakan. Dan jika Anda juga memenuhi kebutuhannya - hore, kita telah sampai: “Kami saling mencintai”, “Kamu adalah penyelamatku!”

Ketika orang yang cocok ditemukan, banyak ilusi menyenangkan muncul: perasaan integritas, keamanan, ekstasi “hanya denganmu aku bisa menjadi diriku sendiri.” Ditambah kejelasan lengkap tentang bagaimana hidup (dan, yang paling penting, dengan siapa!) selanjutnya.

Semua ini tercermin dengan sempurna dalam musik pop: kita mendengarkan lagu apa pun tentang cinta - mulai dari lagu menyentuh "Jika bukan karena kamu, aku akan berjalan keliling dunia seperti orang buta ..." hingga penderitaan yang tidak terlalu puitis - itu semua disana.

Dan akar dari hubungan ketergantungan, dan alasan saling keluhan dan klaim yang muncul ketika pasangan tidak lagi sesuai dengan citra yang diinginkan. Segala sesuatu yang akan segera mengarah pada ketegangan yang sama yang tidak dapat diselesaikan secara serius dengan cara apa pun yang biasa dilakukan.

Dengan kata lain, pada mulanya pasangan dipanggil untuk “melengkapi” diriku-tanpa-bagian-yang-penting-menjadi keseluruhan. Tanpa itu - Setengah. Bersamanya adalah Keseluruhan. Ini tidak mungkin. Tidak ada yang bisa melakukan ini, baik saya maupun Anda.

Ambil nafas. Istirahat. Pikirkan tentang itu.

Ini tidak mungkin. Tidak pernah. Tanpa siapa pun. Itu tidak mungkin. Dan itu tidak akan mungkin terjadi.

• Anda tidak tahu cara menjaga diri sendiri, tidak tahu apa yang Anda inginkan dalam hidup? Tidak ada seorang pun yang datang ke dunia ini hanya untuk menjagamu dan menebak keinginanmu.

• Apakah Anda tidak tahu cara melindungi diri sendiri dan menghasilkan uang? Tidak ada seorang pun yang dilahirkan untuk menjadi pelindung atau dompet Anda.

• Apakah kamu bosan dengan dirimu sendiri? Orang lain juga akan bosan dengan Anda.

Anda mungkin berkata: bagaimana ini? Terjadi! Ya kadang kadang. Pada awal masa bayi. Ya, sedikit - dalam tahap karangan bunga permen (yaitu, dalam masa pertumbuhan hubungan Anda).

Mengapa saya membicarakan hal ini? Saya mengisyaratkan jalan keluarnya. Tidak ada "setengah" yang bisa menyelamatkan Anda. Dan Anda tidak bisa menyelamatkan siapa pun.

Anda dapat menciptakan hubungan yang secara fundamental baru (tidak masalah - dengan pasangan baru atau lama) hanya jika Anda bertanggung jawab penuh atas hidup Anda, atas perkembangan Anda, atas makna hidup Anda, atas kepuasan Anda terhadapnya, dan berikan kesempatan yang sama pada pasangan Anda.

“Tidak ada seorang pun yang bisa memberi saya apa yang paling saya inginkan. Hanya diriku."

Integritas diri sendirilah yang memungkinkan kita melihat ada orang lain di dekatnya. Orang yang sama sekali berbeda. Bukan separuh diriku. Lainnya yang asing. Dan mulailah belajar mengenali, mencintai, menghormati, mendukung Yang Lain - yang asing bagi saya, tidak seperti saya. Dan dalam ketidaksamaan ini, lihatlah peluang dan alasan untuk perkembangan Anda sendiri.

Saya memahami bahwa ini terdengar sepele dan “semua orang pernah mendengarnya di suatu tempat.” Tapi saya tidak tahu bagaimana cara menulisnya secara berbeda.
Saya kembali ke topik pengkhianatan.

Sekarang menurutku bagi orang dewasa, memiliki kekasih itu buruk. Bukan dari sudut pandang moral dan etika, hanya sekedar penanda waktu.

