Biografi singkat Imam Besar Avvkum. Avvakum Petrov - biografi singkat Imam Besar Avvakum dan rekan-rekannya ideologi nasib

Habakuk, imam agung pegunungan. Yuryevets-Povolsky, salah satu guru perpecahan pertama dan paling luar biasa. Ia lahir pada tahun 1620 atau 1621, di desa. Grigorov, provinsi Nizhny Novgorod, adalah putra seorang pendeta. Dia menerima pendidikannya dalam semangat kesalehan lahiriah dari ibunya, yang atas instruksinya, setelah kematian ayahnya, dia menikahi sesama penduduk desa Nastasya Markovna, putri seorang pandai besi, juga seorang yatim piatu yang miskin. Pada usia 21 tahun ia ditahbiskan menjadi diakon, dua tahun setelah itu - menjadi imam di desa. Lopatitsa, dan delapan tahun kemudian, pada awal tahun 1652, ia “berkomitmen” menjadi imam agung di Yuryevets-Povolzhsky. Karena kepahitan umat paroki dan otoritas lokal karena kecaman tajam terhadap berbagai kejahatan, serta karena alasan lain, Avvakum harus melarikan diri dari Lopatitsa ke Moskow, dan pada bulan Mei atau Juni 1652 ia akhirnya pindah ke ibu kota, di mana ia digolongkan sebagai seorang pendeta Katedral Kazan. Teman-teman lokal Avvakum, bapa pengakuan kerajaan Stefan Vonifatiev dan imam agung John Neronov, memiliki pengaruh dalam urusan gereja; Setelah bergabung dengan lingkaran mereka, Avvakum sendiri segera bertindak sebagai tokoh terkemuka. Sebelum Prapaskah Besar pada tahun 1653, Patr. Nikon mengirimkan “kenangan” ke gereja-gereja Moskow, yakni dekrit untuk membaptis dengan tiga jari dan mengurangi jumlah sujud saat membaca doa Efraim orang Siria. Avvakum, dengan persetujuan teman-temannya, segera memberontak melawan sang patriark, dan permohonannya kepada raja pada kesempatan ini adalah awal dari pekerjaan yang selalu dilakukan oleh imam agung sampai akhir hayatnya, yaitu awal pelayanan kepada perpecahan. Pada bulan September 1653, Avvakum diasingkan ke Tobolsk, dan dari sana lebih jauh ke Dauria; pada tahun 1664 dia dikembalikan ke Moskow, tetapi enam bulan kemudian dia dikirim lagi ke Mezen untuk propaganda sumbang; pada tahun 1666 ia diadili di sebuah dewan di Moskow dan, sebagai penghujat gereja yang gigih, pada tanggal 13 Mei ia dipecat dan dikucilkan; pada bulan September 1667, Avvakum dibawa ke Pustozersk dan di sana, kira-kira 15 tahun kemudian, pada tanggal 14 April 1682, dia dibakar di tiang pancang.

Seorang pria dengan kesehatan yang tidak dapat dihancurkan, kemauan yang kuat, bakat yang langka, sifat yang paling ekstrim - Avvakum, sebagai guru perpecahan, menonjol di antara semua guru perpecahan lainnya: dia, bisa dikatakan, adalah guru perpecahan - a pahlawan. Dia secara luas menyatakan dirinya sebagai propagandis perpecahan dan pengatur kehidupan internalnya. Mereka membawa imam agung ke Siberia, dan dia “di mana-mana, baik di gereja maupun di pelelangan, mencela ajaran sesat Nikonian”; mereka mengembalikan orang buangan ke Moskow dan disambut di sini "seperti malaikat" - dan di jalan-jalan ibu kota dia, dengan kata-katanya sendiri, "menggerutu" begitu banyak terhadap Nikonianisme sehingga dia segera "meninggalkan" hampir semua gereja. Selama periode Pustozersky, Avvakum pertama-tama memecahkan pertanyaan lain: bagaimana seharusnya kaum skismatis hidup di luar gereja dan di antara masyarakat Ortodoks yang memusuhi mereka? Tingkat di mana dia ingin berdiri sebagai gembala dalam perpecahan, batas kekuatan yang ingin dia berikan kepada para pengikutnya, ditentukan oleh Avvakum sendiri. “Hal-hal ini ditulis dengan Roh Kudus”; “Beginilah firman Roh Kudus kepadaku, orang berdosa”; “Kami menghakimi dan memerintahkan tentang Roh Kudus”; “Bukan aku, tapi begitulah kata Roh Kudus”; “Itu menyenangkan Roh Kudus dan saya,” Habakuk menyertai pesannya dengan catatan seperti itu. “Patriark tidak akan mempunyai kuasa atas kamu seperti yang aku miliki di dalam Kristus: Aku akan mengurapi jiwamu dengan darahku dan membasuh mereka dengan air mataku.” Otoritas tahanan Pustozero di matanya sendiri tumbuh menjadi otoritas dewan ekumenis dan bahkan melampauinya: “oleh tujuh dewan ekumenis dan oleh saya, orang berdosa, terkutuklah.” Dan semua ini sehubungan dengan keyakinan para pengikut perpecahan bukanlah khayalan diri Avvakum. Dia dikenal di mana-mana dan oleh semua orang; tidak ada guru perpecahan yang memiliki murid dan pengagum sebanyak Avvakum; pengabdian mereka kepadanya tidak terbatas, mereka percaya padanya tanpa syarat; “pikirannya” disebut “berapi-api” dan “ramah”, instruksinya dianggap sesuai dengan “kitab suci” dalam segala hal. Permintaan tertulis, bisa dikatakan, mengepung ruang istirahat pendeta agung “Pendeta Kanan”. – dan pesan tanggapan eksprotopop membanjiri dunia skismatis. “Saya tidak bisa menangis, saya selalu bermain dengan orang… Apa yang saya kumpulkan di malam hari, saya hamburkan di siang hari.” Ekspresi kiasan Habakuk ini tidak berlebihan. Terlalu banyak yang harus ia tulis: kepada mereka yang meminta jawaban, kepada mereka yang sedih, kepada mereka yang bersedih, kepada mereka yang terhibur, kepada kepada mereka yang tersinggung, kepada kepada mereka yang tersinggung, kepada kepada mereka yang bertaubat, kepada perlindungan dan kepada ampunan. Pesan-pesan ini dibaca dan ditulis ulang dengan sangat antusias: para siswa memberi tahu guru mereka bahwa mereka menikmati “manisnya” tulisan-tulisannya. Alasannya antara lain terletak pada gudang dan bentuknya. Ini adalah pidato dari seorang yang mempunyai keyakinan mendalam; ini adalah surat-surat yang meniru awal atau akhir tulisan para rasul dan penginjil; itu adalah bahasa yang hidup, percakapan lisan yang sama, ekspresif dan indah, selalu tepat dan berkarakter, selalu sederhana dan mudah dimengerti. Tidak ada bukti dialektis di sini, tidak ada ketelitian dalam bukti “dari kitab suci”; tapi satu kata “tetapi untuk manusia”, sebuah perbandingan atau peribahasa memberi tahu pembaca lebih dari yang bisa diungkapkan oleh banyak bukti. Sekitar tahun 1672 - 3, Avvakum, menurut keyakinan biksu Epiphanius, menulis "kehidupannya". Di sini, sesekali, dia menggambarkan dirinya sebagai penyembuh orang yang layu, orang bisu, dan terutama orang yang kerasukan. Pentingnya cerita-cerita semacam itu untuk mendorong perpecahan telah dipahami dengan baik oleh orang yang dianggap sebagai pembuat mukjizat itu sendiri. Bagi para pengikut perpecahan yang percaya takhayul, hal ini membuktikan kebenaran khayalan dari tujuan yang mereka dukung. Saat ini, lebih dari 45 karya Habakuk telah ditemukan secara keseluruhan dan lebih dari 15 kutipan. Di antara sumber-sumber sejarah awal perpecahan, tulisan Habakuk menempati urutan pertama yang penting. Mereka mencerminkan dengan kelengkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti di cermin, kehidupan awal perpecahan dengan isu-isu utama dan sekundernya.

Sebagai penyelenggara kehidupan internal perpecahan, Avvakum adalah seorang pendeta. Renovshchina dalam bentuk beglopopovshchina, bisa dikatakan, terutama terungkap miliknya energi dan otoritas. Ajaran utama yang selalu dianut Habakuk adalah doktrin bahwa imamat Kristus akan bertahan sampai akhir zaman dan oleh karena itu “dunia”, yaitu perpecahan, “tidak dapat ada tanpa imam.” Doktrin tanpa imam tentang penghentian hierarki, dengan doktrin yang mendasari pemerintahan Antikristus spiritual di Gereja Yunani-Rusia, sama seperti doktrin persekutuan spiritual dan perlunya anggota gereja untuk dibaptis ulang, ditemukan dalam tulisan Avvakum sanggahan yang paling tegas dan kecaman yang paling tajam. Dan karena tidak ada uskup dalam perpecahan, dan oleh karena itu tidak mungkin ada imam, maka imam agung mengakui bahwa mungkin untuk menerima imam yang telah melarikan diri dari Gereja Yunani-Rusia, suatu pangkat yang tidak memerlukan pengulangan konsekrasi dan oleh karena itu dalam peringkat mereka saat ini. Hanya dalam pemahamannya tentang pengakuan dosa di hadapan orang awam, Avvakum, tidak diragukan lagi, mendekati keadaan tanpa imam, tetapi bahkan di sini dia berbeda dari yang terakhir dalam apa yang ada dalam pikirannya dan tidak melegitimasi tatanan hal-hal seperti itu, di mana pada umumnya pengakuan dosa dari orang awam akan terjadi. diganti dengan pengakuan dari seorang imam, seperti dalam kasus kurangnya imamat, tetapi hanya dimaksudkan pada kasus-kasus khusus ketika tidak mungkin menerima jenis pengakuan yang terakhir, yaitu dari seorang imam.