Sebuah cara untuk tidak mengubah apa pun, tidak tumbuh, tidak berkembang. Lagi pula, jika hubungan pasangan utama sudah berakhir, maka tidak ada gunanya menundanya, dan jika belum berakhir, maka sesuatu perlu dilakukan. Namun pertengkaran tanpa akhir, dan jarak diam tanpa pengkhianatan, pada dasarnya adalah penanda waktu yang sama, dan sama sekali bukan cara terbaik untuk bersama.

Menurut saya, semua hal di atas adalah hubungan “remaja”, yang dikelola setiap orang sebaik mungkin. Hal ini tidak dapat dihindari. Tidak semua orang bisa tumbuh dewasa.

Total.

“Periode karangan bunga permen” adalah masa awal hubungan. Saling menyusui.

"Semuanya kurang lebih baik" - masa kecil dari hubungan tersebut kurang lebih sejahtera.

“Meningkatnya ketegangan dan mencari cara untuk meredakannya” – hubungan remaja.

“Menjelajahi diri sendiri di dalam dan di luar hubungan” – masa muda dalam hubungan.

“Menggabungkan kesepian yang satu dengan kesepian yang lain” adalah kedewasaan suatu hubungan.

Lalu, mungkin, kemunduran hubungan? Saya belum tahu…

Sebenarnya: apa yang harus dilakukan. “Temukan” langkah yang Anda jalani dan bersiaplah untuk mengatasi semua kesulitan pada langkah ini. Jalani saja, jangan terjebak, lanjutkan. Dan, apapun keputusan Anda, selalu dimulai dari diri Anda sendiri (bukan pasangan Anda).

Terima kasih atas perhatian Anda.

Terdapat stereotip yang kuat di masyarakat bahwa semua laki-laki adalah penggila perempuan. Ada legenda tentang perselingkuhan pria. Apakah perempuan tidak pernah selingkuh? Sayangnya, perwakilan dari separuh umat manusia juga tertangkap basah melakukan perzinahan. Para ahli yakin bahwa perselingkuhan perempuan jauh lebih berbahaya bagi hubungan daripada perselingkuhan laki-laki. Apa alasannya dan kenapa cewek selingkuh?

Dan kemudian satu momen bagus - meskipun hampir tidak bisa disebut indah - salah satu pasangan memiliki gagasan bahwa ada pria lain di dunia. Atau wanita lain. Bahwa mereka sangat menarik (sebelumnya, hampir semua pikiran terfokus pada pasangannya). Dan bagaimana jika... lalu, sebenarnya, Anda bahkan tidak bisa menyebutnya selingkuh, karena... Lagi pula, orang ini (tentang suami atau istri) sama sekali tidak menghormati saya, tidak menghargai padaku, tidak mau mengerti, dan kemungkinan besar tidak mencintaiku...

Selingkuh merupakan upaya menyelesaikan masalah menyakitkan pada pasangan secara eksternal. Ya, itu menyakitkan, sangat mirip dengan pengkhianatan dan biasanya membawa banyak penderitaan bagi kedua belah pihak. Memang begitu adanya. Pada saat yang sama, pengkhianatan terus menjadi salah satu cara untuk menjangkau pasangan - dengan cara yang agak rumit - untuk menunjukkan kepadanya pentingnya, ketidaktergantian, dan kebutuhan Anda.

Anda bisa memaafkan pengkhianatan. Tapi ini bukan hanya tentang pengampunan. Penting untuk menarik kesimpulan tentang apa yang sebenarnya menyebabkan pasangan mulai mencari jalan keluar (jiwa lain, bukan?) di samping. Apa yang menyebabkan pengkhianatan itu? Apakah dua orang ingin hidup bersama? Kalau begitu, apa yang penting untuk dipelajari, apa yang harus dipelajari tentang karakter masing-masing? Bagaimana kita bisa belajar mendengar dan memahami satu sama lain dengan lebih baik? Bicarakan topik yang paling intim sedemikian rupa agar tidak menyinggung atau menyinggung?

Selingkuh adalah salah satu krisis dalam suatu hubungan. Hal ini dapat menghancurkan sebuah keluarga, atau dapat menjadikannya kuat dan dapat diandalkan.