Sumber: Karya Avvakum diterbitkan dalam volume V dan VIII “Material for the History of the Skisma” oleh Prof. N.Subbotina, dan juga di dalam buku A.Borozdina: “Imam Agung Avvakum.” Riset: Asosiasi. P.Smirnova: “Pertanyaan internal dalam perpecahan di abad ke-17”: berikut adalah tinjauan kritis dan bibliografi terperinci dari sebagian besar karya Avvakum dan ringkasan sistematis lengkap dari pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan internal perpecahan, jawaban tegas yang diberikan oleh pendeta agung. A.Borozdina, studi khusus “Protopop Avvakum”. biografis karakter; tetapi seberapa banyak Anda dapat menggunakannya ditunjukkan dalam ulasan kami, dicetak. dalam “Zhur. menit. kata keterangan pencerahan” untuk tahun 1899, buku. 1.

Avvakum Petrovich Kondratyev(-), pendeta agung kota Yuryevets-Povolozhsky yang dipecat, pemimpin Old Believers, penulis “Life” yang terkenal dan sejumlah karya lainnya

Menurut Brockhaus, “Berasal dari keluarga miskin, cukup banyak membaca, memiliki watak yang suram dan tegas, Avvakum mendapatkan ketenaran sejak awal sebagai seorang fanatik Ortodoksi, terlibat dalam pengusiran setan. Ketat pada dirinya sendiri, dia tanpa ampun mengejar semua pelanggaran hukum dan penyimpangan dari aturan gereja. , sebagai akibatnya melarikan diri dari kawanan yang marah ke Moskow."

B diangkat menjadi imam proto, yaitu imam senior.

Pada akhir tahun yang sama ia mulai melayani di Moskow di Katedral Kazan. Selama tahun-tahun ini, ia mengambil bagian dalam lingkaran “orang-orang fanatik kesalehan”, atau “kekasih Tuhan”, yang dipimpin oleh bapa pengakuan kerajaan Stefan Vonifatiev. Lingkaran yang sama termasuk Metropolitan Nizhny Novgorod dan calon Patriark Nikon. Kesatuan pandangan antara Imam Besar Avvakum dan Nikon pada periode ini ditegaskan oleh fakta bahwa Avvakum menandatangani petisi kepada Tsar dengan permintaan untuk mengangkat Nikon sebagai Patriark.

Habakuk, yang dikenal sebagai seorang sarjana dan dikenal secara pribadi oleh raja, berpartisipasi dalam “koreksi buku” di bawah Patriark Joseph (+ 1652). Patriark Nikon menggantikan mantan petugas penyelidikan Moskow, yang tidak dapat mengakses dokumen asli Yunani, dengan juru tulis Rusia Kecil yang dipimpin oleh Arseny orang Yunani. Nikon dan para penyelidiknya memperkenalkan “inovasi” yang menjadi penyebab pertama perpecahan. Avvakum menempati salah satu tempat pertama di antara orang-orang fanatik zaman dahulu dan merupakan salah satu korban pertama penganiayaan yang menjadi sasaran lawan Nikon.

Sudah pada bulan September dia dijebloskan ke penjara dan mereka mulai menegurnya, tetapi tidak berhasil. Avvakum diasingkan ke Tobolsk. Hanya perantaraan raja yang menyelamatkannya dari hukuman yang lebih berat - memotong rambutnya. Karena dia berada di bawah gubernur Afanasy Pashkov, yang dikirim untuk menaklukkan “tanah Daurian”, dia mencapai Nerchinsk, Shipka dan Amur, tidak hanya menanggung semua kesulitan kampanye yang sulit, tetapi juga penganiayaan kejam dari Pashkov, yang dia tuduh berbagai kebohongan. .

Sementara itu, Nikon kehilangan arti penting di pengadilan, dan Avvakum dikembalikan ke Moskow (). Bulan-bulan pertama kepulangannya ke Moskow adalah masa kemenangan pribadi yang besar bagi Avvakum; raja sendiri menunjukkan kasih sayang yang luar biasa padanya. Namun, tak lama kemudian, mereka menjadi yakin bahwa Avvakum bukanlah musuh pribadi Nikon, melainkan penentang Gereja. Tsar menasihatinya melalui Rodion Streshnev, jika tidak untuk "bersatu", setidaknya untuk tetap diam. Habakuk menurutinya, namun tidak lama. Tak lama kemudian ia mulai mencela dan memarahi para uskup lebih keras dari sebelumnya, menghujat salib berujung 4, koreksi syahadat, penambahan tripartit, nyanyian partes, menolak kemungkinan keselamatan menurut buku-buku liturgi yang baru dikoreksi, dan bahkan mengirim petisi kepada raja, di mana dia meminta deposisi Nikon dan pemulihan ritus Joseph.

Di kota, Avvakum diasingkan ke Mezen, di mana dia tinggal selama satu setengah tahun, melanjutkan khotbah fanatiknya, mendukung para pengikutnya yang tersebar di seluruh Rusia dengan pesan-pesan distrik di mana dia menyebut dirinya “seorang budak dan utusan Yesus Kristus,” “ seorang proto-Singelian dari gereja Rusia.”

Di kota, Avvakum dibawa ke Moskow, di mana pada 13 Mei, setelah nasihat yang sia-sia di katedral yang berkumpul untuk persidangan Nikon, dia disingkirkan dan dikutuk di Uspensk. katedral pada misa, sebagai tanggapannya Avvakum segera menyatakan kutukan kepada para uskup. Dan setelah itu, mereka tidak menyerah pada gagasan untuk meyakinkan Avvakum, yang pemecatannya disambut dengan ketidaksenangan besar di antara orang-orang, dan di banyak rumah boyar, dan bahkan di istana, tempat ratu, yang menjadi perantara bagi Avvakum, memiliki “perselisihan besar” dengan tsar pada hari pemecatannya. Nasihat Habakuk terjadi lagi, di hadapan dunia Timur. para leluhur di Biara Chudov, tetapi Avvakum tetap teguh pada pendiriannya. Kaki tangannya dieksekusi saat ini.

Avvakum hanya dihukum dengan cambuk dan diasingkan ke Pustozersk (). Mereka bahkan tidak memotong lidahnya, seperti Lazarus dan Epiphanius, yang bersamanya dia dan Nikifor, imam agung Simbirsk, diasingkan ke Pustozersk. Avvakum duduk selama 14 tahun di atas roti dan air di penjara tanah di Pustozersk, tanpa lelah melanjutkan khotbahnya, mengirimkan surat dan pesan distrik. Terakhir, suratnya yang berani kepada Tsar Feodor Alekseevich, di mana dia mencerca Tsar

Tempat khusus dalam sastra paruh kedua abad ke-17. ditempati oleh literatur Old Believer. Sebagai gerakan sosial keagamaan, perpecahan akhirnya terjadi setelah konsili gereja tahun 1666-1667. Reformasi Patriark Nikon direduksi hanya pada sisi ritual eksternal. Reformasi menandai tahap baru dalam subordinasi gereja kepada kekuasaan sekuler. Hal ini memunculkan munculnya gerakan anti-feodal dan anti-pemerintah yang kuat - Old Believers. Sebagian dari kaum tani, pendeta pedesaan, dan bangsawan bangsawan mengambil bagian aktif dalam gerakan ini. Dengan demikian, perpecahan pada awalnya menyatukan perwakilan dari berbagai kelas dan kelompok sosial. Ideolog Old Believers adalah Archpriest Avvakum, seorang penulis paling berbakat pada paruh kedua abad ke-17. (1621-1682). Dia dengan fanatik membela keyakinannya dan mati demi keyakinannya di tiang pancang. Dia adalah penulis sekitar 80 karya, 64 di antaranya ditulis selama 15 tahun penjara di sebuah rumah kayu di Pustozersk. Dia memiliki "Kehidupan", yang menceritakan tentang kehidupan penulis, "Buku Percakapan", petisi, dan pesan.

PASANG SURUT

AVVAKUM [Avvakum] Petrov (20/11/1620, desa Grigorovo, kamp Zakudemsky, distrik Nizhny Novgorod - 14/04/1682, Pustozersk), imam agung (dicopot), tokoh utama di antara Orang-Orang Percaya Lama awal, pembangkang. A. menyajikan informasi dasar tentang kehidupannya dalam otobiografi “Kehidupan” dan tulisan lainnya. Marga. dalam keluarga pendeta Borisoglebskaya Ts. Petra († sekitar 1636). Ibu - Maria (secara biara Marta) - menurut A., adalah “wanita yang cepat dan pendoa” dan memiliki pengaruh besar terhadap agama. perkembangan putra. Pada tahun 1638, A. menikahi putri seorang pandai besi setempat, Anastasia Markovna (1628-1710), yang memberinya 5 putra dan 3 putri. Setelah pindah ke desa. Lopatishchi dari distrik yang sama, A. ditahbiskan menjadi diakon pada tahun 1642, dan menjadi imam pada tahun 1644. Pada musim panas 1647, ia melarikan diri bersama keluarganya dari penganiayaan “bos” setempat ke Moskow, di mana ia mendapat dukungan dari bapa pengakuan kerajaan Stefan Vonifatiev, setelah itu ia kembali ke rumahnya yang hancur di Lopatishchi. Sejak saat itu, A. mulai memelihara kontak aktif dengan lingkaran “orang-orang fanatik kesalehan” dan secara konsisten melaksanakan program mereka untuk memperbaiki moral, itulah sebabnya ia terus-menerus terlibat konflik baik dengan kawanan maupun dengan pihak berwenang. Pada bulan Mei 1652, untuk melarikan diri dari umat paroki yang marah, A. kembali menuju ke Moskow dan ditugaskan ke kota Yuryevets-Povolsky, di mana ia diangkat menjadi imam agung. Di tempat baru, A. segera memusuhi kaum awam dan pendeta, dipukuli habis-habisan oleh massa dan melarikan diri ke Kostroma, dan dari sana ke Moskow. Di sini ia mulai melayani di Katedral Kazan, yang imam agungnya adalah pelindungnya, pemimpin “pecinta Tuhan” Ivan Neronov. Menemukan dirinya di tengah-tengah peristiwa yang berkaitan dengan reformasi gereja yang dilakukan oleh Patriark Nikon, A., setelah penangkapan Neronov (4 Agustus 1653), menjadi kepala oposisi Percaya Lama terhadap reformasi. Bersama dengan Imam Besar Kostroma Daniil, dia menulis petisi yang tidak dapat dielakkan kepada Tsar Alexei Mikhailovich, di mana dia meminta Neronov, mengantar Neronov ke pengasingan, dan berkhotbah dari teras Katedral Kazan; kehilangan tempat, dia melayani di gereja. St. Averkiya di Zamoskvorechye, dan kemudian secara demonstratif melakukan kebaktian di “sushila” di halaman Neronov, di mana dia ditangkap pada 13 Agustus. 1653 Dirantai, A. dipenjarakan di ruang bawah tanah Biara Andronikov, di mana dia dipukuli dan kelaparan.

Diselamatkan dari keterputusan berkat perantaraan tsar, A. dipindahkan ke ordo Siberia, dan pada 17 September. 1653 “karena banyaknya kemarahannya” dia diasingkan bersama keluarganya ke Tobolsk, tempat dia tinggal sejak akhir. Desember. 1653 hingga akhir Juli 1655. Di sini A. menikmati perlindungan gubernur Tobolsk V.I.Khilkov dan uskup agung Siberia. Simeon, yang memperoleh izin untuk melayani di Katedral St. Sophia dan Ascension. Namun demikian, seperti yang saya ingat kemudian. A., “dalam satu setengah tahun, lima kata penguasa diucapkan terhadap saya” (yaitu, 5 pengaduan dikirim ke A.). Dia mengalami perselisihan yang sangat akut dengan juru tulis uskup agung I.V. Dan meskipun, berkat dukungan uskup, masalah tersebut berakhir menguntungkan imam agung, peristiwa-peristiwa ini memengaruhi nasibnya: diperintahkan untuk memindahkan A. dan keluarganya ke penjara Yakut dengan larangan melayani liturgi. A. hanya mencapai Yeniseisk, karena keputusan baru telah diterima - untuk mengirimnya ke Dauria bersama dengan detasemen gubernur A.F. Pashkov. Selama kampanye, yang dimulai pada tanggal 18 Juli 1656, hubungan yang sangat bermusuhan berkembang antara A. dan gubernur, yang memiliki watak keras. Ini sudah tanggal 15 September. 1656 A., atas perintah yang terakhir, dihukum dengan cambuk di Ambang Panjang karena “tulisan kecil”, di mana gubernur dikutuk karena kekasaran dan kekejaman. Pada saat yang sama, Cossack dan prajurit menyusun petisi, yang diilhami oleh Pashkov, ditujukan kepada tsar, menuduh A. menulis "ingatan gabungan pencuri", "tuli, tanpa nama", ditujukan terhadap "orang-orang awal" dengan bertujuan untuk menimbulkan keresahan. Para pemohon menuntut hukuman mati bagi A. setelah kedatangan detasemen Pashkov pada 1 Oktober. 1656 di penjara Bratsk A. dipenjarakan di menara dingin, tempat dia duduk hingga 15 November. Pada bulan Mei 1657, detasemen bergerak lebih jauh, melalui Baikal, sepanjang Selenga dan Khilka ke danau. Irgen, dan dari situ kami menyeretnya ke sungai. Ingoda, lalu menyusuri Ingoda dan Shilka, sampai di awal. Juli 1658, muara sungai. Nerchi. Pada musim semi 1661, A., atas perintah dari Moskow, bersama keluarganya dan beberapa orang. orang-orang berangkat dalam perjalanan kembali melalui seluruh Siberia, dilanda pemberontakan masyarakat adat. Pada tahun 1662-1663 dia menghabiskan musim dingin di Yeniseisk, dari akhir. Juni 1663 hingga pertengahan. Februari 1664 ia tinggal di Tobolsk, di mana ia dikaitkan dengan pendeta Romanov Lazar dan juru tulis Patriarkat (subdiakon) Fyodor Trofimov, yang diasingkan di sini karena mematuhi ritual lama, dan juga pernah melihat Yuri Krizhanich yang diasingkan, yang menggambarkan pertemuan ini di 1675. Selambat-lambatnya Mei 1664, A. tiba di Moskow. Selama hampir 11 tahun pengasingannya di Siberia, A. harus menanggung kesulitan dan kelaparan yang luar biasa, mengatasi banyak bahaya, dan selamat dari kematian 2 putranya. Di Siberia, ketenaran imam agung sebagai pahlawan dan martir bagi “keyakinan lama” lahir, dan bakatnya sebagai pengkhotbah berkembang. Dia kemudian mengenang bahwa, ketika kembali ke Moskow, “dia berteriak di semua kota dan desa, di gereja-gereja dan di pelelangan,” mencela inovasi “Nikonian”. Masih banyak murid dan pengikutnya yang tersisa di Siberia.

Di Moskow, A. diterima dengan sangat baik oleh tsar dan lingkaran dalamnya, bertemu dan berdebat dengan Simeon dari Polotsk dan Epiphanius (Slavinetsky), menerima hadiah dari para abdi dalem, berbicara dengan bapa pengakuan tsar Lukyan Kirillov, uskup agung Ryazan. Hilarion, okolnichy R.M. Streshnev dan F.M. Rtishchev, berdebat dengan mereka “tentang melipat jari, dan tentang haleluya berbibir tiga, dan tentang dogma-dogma lainnya,” dan menjadi bapak spiritual wanita bangsawan F.P. E. P. Urusova dan banyak lainnya. “kekasih lama” Moskow lainnya. Terlepas dari hadiah dan janji dari pihak berwenang (termasuk janji untuk menjadikannya juru tulis di Percetakan), A., yang memperlakukan ritual baru dengan intoleransi yang sama, “menggerutu lagi” - dia menulis petisi yang marah kepada tsar, “agar dia dapat memulihkan kesalehan lamanya", dan mulai secara terbuka menyebarkan pandangannya. Pada bulan Agustus. Pada tahun 1664, diputuskan untuk mengasingkan A. dan keluarganya ke Pustozersk. Dari jalan raya, dari Kholmogory, tulisnya pada bulan Oktober. Petisi tahun 1664 kepada Tsar dengan permintaan, karena sulitnya perjalanan musim dingin, untuk meninggalkannya “di sini, di Kholmogory.” Berkat perantaraan Ivan Neronov, yang pada saat itu telah berdamai dengan Gereja, serta karena penolakan petani Kevrol dan Verkhovsky untuk memberikan uang dan gerobak, tempat pengasingan A. menjadi Mezen (dia tiba di sini bersama keluarga dan anggota rumah tangganya pada tanggal 29 Desember 1664).

Pada akhirnya 1665 - awal Pada tahun 1666, sehubungan dengan persiapan Konsili (yang dimulai pada bulan Februari 1666), para pemimpin oposisi Percaya Lama ditangkap. Pada tanggal 1 Maret 1666, ia dibawa ke Moskow dan A., yang diberikan kepada Metropolitan Krutitsky untuk dinasihati. Paulus. “Dia berada di halaman rumahnya,” kenang A., “menarik saya pada keyakinannya yang menawan, dia menyiksa saya setiap lima hari, dan membuat penasaran, serta bertengkar dengan saya.” Pada tanggal 9 Maret, A. dipindahkan “di bawah komando” ke biara Pafnutiev Borovsky. Setelah perdebatan sengit di Dewan, A. dan orang-orang yang berpikiran sama, Diakon. Fyodor Ivanov dan pendeta Suzdal. Nikita Dobrynin, dipecat pada 13 Mei 1666 dan dikutuk di Katedral Assumption, setelah itu mereka, dengan rantai, ditempatkan di Biara St. Nicholas Ugreshsky, di mana pada 2 Juni Fyodor dan Nikita bertobat dan menandatangani surat-surat yang diminta dari mereka. Pada awalnya. September. A. kembali dipindahkan ke penjara biara Pafnutiev Borovsky, di mana dia tidak berhasil dibujuk untuk bertobat dan berdamai dengan Gereja. A. S. Matveev dan juru tulis D. M. Bashmakov mengambil bagian dalam nasihat ini.