Jika pengkhianatan terjadi di awal suatu hubungan, maka kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh ketakutan akan kemungkinan hubungan jangka panjang, ketakutan akan tanggung jawab, akan kewajiban tertentu yang dibayangkan dan ditakuti seseorang. Artinya, ini adalah cara untuk melarikan diri, untuk bersembunyi.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kecurangan? Belajarlah untuk mendengar satu sama lain, menghormati, memahami alasan tindakan. Secara umum, terimalah kenyataan bahwa tidak ada tindakan tanpa alasan. Dengarkan pasangan Anda, cobalah untuk memahaminya. Sangat penting - sangat penting - untuk mencoba memahami diri sendiri dan alasan tindakan Anda sendiri. Bicaralah secara terbuka tentang keinginan Anda. Hal ini terutama berlaku bagi wanita yang lebih suka menunggu pria menunjukkan kemampuan telepatinya.

Dan tentu saja, jawablah pertanyaan lebih sering: mengapa begitu penting bagi Anda untuk bersama? Mengapa sebenarnya orang ini berharga bagi saya? Kualitas karakter apa yang saya dan saya ingin (inginkan) kembangkan, dukung, puji?

Selamat berlayar di kapal hubungan yang bahagia!

PS. Dan ingat: pengkhianatan bukanlah tenggelamnya kapal. Ini adalah kesempatan untuk menjadikannya lebih kuat!

Ini adalah peringatan, tetapi pada saat itu saya bersikap sangat masuk akal, jadi saya tidak menanyakan apa pun, tetapi mengesampingkan informasi itu untuk diri saya sendiri. Saya melihatnya di VKontakte, tentu saja. Gadis itu sangat bugar, dengan bokong yang montok (yang jarang terjadi pada masa itu; blogger kebugaran belum ada di alam), dan pada saat itu saya sendiri sudah muak dengan makanan keluarga dan sama sekali tidak camilleaux.

Secara umum, saya merasa ada yang tidak beres... Ketika pria Anda dekat dengan wanita lain, jika Anda tidak bodoh, Anda pasti bisa menebaknya. Lalu tiba-tiba muncul password di ICQ, meski sejak awal kami jujur ​​dan terbuka satu sama lain.

Saya tidak tahu situasi seperti itu. Mungkin Anda tidak seharusnya menjadi calo kelemahan orang lain, tapi itu berbeda. Misalnya, jika pintu saya tidak tertutup dengan baik, dan seseorang mendobraknya serta mengambil uangnya, maka ada dua aspek yang sangat berbeda. Pertama, bagaimana perasaan saya terhadap orang ini, apakah saya siap memaafkannya, apakah saya akan menuntutnya. Kedua, saya perlu mengganti pintu agar tidak dibobol lagi di lain waktu. Penting tidak hanya untuk memperbaiki sikap Anda terhadap orang yang melakukan tindakan tertentu, tetapi juga untuk menjaga perlindungan Anda sendiri.

Izinkan saya memberi Anda sebuah contoh: dalam sebuah upacara, seorang wanita menerobos keamanan Paus saat ini dan menjatuhkannya. Ayah bisa memaafkannya, tapi dia tidak akan memecat para penjaga. Melindungi diri Anda sendiri, kepentingan Anda, batasan Anda adalah hal yang biasa. Saya tidak mengerti situasi ketika, setelah pengkhianatan tanpa pengampunan, pasangan melanjutkan hubungan intim. Pengkhianatan apa pun membuat hubungan menjadi lebih formal. Ini adalah pertahanan alami ketika orang yang ditipu menarik diri. Misalnya, suatu hubungan menemui jalan buntu, orang tidak melihat bagaimana mengembangkannya lebih jauh, tetapi karena “alasan teknis” mereka tidak bercerai (misalnya, harta benda sulit dibagi). Pernikahan berubah menjadi pernikahan kenyamanan, dan untuk beberapa waktu desain ini ada.

- Mereka sering menyelamatkan pernikahan demi anak...