Pada tanggal 17 Juni 1667, nasihat baru yang gagal dan perdebatan sengit berlanjut di pertemuan Dewan, dan sebulan kemudian A., ​​pendeta Lazar dan biksu Solovetsky Epiphanius diberi hukuman terakhir atas kegigihan mereka - “untuk dikirim ke pengadilan Graz.” 26 Agustus dengan dekrit kerajaan A. bersama dengan Lazarus, pendeta Simbirsk. Nikifor dan Epiphanius dijatuhi hukuman pengasingan di Pustozersk...

6 Januari 1681 - pada hari raya Epiphany - Orang-Orang Percaya Lama Moskow, seperti yang dilaporkan dalam pengumuman Sinode tahun 1725, “tanpa malu-malu dan pencuri melemparkan gulungan-gulungan yang menghujat dan tidak menghormati martabat kerajaan” dan di katedral, jubah “dan peti mati kerajaan dekhtem... atas dorongan dari pembangkang dan pemimpin buta yang sama miliknya sendiri” A. “Dia sendiri... pada piagam kulit kayu birch menuliskan tokoh kerajaan dan pemimpin spiritual tinggi dengan prasasti dan interpretasi yang menghujat.” Peristiwa-peristiwa ini mempercepat hasilnya. 8 Februari Pada tahun 1682, Tsar Feodor Alekseevich mendapat izin dari Dewan untuk menangani skismatis “sesuai dengan kebijaksanaan penguasa”. Kapten resimen sanggurdi Streltsy, I. S. Leshukov, pergi ke Pustozersk, yang melakukan penyelidikan tergesa-gesa terhadap distribusi tulisan-tulisan "jahat" dan "penghujatan" yang ditujukan terhadap tsar dan hierarki dari penjara tanah. 14 April 1682 A., Lazar, Epiphanius dan Fyodor Ivanov dibakar di sebuah rumah kayu “karena penghujatan besar-besaran terhadap keluarga kerajaan.”

KEHIDUPAN PROTOPOP HAVAKUM

“The Life of Archpriest Avvakum, yang ditulis sendiri” adalah karya terbaik Avvakum, dibuat pada tahun 1672-1673. Ini adalah karya pertama bergenre otobiografi dalam sejarah sastra Rusia, yang mengungkapkan kecenderungan ke arah realisme. Tren ini tercermin dalam adegan sehari-hari “Kehidupan”, dalam deskripsi lanskap, dalam dialog para karakter, serta dalam bahasa karya dengan vernakular dan dialektismenya.

Tema sentral kehidupan adalah tema kehidupan pribadi Avvakum, yang tidak terlepas dari perjuangan “kesalehan kuno” melawan inovasi Nikon. Hal ini terkait erat dengan tema yang menggambarkan kekejaman dan kesewenang-wenangan para “pemimpin” - gubernur, yang mencela “shish Antikristus” Nikon dan antek-anteknya, yang menegaskan apa yang mereka yakini sebagai iman baru “dengan cambuk dan tiang gantungan. ” Di halaman-halaman kehidupan, gambaran seorang pria Rusia yang luar biasa, luar biasa gigih, berani, dan tanpa kompromi, muncul dalam segala ketinggiannya yang sangat besar. Karakter Avvakum terungkap dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, kehidupan sehari-hari, maupun dalam hubungan sosialnya. Avvakum memanifestasikan dirinya baik dalam hubungannya dengan "anak-anak kecil yang pemalu" dan pasangan hidupnya yang setia, Anastasia Markovna yang setia dan gigih, dan dalam hubungannya dengan patriark, tsar, dan rakyat jelata, dengan orang-orang dan rekan-rekannya yang berpikiran sama. dalam perjuangan. Ketulusan yang luar biasa dari pengakuan emosionalnya sungguh menakjubkan: imam agung yang malang, yang ditakdirkan mati, tidak memiliki apa pun untuk disembunyikan, tidak ada yang disembunyikan. Dia menulis secara terbuka tentang bagaimana dia melakukan penipuan, menyelamatkan nyawa seseorang yang “terluka” - orang yang teraniaya yang diancam akan dibunuh. Dia mengingat kembali pemikiran sulit dan keragu-raguannya; dia siap memohon belas kasihan dan menghentikan pertarungan. Apa yang mencolok dalam “Kehidupan” adalah, pertama-tama, kepribadian sang pahlawan, ketabahannya yang luar biasa, keberanian, keyakinan, dan keinginannya akan keadilan. Meskipun Avvakum menyebut karyanya “Kehidupan”, hanya sedikit yang menghubungkannya dengan genre hagiografi tradisional. Hal ini didominasi oleh fitur-fitur inovatif dalam penggambaran jiwa manusia, penderitaannya, dan ketidakfleksibelan yang terus-menerus. Teknik-teknik inovatif diwujudkan dalam penggambaran hubungan keluarga dan sehari-hari, dalam kecaman satir terhadap otoritas spiritual dan sekuler, dalam deskripsi Siberia. Jika Avvakum tidak dapat didamaikan dan tanpa ampun terhadap lawan-lawannya, maka dia peka dan peduli terhadap keluarganya, terhadap para petapanya.

Gambaran paling penting dalam "Kehidupan" adalah gambar pasangan hidupnya, istrinya Anastasia Markovna. Dia dan suaminya dengan patuh pergi ke pengasingan di Siberia dan secara moral membantu suaminya menanggung semua kesulitan dan kesulitan. Dia dengan patuh pergi bersama suaminya ke pengasingan Siberia yang jauh: melahirkan dan menguburkan anak-anak di sepanjang jalan, menyelamatkan mereka saat badai, untuk empat kantong gandum hitam saat kelaparan dia memberikan satu-satunya hartanya - satu baris Moskow, dan kemudian menggali akar, meremukkan kulit pohon pinus, memungut sisa-sisa yang dimakan serigala yang setengah dimakan, menyelamatkan anak-anak dari kelaparan. Avvakum berbicara dengan sedih tentang putranya Procopius dan Ivan, yang, karena takut mati, menerima “Nikonianisme” dan sekarang menderita bersama ibu mereka, dikubur hidup-hidup di dalam tanah (yaitu, dipenjarakan di penjara tanah). Imam agung juga berbicara dengan penuh kasih tentang putrinya Agrafena, yang dipaksa di Dauria untuk pergi ke bawah jendela menantu perempuan voivode dan terkadang membawakan bantuan yang banyak darinya. Menggambarkan dirinya dalam lingkungan keluarga dan hubungan sehari-hari, Avvakum berupaya menekankan hubungan yang tak terpisahkan antara kehidupan sehari-hari dan gereja. Cara hidup patriarki, yang dilindungi oleh ritus lama, itulah yang dilindunginya. Ia berupaya membuktikan bahwa ritual lama berkaitan erat dengan kehidupan itu sendiri, landasan nasionalnya, dan ritual baru menyebabkan hilangnya landasan tersebut. Pembelaan yang penuh semangat terhadap “kesalehan kuno” mengubah kehidupan menjadi dokumen jurnalistik yang hidup pada zaman tersebut. Bukan suatu kebetulan bahwa imam agung memulai hidupnya dengan pernyataan tentang ketentuan-ketentuan utama dari “iman lama”, mendukungnya dengan mengacu pada otoritas “bapa gereja” dan dengan tegas menyatakan: “Inilah saya, Imam Besar Avvakum, saya percayalah, aku mengaku ini, dengan ini aku hidup dan mati.” Kehidupannya sendiri hanya menjadi contoh pembuktian kebenaran prinsip keimanan yang menjadi pejuang dan propagandisnya.

Namun orisinalitas utama “Kehidupan” Avvakum terletak pada bahasa dan gayanya. Gayanya bercirikan perpaduan bentuk dongeng dengan khotbah, yang menyebabkan terjalinnya erat unsur bahasa sehari-hari dengan unsur buku gereja. Dalam benturan bentuk-bentuk buku gereja dan bahasa sehari-hari, lahirlah kesatuan gaya baru, yang ia sendiri cirikan sebagai “bahasa sehari-hari”. Dalam gaya hidupnya, imam agung menggunakan bentuk skaz - sebuah cerita santai sebagai orang pertama, ditujukan kepada Penatua Epiphanius, tetapi pada saat yang sama menyiratkan khalayak yang lebih luas dari orang-orang yang berpikiran sama. Tapi, seperti dicatat oleh V.V. Vinogradov, dalam gaya hidup, bentuk dongeng dipadukan dengan khotbah, dan ini menyebabkan terjalinnya erat unsur-unsur bahasa buku-gereja dengan bahasa sehari-hari dan bahkan dialek. Gaya Habakuk bercirikan tidak adanya narasi epik yang tenang.

Kehidupannya terdiri dari serangkaian adegan dramatis yang digambar dengan terampil dan jujur, selalu dibangun di atas konflik akut: sosial, agama, atau etika. Adegan dramatis ini saling berhubungan oleh penyimpangan liris dan jurnalistik. Habakuk berduka, atau marah, atau mencemooh lawan-lawannya dan dirinya sendiri, atau sangat bersimpati dengan orang-orang yang berpikiran sama dan sedih atas nasib mereka. “Hidup” dijiwai dengan semangat perjuangan. Penulis dengan penuh semangat membela keyakinannya dan mencela musuh-musuhnya. Kegiatan Avvakum ditujukan untuk melindungi Orang-Orang Percaya Lama, sebuah perpecahan yang bersifat reaksioner. Bakat luar biasa dan inovasi sastra Avvakum menjadikan karyanya fenomena luar biasa dalam sastra Rusia kuno.

“AZ ADALAH PROTOPOP HABAKKUM”

Ketika kami tiba di ambang pintu Dukun, orang lain berlayar menemui kami, dan bersama mereka ada dua janda - satu berusia sekitar 60 tahun, dan yang lainnya lebih tua; berenang untuk mengambil sumpah biara ke biara. Dan dia, Pashkov, mulai membalikkan keadaan mereka dan ingin menikahkan mereka. Dan saya mulai mengatakan kepadanya: “menurut aturan, tidak pantas menikah dengan orang seperti itu.” Dan bagaimana dia bisa, setelah mendengarkan saya, membiarkan para janda pergi, tetapi dia memutuskan untuk menyiksa saya karena marah. Di sisi lain, di ambang pintu yang panjang, dia mulai menjatuhkan saya dari asrama: “Rumah kos ini buruk bagimu! kamu seorang bidah! pergi ke pegunungan, tapi jangan pergi bersama Cossack!” Oh, kesedihan telah terjadi! Gunung-gunungnya tinggi, alam liar tidak bisa ditembus, tebingnya terbuat dari batu, seperti tembok, dan melihatnya saja sudah membuat kepalamu pusing! Di gunung-gunung itu terdapat ular-ular besar; Angsa dan bebek melayang di dalamnya - bulu merah, gagak hitam, dan gagak abu-abu; di pegunungan yang sama ada elang, elang, dan merlin, dan perokok India, dan wanita, dan angsa, dan hewan liar lainnya - banyak sekali, burung yang berbeda. Banyak hewan liar berkeliaran di pegunungan itu: kambing, rusa, bison, rusa, babi hutan, serigala, domba liar - di mata kita, tetapi kita tidak dapat mengambilnya! Pashkov mengantarku ke pegunungan itu, terbang bersama binatang, ular, dan burung. Dan saya menulis kepadanya sebuah tulisan kecil, yang awalnya: “Wah! Takutlah akan Tuhan, yang duduk di kerub dan menatap ke jurang yang dalam, kekuatan surgawi dan seluruh ciptaan manusia gemetar, hanya Engkau yang memandang rendah dan menunjukkan ketidaknyamanan,” dan seterusnya; ada banyak hal yang tertulis di sana; dan dikirim kepadanya. Dan lihatlah, sekitar lima puluh orang berlari: mereka mengambil papan saya dan bergegas ke arahnya - dia berdiri sekitar tiga mil darinya. Saya memasak bubur untuk keluarga Cossack dan memberi mereka makan; dan mereka, orang-orang malang, makan dan gemetar, dan yang lainnya, menatapku, menangis padaku dan merasa kasihan padaku. Mereka membawa penghuni asrama; Para algojo membawaku dan membawaku ke hadapannya. Dia berdiri dengan pedang dan gemetar; mulai berkata kepadaku: “Apakah kamu seorang pop atau rospop?” Dan saya menjawab: “Saya Imam Besar Avvakum; katakan: apa pedulimu padaku? Dia menggeram seperti binatang yang menakjubkan, dan memukul pipiku, juga di pipi yang lain, dan lagi di kepala, dan menjatuhkanku dan, meraih palu, memukul punggungku tiga kali dan, membuatku sakit, memberiku tujuh puluh dua pukulan dengan cambuk pada punggung yang sama. Dan saya berkata: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, tolonglah saya!” Ya, ya, ya, saya terus mengatakan itu. Sangat pahit baginya sehingga saya tidak mengatakan: "Kasihanilah!" Aku memanjatkan doa untuk setiap pukulan, namun di tengah pemukulan aku berseru kepadanya: “Cukup pemukulannya!” Jadi dia memerintahkan untuk berhenti. Dan saya bertanya kepadanya: “Mengapa kamu memukuli saya? Tahukah kamu? Dan dia kembali memerintahkan mereka untuk memukul sisi tubuh saya, dan mereka melepaskan saya. Saya gemetar dan terjatuh. Dan dia memerintahkan saya untuk diseret ke penjara pemerintah: mereka membelenggu tangan dan kaki saya dan melemparkan saya ke dalam taruhan. Saat itu musim gugur, hujan mengguyurku, aku berbaring di bawah kanopi sepanjang malam. Saat mereka memukuli saya, tidak ada salahnya berdoa; dan sambil berbaring, terlintas di benakku: “Mengapa engkau, anak Tuhan, membiarkan dia membunuhku dengan cara yang begitu menyakitkan? Aku menjadi jandamu! Siapa yang akan menjadi hakim antara aku dan kamu? Saat aku mencuri, kamu tidak menghinaku seperti itu, tapi sekarang kita tidak tahu kalau aku berdosa!” Seolah-olah orang baik - orang Farisi lain yang berwajah jelek - ingin menghakimi bersama Tuhan! Meskipun Iev berbicara seperti ini, dia benar dan tidak bersalah, namun dia bahkan tidak memahami kitab suci; dia berada di luar hukum, di negeri barbar, dan mengenal Tuhan dari ciptaan. Tapi pertama-tama, saya orang berdosa, kedua, saya bersandar pada hukum dan saya mendukungnya dengan Kitab Suci di mana-mana, karena melalui banyak kesedihan kita pantas memasuki kerajaan surga, tetapi saya telah sampai pada kegilaan seperti itu! Sayangnya bagiku! Bagaimana penghuni asrama itu tidak terjebak di air bersamaku? Pada saat itu tulang-tulangku mulai terasa sakit dan pembuluh darahku mulai tertarik, dan hatiku mulai terasa sakit, dan aku pun mulai mati. Mereka memercikkan air ke dalam mulutku, jadi aku menghela nafas dan bertobat di hadapan Tuhan, dan Tuhan Maha Penyayang: Dia tidak mengingat kesalahan pertama kita demi pertobatan; dan sekali lagi tidak ada yang terasa sakit.

PROTOPOP HAVAKKUM

Imam Besar Avvakum adalah seorang pria dengan kekuatan spiritual yang luar biasa, yang sepenuhnya terwujud selama penganiayaan terhadapnya. Sejak kecil ia terbiasa dengan asketisme. Dia menganggap keengganan terhadap segala sesuatu yang duniawi dan keinginan akan kekudusan sebagai hal yang wajar bagi seseorang sehingga dia tidak dapat bergaul di paroki mana pun karena pengejarannya yang tak kenal lelah terhadap kesenangan duniawi dan penyimpangan dari adat istiadat iman. Banyak yang menganggapnya sebagai orang suci dan pekerja mukjizat.

Pada abad ke-17, perpecahan gereja dimulai, yang merupakan akibat dari reformasi gereja Patriark Nikon. Reformasi tersebut bertujuan untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan dalam buku-buku gereja dan perbedaan-perbedaan dalam penyelenggaraan ritual-ritual yang melemahkan wibawa gereja. Semua orang setuju dengan perlunya reformasi: baik Nikon maupun lawannya di masa depan, Imam Besar Avvakum. Tidak jelas apa yang harus dijadikan dasar: terjemahan ke dalam bahasa Slavonik Gereja Lama dari buku-buku liturgi Bizantium yang dibuat sebelum jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453, atau teks-teks Yunani itu sendiri, termasuk yang dikoreksi setelah jatuhnya Konstantinopel. Atas perintah Nikon, buku-buku Yunani diambil sebagai sampel, dan perbedaan dengan buku-buku kuno muncul dalam terjemahan baru. Ini menjadi dasar formal perpecahan.

Pembakaran Imam Besar Avvakum di Pustozersk pada tahun 1682. Dari naskah A. Velikanov

Di antara inovasi yang diadopsi oleh Patriark Nikon dan Dewan Gereja tahun 1654 adalah penggantian baptisan dengan dua jari dengan tiga jari, mengucapkan pujian kepada Tuhan “Haleluya” bukan dua kali, tetapi tiga kali, dan berkeliling mimbar di gereja bukan di arah Matahari, namun berlawanan dengan arah Matahari. Semuanya murni berkaitan dengan sisi ritual, dan bukan esensi Ortodoksi. Namun di bawah slogan kembali ke kepercayaan lama, bersatulah orang-orang yang tidak mau menerima tumbuhnya eksploitasi negara dan pemilik tanah, dengan meningkatnya peran orang asing, dengan segala sesuatu yang menurut mereka tidak sesuai dengan tradisi. cita-cita "kebenaran".

Perpecahan dimulai ketika Patriark Nikon melarang penggunaan jari ganda di semua gereja Moskow. Selain itu, ia mengundang para biksu terpelajar dari Kyiv untuk “mengoreksi” buku-buku gereja. Epiphany Stavinetsky, Arseny Setanovsky dan Damaskin Ptitsky tiba di Moskow, dan segera mengambil pekerjaan perpustakaan biara.

Pertama-tama, para “pencinta Tuhan”, atau “orang fanatik kesalehan”, mengangkat senjata melawan Nikon, yang dipimpin oleh Stefan Vonifatiev. Selain itu, rektor Gereja Kazan di Lapangan Merah, Ivan Neronov, para imam agung - Daniil dari Kostroma, Loggin dari Murom, Daniil dari Temnikov, dan Avvakum dari Yuryev - menonjol dengan sangat aktif. Nikon juga merupakan anggota lingkaran ini, itulah sebabnya para “fanatik” sebelumnya mendukung pemilihannya menjadi patriark.