Itu pertanyaan yang sulit. Ketika dua orang yang tidak saling mencintai hidup demi seorang anak, hal ini tidak memberikan pengaruh yang baik baginya. Sulit untuk berbicara tentang penerimaan dan pengampunan di sini; yang ada hanyalah fakta hidup berdampingan sehari-hari.

- Dalam situasi pengkhianatan, sering kali muncul keinginan untuk membalas dendam. Apa yang harus dilakukan tentang hal itu?

- Jiwa manusia dibangun sedemikian rupa sehingga jika dia tidak menemukan kekuatan untuk memaafkan, dia akan menunjukkan agresi: mengabaikan pasangannya atau membalas dendam padanya. Pertanyaan utamanya adalah apa tujuan Anda. Jika Anda sedang membangun kehidupan baru yang bahagia setelah putus cinta, pikirkan bagaimana kejahatan dan balas dendam ini akan cocok dengannya? Balas dendam apa pun lebih mahal bagi diri Anda sendiri. Balas dendam terbaik yang tidak merugikan kita adalah hidup bahagia tanpa dia atau tanpa dia.

- Seringkali teman, dan terkadang bahkan calon psikolog, menyarankan untuk membalas dendam atas pengkhianatan dengan pengkhianatan. Seperti kata pepatah, “mata ganti mata”...

Aku membenturkan ponselnya ke dinding. Dia bilang dia mencintaiku dan tidak mengerti bagaimana hal itu terjadi (klasik).

Lalu aku berpakaian, datang ke kantor, berjalan ke mejanya, memukul wajahnya dengan tinjuku dan bertanya: “Apakah kamu bersenang-senang, jalang?” Saya pikir mereka akan memecat saya, tetapi dia tidak mengeluh di mana pun.

1. Pengkhianatan sebagai tanda memudarnya cinta. Tentu saja, dalam hal ini, Anda perlu memperjelas hubungan Anda dengan pasangan dan mengumpulkan keberanian untuk meninggalkan hubungan ini dengan tenang. Pada akhirnya, pasangan Anda mungkin tidak tega mengatakan yang sebenarnya, tetapi Anda hanya bisa menyalahkan dia atas hal itu, bukan karena kurangnya cinta.

2. Selingkuh sebagai pertanda adanya masalah dalam hubungan. Masalah dalam suatu hubungan tidak identik dengan hilangnya cinta. Sebaliknya, pengkhianatan seperti itu menunjukkan bahwa pasangan ingin menyelesaikan masalah dan mengembalikan cinta dengan cara yang begitu sederhana. Misalnya, jika seorang suami merasa istrinya jauh darinya, bisa jadi dia tiba-tiba tertarik pada sekretarisnya. Namun dasar dari ketertarikan ini bukanlah rasa cinta terhadap sekretarisnya, melainkan upaya kompensasi untuk mengatasi perasaan frustrasinya. Artinya, alih-alih melontarkan tuntutan kepada istrinya, seseorang secara tidak sadar mengoreksi keadaan dengan selingkuh. Oleh karena itu, para psikolog sangat sering mengatakan bahwa pengkhianatan terkadang bisa menjadi penstabil suatu hubungan. Seringkali orang yang pernah mengalami pengkhianatan kemudian mengingatnya sebagai pelajaran baik yang mengajarkan mereka untuk memperlakukan pasangannya dengan lebih penuh perhatian, dengan pemahaman yang lebih besar, empati, dan mengajarkan mereka untuk lebih toleran, murah hati, dan suka membantu.

Jika Anda siap untuk menjadi bukan satu-satunya untuknya sepanjang hidup Anda, maka itu sepadan.

Jika mereka selingkuh darimu

Menolak untuk berbuat curang “sebagai balasannya”

Pertama, keputusan seperti itu bersifat impulsif, dan "kaki tangan" dipilih bukan dari kepala, tetapi berdasarkan prinsip "siapa pun yang muncul" atau lebih buruk lagi - "untuk membuatnya lebih menyakitkan", seperti saudara laki-laki atau perempuan pengkhianat, pacar, dll. Dalam skenario terbaik, Anda akan bisa melupakan masalah Anda. Sebentar. Dalam kasus terburuk (jika hubungan dengan seseorang dari lingkaran dekat Anda terungkap ketika Anda dan pasangan telah berdamai, misalnya), sebuah skandal besar akan terjadi.