Menurut mereka, koreksi buku-buku liturgi seharusnya dilakukan bukan menurut bahasa Yunani, tetapi menurut naskah-naskah Rusia kuno. Mereka sangat waspada terhadap segala sesuatu yang asing dan memusuhi penetrasi unsur budaya Barat ke Rusia.

Tsar Alexei Mikhailovich sebagian setuju dengan mereka, meskipun ia memiliki gagasan berbeda tentang esensi reformasi gereja.

Tindakan pertama dari patriark baru ini meyakinkan kaum “fanatik” bahwa mereka sangat keliru mengenai Kepercayaan Lama Nikon. Penghapusan bifinger langsung menimbulkan kemarahan luas. Mereka mulai berbicara tentang Nikon sebagai seorang “Latinis”, cikal bakal Antikristus.

“Semua orang, menyilangkan dirinya dengan tiga jari,” tulis Imam Besar Avvakum pada kesempatan ini, “membungkuk kepada binatang pertama Paus dan orang Rusia kedua, melakukan kehendak mereka, dan bukan kehendak Tuhan, atau berkata: dia membungkuk dan mengorbankan jiwanya secara diam-diam untuk Antikristus dan iblis itu sendiri. Di dalamnya, bisikan, ada rahasia tersembunyi: binatang dan nabi palsu, yaitu ular adalah iblis, dan binatang itu adalah raja yang jahat, dan nabi palsu adalah Paus Romawi dan orang-orang lain yang serupa dengan mereka.” Oleh karena itu, siapa pun yang “membaptis dirinya dengan tiga jari akan disiksa dengan api dan hantu”.

Dengan cara yang sama, Habakuk mengutuk reformasi lain yang dirancang untuk menyelaraskan ibadah di Rusia dengan praktik gereja Ortodoks lainnya. Benang merah yang ada di seluruh pesan dan petisinya adalah keinginan untuk menghubungkan reformasi ini dengan Latinisme, dengan ajaran dan praktik Gereja Katolik, dengan “Fryag” atau tatanan Jerman. “Oh, oh, Rus yang malang! - dia berseru. “Apakah Anda menginginkan tindakan dan kebiasaan Jerman?”

Nikon dengan hati-hati dan cepat menyingkirkan orang-orang fanatik yang gelisah dari jalannya. Stefan Vonifatiev adalah orang pertama yang dipermalukan.

Dari semua guru skisma, nasib Archpriest Avvakum ternyata yang paling parah. Pada bulan September 1653, ia dikirim ke pengasingan di Tobolsk, dan tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke Siberia Timur.

Avvakum dengan gamblang dan kiasan menceritakan dalam “Kehidupannya” tentang bertahun-tahun tinggalnya di Dauria, tentang siksaan yang menimpa keluarganya.

Pada awal 1661, Alexei Mikhailovich mengizinkan Avvakum kembali ke Moskow. Avvakum bersemangat, memutuskan bahwa raja telah meninggalkan kaum Nikonian dan sekarang akan mematuhi Orang-Orang Percaya Lama dalam segala hal. Kenyataannya, situasinya jauh lebih rumit.

Seperti yang diharapkan, Nikon yang haus kekuasaan tidak ingin puas dengan peran kedua di negara bagian. Berdasarkan prinsip “imam di atas kerajaan,” ia mencoba untuk sepenuhnya keluar dari subordinasi kekuasaan sekuler dan menegaskan dominasi tertingginya tidak hanya atas umat gereja, tetapi juga atas kaum awam.

Lambat laun, terjadi pendinginan antara raja dan kepala keluarga. Nikon, yang sedikit mendalami esensi intrik di balik layar, bahkan tidak bisa berpikir untuk mengubah sikap tsar terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya, dia yakin akan posisinya yang tidak dapat diganggu gugat. Ketika Alexei Mikhailovich menyatakan ketidaksenangannya dengan tindakan angkuh sang patriark, Nikon, pada 11 Juli 1658, setelah kebaktian di Katedral Assumption, mengatakan kepada orang-orang bahwa ia akan meninggalkan takhta patriarkinya dan pensiun ke Biara Kebangkitan. Dengan ini dia berharap untuk akhirnya menghancurkan tsar yang berkemauan lemah, tetapi tidak memperhitungkan semakin besarnya pengaruh para bangsawan Percaya Lama terhadapnya.

Menyadari kesalahannya, Nikon mencoba untuk kembali, namun hal ini menjadi lebih rumit lagi. Mengingat ketergantungan Gereja Rusia pada kekuatan sekuler, jalan keluar dari situasi ini sepenuhnya bergantung pada kehendak penguasa, tetapi Alexei Mikhailovich ragu-ragu. Namun rombongan barunya berhasil mengatur kembalinya Imam Agung Avvakum dan anggota lain dari lingkaran “pecinta Tuhan” lainnya ke Moskow.

Avvakum menghubungkan tantangannya dengan kemenangan Kepercayaan Lama.

Butuh waktu hampir dua tahun baginya untuk mencapai Moskow, tanpa lelah menyebarkan ajarannya sepanjang perjalanan. Bayangkan kekecewaannya ketika dia melihat Nikonianisme telah mengakar di mana-mana dalam kehidupan gereja, dan Alexei Mikhailovich, setelah kehilangan minat pada Nikon, namun tidak berniat meninggalkan reformasinya. Kesiapan yang penuh semangat untuk memperjuangkan keyakinannya muncul dalam dirinya dengan kekuatan yang sama, dan dia, dengan memanfaatkan kebaikan raja, mengajukan petisi yang panjang kepadanya.

“Saya berharap,” tulis Avvakum, “sementara bertahan di timur melalui kematian banyak orang, akan ada keheningan di sini di Moskow, namun sekarang saya melihat gereja menjadi semakin bingung dibandingkan sebelumnya.” Dia membombardir tsar dengan petisi yang memprotes Nikonianisme dan sang patriark sendiri.

Alexei Mikhailovich ingin menarik “orang fanatik kesalehan” yang tak kenal takut ke sisinya.

Tersentuh oleh perhatian penguasa dan berharap bahwa dia akan dipercaya untuk mengoreksi buku-buku tersebut, Habakuk benar-benar tetap damai selama beberapa waktu. Pergantian peristiwa ini tidak menyenangkan para Penganut Lama, dan mereka bergegas dari semua sisi untuk membujuk imam agung agar tidak meninggalkan “tradisi kebapakan”. Habakuk melanjutkan kecamannya terhadap pendeta Nikonian, menyebut para pendeta dalam khotbah dan tulisannya sebagai pengkhianat dan Uniates. “Mereka,” tegasnya, “bukanlah anak-anak gereja, melainkan anak-anak iblis.”

Tsar melihat betapa tidak berdasarnya harapannya untuk rekonsiliasi Avvakum dengan gereja, dan, karena menyerah pada bujukan para pendeta, pada tanggal 29 Agustus 1664, dia menandatangani dekrit yang mendeportasi Avvakum ke penjara Pustozersky.

Pada bulan Februari 1666, sehubungan dengan pembukaan dewan gereja, Avvakum dibawa ke Moskow. Mereka sekali lagi mencoba membujuknya untuk menerima reformasi gereja, tetapi imam agung “tidak membawa pertobatan dan ketaatan, tetapi tetap bertahan dalam segala hal, dan juga mencela dewan yang ditahbiskan dan menyebutnya tidak ortodoks.” Akibatnya, pada tanggal 13 Mei, rambut Habakuk dicabut dan dikutuk sebagai bidah.

Setelah persidangan, Avvakum, bersama dengan guru skisma lainnya, dikirim ke penjara di Biara Ugreshsky, dari mana ia kemudian dipindahkan ke Pafnutyev-Borovsky. Dalam instruksi khusus yang dikirimkan kepada kepala biara di biara itu, diperintahkan agar Avvakum “dijaga ketat dengan rasa takut yang besar, agar dia tidak meninggalkan penjara dan tidak menyakiti dirinya sendiri, dan jangan memberinya tinta dan kertas, dan jangan suruh siapa pun datang kepadanya.”

Mereka masih berharap untuk menghancurkannya dengan bantuan para patriark ekumenis, yang diharapkan di dewan untuk menggulingkan Nikon.

Para leluhur tiba di Moskow pada bulan April 1667.

Mereka membujuk Habakuk sejak lama, menasihatinya untuk merendahkan diri dan menerima inovasi gereja.

“Kenapa kamu begitu keras kepala? - kata para leluhur. “Seluruh Palestina, dan Serbia, dan Albania, dan Volokh, dan Romawi, dan Polandia - semuanya menyilangkan diri dengan tiga jari, Anda sendiri yang bertahan dalam keyakinan ganda.”

“Guru sejagat! Roma telah lama jatuh dan tidak mau menyerah, dan Polandia pun ikut binasa, hingga akhirnya mereka menjadi musuh umat Kristiani. Dan Ortodoksi Anda menjadi beraneka ragam karena kekerasan Makhmet Turki - dan Anda pasti terkejut: Anda secara alami menjadi lemah. Dan di masa depan, datanglah kepada kami sebagai guru: kami, atas karunia Tuhan, memiliki otokrasi. Sebelum Nikon murtad di Rusia, para pangeran dan raja yang saleh memiliki semua Ortodoksi yang murni dan tak bernoda dan gereja tidak terganggu.”