Banyak yang siap memaafkan pengkhianatan yang tidak disengaja, tetapi tidak dengan orang “ini”.

Tetapkan prioritas Anda

Saya tidak tahu harus berbuat apa, beri tahu saya cara melakukan hal yang benar..
Mantannya adalah cinta pertamanya. Dia meninggalkannya karena dia berangkat ke kota lain dan dia sangat menderita. Enam bulan kemudian saya muncul. Kami saling mengenal selama beberapa tahun, dia menyukai saya, mengajak saya berkencan, dan mulai membangun hubungan.
Umurku 22, dia 21. Kami telah bersama selama 7 bulan dan sangat mencintai satu sama lain. Izinkan saya menekankan dalam kata pengantar bahwa 2-3 bulan pertama hubungan tidak sepenuhnya serius, lebih seperti simpati, dan dia juga mengatakan bahwa sulit baginya untuk jatuh cinta setelah putus, untuk mulai percaya..
Beberapa hari yang lalu, di bawah tekanan, dia mengaku bahwa dia selingkuh dengan mantannya ketika kami telah berpacaran selama 2 bulan (di kota lain tempat dia bekerja. Dia pergi menemui rekan-rekannya, satu-satunya teman yang dia miliki di saat itu, pesta mabuk-mabukan dimulai, alkohol, Segera mantannya muncul di apartemen, mereka masuk ke kamar untuk membicarakan ini dan itu, dan... tidur bersama. Dia mengatakan bahwa dia sangat mabuk saat itu dan kehilangan akal sehatnya Entah nostalgia melanda, atau dia mulai mengobrol, atau apakah itu benar-benar kelemahan dan perasaan lama muncul karena mabuk (orang itu memiliki arti dalam hidupnya, meskipun sekali) atau dia menginginkannya sendiri, entah bagaimana aku mencoba untuk mengerti ini, untuk mencoba memaafkan. untuk memaafkan setidaknya untuk diriku sendiri, di dalam.. Tentu saja tidak apa-apa tidak memberinya hak sedikit pun untuk melakukan ini. Di pagi hari dia menyadari apa yang telah dia lakukan dan segera pergi dari sana sambil menangis.
Jadi semuanya ketahuan: Dia menangis, dia gemetar, tidak bisa tenang, meminta pengampunan, bertobat, memohon pengampunan, menyebut dirinya berbagai macam nama, mengatakan saya tidak tahu bagaimana dia membiarkan ini terjadi, mengerti rasa sakit yang dia timbulkan padaku, memberitahuku semua ini, yang sangat sulit Dia harus menyimpan semuanya di dalam, itu mencabik-cabiknya, tapi dia tahu bahwa pengkhianatan adalah akhir dari segalanya, aku sering mengatakan kepadanya bahwa hal utama dalam sebuah hubungan adalah kesetiaan dan pengabdian, dan aku tidak akan pernah bisa memaafkan pengkhianatan, tidak akan pernah!! dia mengetahui hal ini dan takut kehilangan saya karena kebodohannya yang besar... Saya berdiri dengan rasa sakit di dalam yang belum pernah saya alami dalam hidup saya. Aku mencintainya dan dia mencintaiku, semuanya baik-baik saja dalam hubungan kami! Dan pukulan yang luar biasa.. Dia meminum pil sepanjang malam dan sepanjang malam, dia gemetar, air mata tidak berhenti.. Aku melihat segala sesuatu di wajahnya... penyesalan yang tulus.. rasa bersalah.. dia jatuh berlutut.. sepanjang waktu dia hanya bertanya tolong maafkan aku jika kamu bisa, ini adalah kesalahan terbesarku dalam hidup.. Aku mengerti bahwa aku tidak layak untuk dimaafkan, tetapi cobalah untuk menemukan kekuatan, aku tidak mengenalmu saat itu dan tidak Aku mencintaimu, aku hanya bersimpati, jika aku mencintaimu seperti yang aku lakukan sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan ini terjadi! Aku tidak bisa melihat hidup tanpamu, kelinci kecilku, maafkan aku, aku mohon, jika mungkin untuk memutar kembali waktu..... dan banyak hal seperti itu.. aliran air mata.. itu semua menyakitiku, itu sangat menyakitkan untuk disadari! Aku tidak percaya bisa mengenalnya! bahwa dia bukan orang seperti itu. Namun kemarahan dan emosi mulai mengambil alih, dan saya tiba-tiba mulai menghancurkan segalanya. Bagaimana bisa kamu, semuanya sudah berakhir, kita tidak akan bersama lagi, kamu mengkhianatiku, aku bukan kelincimu dan banyak hal lainnya.. setiap kata-kataku seperti tusukan pisau.. dia bertanya tidak, tidak jangan katakan itu tolong.. dan menolak untuk percaya dengan apa yang terjadi,.. tidak tidak, cinta seperti itu tidak bisa berakhir seperti ini.. lalu doa dan taubat.. aku melukiskan gambaran minimal tentang apa yang terjadi malam itu.. betapa dia dengan tulus menyesali apa yang telah dia lakukan dan berdoa agar aku memberikan setidaknya satu kesempatan kecil.... bahwa dia tidak melihat hidup tanpaku, bahwa dia sangat jatuh cinta padaku seiring berjalannya waktu, karena dia tidak pernah mencintaiku ...dan aku melihat semuanya!! dia telah banyak berubah sejak awal hubungan kami.. Saya membuka-buka korespondensi, mengingat hubungan seperti apa yang ada saat itu, dan seperti apa kami. Sekarang semuanya sangat berbeda! semuanya serius dan kuat! tidak seperti di awal yang tidak ada keseriusan. Aku sangat mencintainya, dia bahkan lebih, dan itulah satu-satunya alasan aku memutar otak tentang apa yang harus aku lakukan.. akankah aku membuat kesalahan dengan mengakhiri semua yang kita miliki sekarang, semua cinta yang telah kita bangun sedemikian rupa? periode singkat. Kami adalah manusia dan kami membuat kesalahan! Setelah membaca kembali Internet, semua orang menulis bahwa pengkhianatan tidak dapat dimaafkan, selingkuh sekali akan berubah lagi, dll.. ada banyak kasus.. Saya menyalahkan semuanya pada emosi dan memutuskan bahwa tidak ada pemikiran untuk memaafkan. Tapi hatiku tidak menipuku dan jarang sekali menipuku, dan aku merasa bahwa aku harus memberinya kesempatan, tidak peduli betapa sulitnya keputusan ini bagiku!! Saya memutuskan untuk menghabiskan sepanjang malam bersamanya, takut saya akan melakukan sesuatu yang bodoh. Kamu seharusnya melihatnya.. Bahkan melalui semua rasa sakit yang ada dalam diriku, aku melihat bahwa ada lebih banyak rasa sakit dalam dirinya.. Di pagi hari aku mulai mengemasi barang-barangku dan mengatakan bahwa itu saja, kita tidak akan bertemu satu sama lain. yang lain lagi, ini tamatnya, aku juga minta maaf.. jangan telpon aku, kalau tidak aku akan ganti nomornya dan jangan berani-berani datang. Aku akan berusaha melupakanmu.. jangan sakiti aku lebih jauh lagi... dia menolak mendengarkanku dan tidak mempercayainya dan hanya memintaku untuk menemukan kekuatan untuk memaafkannya, bahwa cinta seperti itu tidak akan berakhir seperti itu. itu. Air mata menggenang di mataku, dia terisak, aku memeluknya erat sekali dan menciumnya seperti yang terakhir kali... dia terus berkata tidak, tidak, tolong kita akan bertemu lagi, aku tidak percaya dengan ini, aku bisa' Aku tidak bisa hidup tanpamu dan aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri karena kehilanganmu! Kamu adalah hidupku! Aku tidak butuh siapa pun kecuali kamu! Kelinci kecilku! Sayangku sayang..! Dan saya pergi.