Setelah itu Avvakum pergi ke pintu dan berbaring di lantai sambil berkata:

“Duduklah, dan aku akan berbaring.”

Dia tidak lagi mendengarkan ejekan atau teguran. Pada bulan Agustus 1667, Avvakum dibawa ke Pustozersk. Selama periode Pustozersky, Avvakum mengembangkan perpecahannya sepenuhnya.

Dia berbicara tentang masa lalu, sama sekali tidak berpikir untuk mengabaikan masa kini; hanya saja visinya tentang realitas modern bertentangan dengan tren yang berlaku pada zaman itu.

Jumlah aksi bakar diri massal meningkat dari tahun ke tahun. Ratusan dan ribuan orang seringkali tewas dalam kebakaran. Misalnya, pada awal tahun 1687, lebih dari dua ribu orang dibakar di biara Paleostrovsky. Pada tanggal 9 Agustus tahun yang sama di Berezovo, distrik Olonetsky - lebih dari seribu. Dan masih banyak fakta serupa.

Avvakum mengetahui dengan baik tentang semua ini dan dengan segala cara mendorong Orang-Orang Percaya Lama untuk membakar diri. Dalam “Surat kepada Sergius tertentu,” dia menulis: “Yang terpenting, pada saat ini di Rusia kita, mereka sendiri masuk ke dalam api karena kesedihan yang besar, bersemangat untuk kesalehan, seperti para rasul di masa lalu: mereka tidak melakukannya menyayangkan diri mereka sendiri, tetapi demi Kristus dan Bunda Allah mereka menuju kematian.” Dalam pesan yang sama, Avvakum berbicara tentang salah satu aksi bakar diri massal ini: “Saudaraku, saudaraku, sayang sekali mereka akan memasukkanmu ke dalam api: apakah kamu ingat di wilayah Nizhny Novgorod, tempat aku tinggal ketika aku dilahirkan? , dua ribu dua, dan anak-anak kecil itu sendiri lari ke dalam api dari roh-roh licik itu. “Mereka melakukannya dengan bijak, mereka menemukan kehangatan bagi diri mereka sendiri, dan dengan ini mereka lolos dari godaan godaan lokal.”

Dengan demikian, Habakuk menjadi pengkhotbah bunuh diri massal pertama dan hampir satu-satunya dalam ajaran agama dunia.

Sementara itu, Tsar Alexei Mikhailovich meninggal, dan putranya Fedor naik takhta. Bagi Habakuk, tampaknya mereka telah melupakan dia begitu saja. Dan dia mengambil langkah menuju kematiannya. Pada tahun 1681, Avvakum mengirim pesan kepada Tsar Feodor, di mana dia dengan fanatik dan sembrono menumpahkan semua kejengkelannya terhadap gereja dan pendeta yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun.

“Dan apa, Tsar-Sovereign,” tulisnya, “jika Anda memberi saya kebebasan, saya akan, seperti Nabi Elia, menggulingkan mereka semua dalam satu hari. Aku tidak akan menajiskan tanganku, tetapi aku juga akan menyucikannya dengan teh.”

Mungkin tsar tidak akan menganggap penting surat ini jika biksu tersebut tidak menyebutkan mendiang ayahnya di bawah ini: “Tuhan menghakimi antara saya dan Tsar Alexei. Dia duduk dalam penderitaan, saya mendengar dari Juruselamat; kemudian kepadanya untuk kebenarannya. Orang-orang asing, yang mengetahui apa yang diperintahkan kepada mereka, pun melakukannya. Mereka mengkhianati Tsar Constantine mereka kepada Turki, kehilangan kepercayaan, dan mereka mendukung Alexei-ku dalam kegilaannya.”

Tsar Fedor tidak memiliki simpati terhadap Orang-Orang Percaya Lama dan menganggap pesan Avvakum sebagai ancaman terhadap pemerintah saat ini, dan terhadap dirinya sendiri secara pribadi. Dan Avvakum “karena penghujatan besar terhadap keluarga kerajaan” diperintahkan untuk dibakar bersama ketiga rekan seagamanya.

Pada tanggal 14 April 1682, kehidupan pria tak kenal takut ini, yang tetap menjadi legenda spiritualitas Rusia kuno yang belum terpecahkan, berakhir di tiang pancang.

Rincian yang sangat sedikit mengenai eksekusi ini telah sampai kepada kami. Diketahui, aksi tersebut terjadi di hadapan banyak orang. Para narapidana digiring keluar dari balik pagar penjara menuju tempat eksekusi. Habakuk membuang hartanya terlebih dahulu dan membagikan buku-buku. Dan tetap saja itu adalah pemandangan yang menyakitkan - mata yang membusuk, tangan yang terpotong dan menyusut. Sekarang tidak ada yang membujuk Avvakum, Fedor, Lazar dan Epiphanius untuk meninggalkan tahta.

Para algojo mengikat para terpidana ke empat sudut rumah kayu, menutupi mereka dengan kayu bakar dan kulit kayu birch dan membakarnya.

Orang-orang melepas topi mereka...

Dari kitab 100 Nabi dan Guru Besar pengarang Ryzhov Konstantin Vladislavovich

Dari buku 100 Tahanan Hebat penulis Ionina Nadezhda

Imam Agung Avvakum yang panik Para anggota “Lingkaran Zelot Kesalehan,” sebagaimana disebutkan sebelumnya, berusaha melestarikan Gereja Rusia sebagai sebuah badan yang komprehensif dan pembentuk budaya, dan menganjurkan penetrasi ritual Ortodoks yang lebih besar ke dalam kehidupan Rusia. Oleh karena itu mereka

Dari buku 100 tulah besar pengarang Avadyaeva Elena Nikolaevna

Archpriest Avvakum Archpriest Avvakum adalah seorang pria dengan kekuatan spiritual yang luar biasa, yang sepenuhnya terwujud selama penganiayaan terhadapnya. Sejak kecil ia terbiasa dengan asketisme. Dia menganggap keengganan terhadap segala sesuatu yang duniawi dan keinginan akan kekudusan sebagai hal yang wajar bagi seseorang sehingga dia tidak melakukannya

Dari buku Who's Who dalam Sejarah Rusia pengarang Sitnikov Vitaly Pavlovich

Siapa Imam Agung Avvakum? Imam Agung Avvakum tercatat dalam sejarah Rusia sebagai salah satu pemimpin gerakan Percaya Lama... Seperti Patriark Nikon, dia secara fanatik mengabdi pada ide-idenya... Ketika “Hamba” baru diutus, Avvakum menolak untuk mematuhi peraturannya

Dari buku Kamus Besar Kutipan dan Frasa Tangkapan pengarang Dushenko Konstantin Vasilievich

AVVAKUM (Avvakum Petrovich) (1620 atau 1621–1682), imam agung, kepala Orang-Orang Percaya Lama, penulis 3 “Berapa lama siksaan ini, imam agung, akan berlangsung?” –<…>“Markovna, sampai kematianku!”<…>“Oke, Petrovich, kalau tidak, kita akan terus berjalan.” “The Life of Archpriest Avvakum, ditulis sendiri” (1672–1673; diterbitkan tahun 1860)?

Archpriest Avvakum (1620-1682) adalah tokoh sejarah yang luar biasa. Di tanah Rusia, otoritas pria di abad ke-17 ini sangat besar. Dia dianggap sebagai martir yang dianiaya dan salah satu penentang utama Patriark Nikon. Kerasnya wataknya dan integritasnya yang tertinggi menimbulkan rasa hormat tidak hanya di kalangan pendukungnya, tetapi juga di kalangan musuh-musuhnya. Akhir yang logis adalah kemartiran. Kematian pria ini akhirnya memecah belah Gereja Ortodoks Rusia. Kaum Nikonian membakar Habakuk, dan bersamanya “seluruh jembatan terbakar.” Tidak ada titik kontak yang tersisa antara Old Believers dan Nikonian.

Penentangan Orang-Orang Percaya Lama terhadap Nikonianisme

Biografi singkat

Pria luar biasa ini lahir di desa Grigorovo, provinsi Nizhny Novgorod. Ayahnya adalah pastor paroki Peter. Nama ibunya adalah Maria. Ketika anak laki-laki itu berumur 15 tahun, ayahnya meninggal. Pada usia 17 tahun, pemuda tersebut menikah dengan seorang gadis berusia 14 tahun, Anastasia. Setahun sebelum menikah, dia menjadi yatim piatu dan hidup dalam kemiskinan. Setelah menjadi seorang istri, dia dengan setia melayani suaminya dan menjadi asisten yang setia dalam segala urusannya.

Pada tahun 1642, pemuda tersebut ditahbiskan menjadi diakon (imam tingkat terendah). Setelah 2 tahun, dia diberi imamat tingkat 2, dan dia menjadi imam di desa Lopatitsy, provinsi Nizhny Novgorod. Selama tahun-tahun ini, calon martir besar mulai menunjukkan kepada orang-orang di sekitarnya karakter yang tidak kenal kompromi dan tegas. Dia dengan teguh mengikuti firman Tuhan dalam segala hal dan menuntut hal yang sama dari kawanannya.

Suatu hari seorang gadis percabulan dan kecantikannya luar biasa datang kepadanya untuk mengaku dosa. Pendeta itu berkobar karena hasratnya terhadapnya. Namun demi meredam perasaan jahat dalam dirinya, ia menyalakan 3 buah lilin dan meletakkan telapak tangan kanannya di atas api. Jadi dia berdiri sampai rasa sakit yang hebat menekan keinginan berdosanya.