Hari itu saya sangat marah padanya, saya kesakitan... Saya menghapus semua foto, melemparkan semua hadiah dan barang ke dalam tas sehingga tidak ada yang mengingatkan saya padanya. Dia menelepon saya, saya mengangkat telepon, menyuruhnya untuk tidak menelepon, menutup telepon, dia menulis, memohon, bertobat dan meminta kesempatan.. kesalahan terbesar dalam hidupnya dan dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri atas perbuatannya, dll. .. Aku mengancamnya untuk tidak menulis, dia menjawab dengan baik, tapi izinkan aku meneleponmu setidaknya sekali sehari untuk mendengar suaramu..
Entah kenapa saya menjelaskan semua ini kepada Anda secara detail, mungkin Anda akan dijiwai dengan situasi dan perasaan.. Saya tidak bisa membandingkannya dengan kasus sederhana di mana seseorang ditipu dan dia wajib mengakhiri hubungan! ! semuanya jauh lebih rumit dan saya mengerti bahwa pilihan ada di tangan saya. Tapi aku butuh saranmu. Apakah salah jika memaafkan pengkhianatan ini? Atau salah jika tidak memberi kesempatan pada seseorang dan mengakhiri semuanya... dia menangis di sana, aku menderita di sini... dan sampai kapan siksaan ini akan terus berlanjut.
Aku tidak ingin merusak cinta dan hubungan kita. Saya mencoba untuk memaafkannya, mencari cara untuk menyalahkan semuanya pada kebodohan alkohol, suasana lama dalam hidupnya dan perasaan yang mungkin tersisa pada saat itu untuk mantannya, atau apa adanya (walaupun dia selalu menyangkal hal itu. mereka tetap), mengapa dia pergi tidur dan tidur sampai pagi di sana?? dan baru keesokan paginya saya menyadari apa yang telah saya lakukan dan pergi dari sana secepat mungkin. apakah dia benar-benar tidak sadar di malam hari??.. Jika aku mengetahui tentang pengkhianatan saat itu, ketika semuanya masih dalam tahap awal dan tidak ada yang serius, aku bahkan tidak akan memikirkannya! Tapi di sini pilihannya jauh lebih sulit.. Kita seperti satu kesatuan.. Aku tidak bisa hidup tanpa dia.. dia tanpa aku!!
Di awal hubungan, dia adalah orang yang berbeda, bisa dikatakan seorang anak kecil. Ya, dan tidak ada perasaan sekuat yang kita miliki sekarang! Bersama saya, dia berubah secara nyata, menjadi lebih pintar dan lebih dewasa.
Saya yakin ini adalah kasus yang terisolasi, bahwa dia tidak akan pernah melakukan kesalahan seperti itu, bahwa dia dengan tulus menyesalinya dan bahwa dia tidak dapat memberi tahu saya karena dia tidak ingin kalah... Tapi bisakah saya menerima semua ini, maafkan dan pindah? ?? Aku takut menghancurkan segalanya... tanpa bisa ditarik kembali... tanpa memaafkan, tanpa memberi kesempatan, tanpa berusaha... setiap orang bukannya tanpa dosa! Aku sendiri, mengetahui diriku sendiri, tidak akan pernah selingkuh dari orang yang kucintai, tapi aku tahu bagaimana alkohol bisa mengaburkan otak... dan dia tidak mencintaiku saat itu... dan dia selingkuh bukan dengan sembarang orang, tapi dengan orangnya dia pernah dengan perasaan. Ya, dia bodoh, tapi bisakah ini disamakan dengan pengkhianatan spiritual? Meskipun ketika dia tidak mencintaiku, tidak mungkin ada pengkhianatan spiritual seperti itu! Apakah Anda perlu memperhatikan hal-hal kecil ini jika Anda sedang berusaha memaafkan? ataukah fakta pengkhianatan itu kejam?..
PS Saya menemukan situasi serupa di forum, penulisnya adalah gadis-gadis yang sangat menyesali dan menyiksa diri mereka sendiri atas apa yang terjadi..