Atas perbuatan salehnya, ia dianugerahi gelar archpriest (modern - archpriest). Dan pada tahun 1648 terjadi konflik dengan gubernur Sheremetev. Dia berlayar di sepanjang Volga bersama putranya dan ingin agar imam agung memberkati putranya yang masih kecil. Habakuk dibawa ke kapal, namun ia menganggap pemuda itu terlalu mesum dan menolak memberkatinya. Boyar yang marah memerintahkan pendeta itu untuk dibuang ke dalam air. Dia pasti akan tenggelam, tetapi nelayan yang menaiki perahu datang dan menarik pria yang tersedak itu keluar dari air.

Segera pendeta yang tidak kenal kompromi itu dipindahkan ke Yuryevets-Povolsky, dan pada 1651 ia berakhir di Moskow. Di sini Patriark Joseph memperlakukannya dengan sangat baik. Namun dia meninggal pada tahun 1652, dan tempatnya diambil oleh Patriark Nikon, yang awalnya juga menyukai pendeta yang berprinsip.

Reformasi Gereja dan perjuangan melawan Nikonianisme

Reformasi Gereja segera dimulai. Dia mengakhiri tradisi “kesalehan kuno.” Ritus Yunani diambil sebagai dasar, yang dalam banyak hal tidak sesuai dengan ritus Rusia Raya. Semua ini menimbulkan kritik tajam dari Avvakum, Ivan Neronov, serta banyak pendeta terkemuka lainnya. Mereka semua meninggalkan Patriark Nikon. Menanggapi hal ini, dia mengatur penganiayaan mereka.

Pada tahun 1653, Imam Besar Avvakum dikurung di ruang bawah tanah biara selama 3 hari. Dia tidak diberi air atau makanan, menuntut agar dia meninggalkan pandangannya dan menerima ritus gereja yang baru. Namun, dia tidak putus asa dan tidak berkompromi. Karena tidak mendapatkan apa pun dari pendeta pemberontak, dia diasingkan ke Tobolsk.

Namun, sang martir tidak tinggal lama di Tobolsk, karena ia terus aktif berkampanye menentang reformasi gereja yang baru. Kemudian dia diasingkan ke Transbaikalia ke gubernur Nerchinsk Afanasy Pashkov. Dia adalah orang yang memiliki kekejaman patologis. Dialah yang ditugaskan untuk memimpin imam agung yang diasingkan. Tampaknya seseorang harus bersikap sangat hati-hati terhadap gubernur dan tidak menentangnya. Tapi, seperti kata mereka, saya menemukan sabit di atas batu.

Pendeta itu mulai mengkritik keras Pashkov, menganggap semua aktivitasnya salah. Tentu saja, pemilik Transbaikalia yang tidak terbagi tidak menyukai ini. Dia memerintahkan agar bidah pemberani itu dibawa kepadanya dan dipukuli dengan kejam. Kemudian dia diperintahkan untuk dicambuk dan dimasukkan ke dalam penjara dekat ambang pintu Padunsky di Sungai Angara. Pemikir bebas pemberontak duduk di sana dalam kedinginan dan kelaparan sepanjang musim dingin, tetapi tidak menundukkan kepalanya kepada gubernur dan tidak meminta pengampunannya.

Pada musim semi, pendeta agung dibebaskan dari penjara. Dia dan keluarganya ditugaskan ke resimen yang berbaris melalui tanah yang belum dilalui ke arah timur. Orang-orang mengatasi sungai yang penuh badai, melewati taiga dan pada saat yang sama mengalami banyak kesulitan. Selama 6 tahun sang pendeta sendiri, serta istri dan anak-anaknya, tinggal di tanah Siberia yang keras. Mereka mengunjungi Baikal, Amur, Shilka. Mereka sering kali tidak cukup makan dan jatuh sakit.

Pembakaran Orang-Orang Percaya Lama

Baru pada tahun 1663 sang pendeta, tanpa patah semangat, kembali ke Moskow. Alasan bantuan kerajaan adalah aib Patriark Nikon. Perjalanan pulang melewati seluruh Rusia dan memakan waktu lama. Di semua kota, Imam Besar Avvakum tanpa ampun mengkritik Nikonianisme. Namun di ruang singgasana sang martir disambut dengan hormat dan hormat. Penguasa mengajukan tawaran untuk menjadi bapa pengakuannya. Namun, pemikir bebas yang bangga itu menolak.

Ia menulis buku otobiografi berjudul "The Life of Archpriest Avvakum." Pada saat yang sama, dia dengan segala cara mengganggu kepemimpinan sekuler dan spiritual dengan ajarannya. Tak lama kemudian, perwakilan dari hierarki tertinggi menjadi yakin bahwa pendeta pemberani itu bukanlah musuh Nikon, namun dengan tegas menentang reformasi gereja. Dia terus membuat tanda silang dengan dua jari, meskipun semua orang mengenali tiga jari. Dia menganjurkan salib berujung delapan dan berjalan dengan garam. Ritus Yunani menafsirkan tradisi-tradisi Ortodoks Rusia primordial ini secara berbeda.

Perilaku kurang ajar sang pendeta akhirnya membuat marah penguasa. Pada tahun 1664, ia diasingkan ke utara provinsi Arkhangelsk ke kota Mezen, dan pada tahun 1666 ia dibawa ke Moskow, tempat persidangan gereja Patriark Nikon sedang berlangsung. Semua orang berharap bahwa pemikir bebas akan sadar dan mengakui reformasi gereja, tapi dia tetap tidak yakin. Kemudian pengadilan gereja mencabut jabatan imamnya, yang menyebabkan ketidakpuasan di antara banyak orang, termasuk ibu ratu. Tindakan seperti itu secara formal berarti ekskomunikasi. Oleh karena itu, Habakuk menjadi marah dan mencaci pimpinan tertinggi gereja.

Setelah itu, seorang pendukung kepercayaan lama diasingkan ke Biara Pafnutievo-Borovsky, yang terletak di provinsi Kaluga. Mereka menahannya di sel gelap selama hampir satu tahun, berharap dia akan sadar. Ketika mereka yang berkuasa menyadari bahwa segala sesuatunya tidak berguna, mereka mengirim Old Believer pada tahun 1667 ke utara terjauh di luar Lingkaran Arktik ke kota Pustozersk, yang terletak di hilir Sungai Pechora. Namun saat itu mereka tidak berani mengeksekusi sang pemikir bebas, meski banyak rekannya yang kehilangan nyawa karena tidak mau melepaskan keyakinan lama.

Akhir dari perjalanan hidup

Pustozersk terletak di “ujung bumi”, namun hal ini tidak membuat takut para peziarah. Mereka pergi ke sana dalam arus yang tak ada habisnya untuk berkomunikasi dengan pendeta agung yang memberontak. Mereka kembali, menyembunyikan pesan kepada kawanan di staf mereka, mencela Nikonianisme. Pesan-pesan tersebut menyerukan pembelaan terhadap “kesalehan kuno.”

Pada saat yang sama, perlu dicatat bahwa kaum skismatis tidak membatasi diri mereka pada pemberitaan ritus Besar Rusia. Banyak dari mereka menyerukan bakar diri sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan jiwa. Secara umum diterima bahwa Habakuk-lah yang memprakarsai aksi bakar diri. Tapi itu tidak benar. Dia menganggap bakar diri hanya sebagai salah satu cara untuk melawan kaum Nikonian. Selain itu, orang tersebut harus mengambil langkah tersebut secara sukarela dan tanpa paksaan.

Ide bakar diri berasal dari teori penghancuran diri Kapiton tua, yang aktivitasnya terjadi pada tahun 30-an abad ke-17. Ajaran Capito adalah ajaran sesat yang menyangkal hidup, karena bunuh diri dinyatakan baik. Pandangan seperti itu tidak ada hubungannya dengan Kekristenan sejati.

Monumen Imam Agung Avvakum

Pada tahun 1676, Tsar Alexei Mikhailovich meninggal. Fyodor Alekseevich naik takhta Moskow. Dia adalah pria yang pendiam dan mudah dipengaruhi. Dia menaruh perhatian besar pada urusan kesalehan. Seorang Old Believer yang memberontak, yang kesehatannya di ujung utara sudah sangat buruk, memutuskan untuk mengambil keuntungan dari hal ini.

Dia menulis surat kepada penguasa di mana dia melaporkan bahwa dia melihat Alexei Mikhailovich terbakar di neraka dalam mimpi. Dia berakhir di neraka karena menolak iman yang benar dan menerima Nikonianisme. Oleh karena itu, pemikir bebas, yang kehilangan gelar imamatnya, ingin menjauhkan raja baru dari ritus Yunani.

Namun Fyodor bahkan tidak menyangka bahwa ayahnya bisa menjadi orang berdosa. Dia menganggap surat itu sebagai “penghujatan besar terhadap keluarga kerajaan.” Setelah itu, berbagai peristiwa mulai terjadi secara tragis. Imam Besar Avvakum dituduh melakukan semua dosa berat dan pada tahun 1682 ia dibakar di sebuah rumah kayu bersama dengan rekan terdekatnya. Maka berakhirlah kehidupan seorang pria yang luar biasa dan gigih yang menerima kemartiran karena imannya. Pada awal abad ke-20, Gereja Percaya Lama mengkanonisasi dia sebagai orang suci, dan sebuah monumen didirikan di desa Grigorovo pada akhir abad ke-20.