Seorang anak kecil menjulurkan lidahnya. Mengapa anak kecil menjulurkan lidahnya?

Setiap gerakan bayi baru lahir, senyuman pertama, reaksi pertama terhadap orang lain, dan senandung membangkitkan emosi pada orang dewasa. Bayi sedang tumbuh dan berkembang. Dan para ibu dengan cermat memantau proses ini, mencatat dan mengingat setiap hal kecil.

Namun beberapa kebiasaan anak menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Jadi, banyak bayi yang menjulurkan lidahnya. Apa ini: lelucon atau pertanda penyakit? Kapan Anda harus khawatir? Mengapa bayi baru lahir menjulurkan lidahnya?

Bagaimana cara mengenali bahaya?

Awasi bayi Anda dengan cermat. Perhatikan kesejahteraan bayi secara umum dan kualitas tidurnya. Apa yang dia lakukan sambil menjulurkan lidah: apakah dia menundukkan kepala, meringis atau bersenandung. Paling sering, ibu secara akurat menentukan kapan anak bermain dan kapan tindakannya tidak disengaja.

Pada tahap ini, pemantauan bayi secara cermat sangatlah penting. Bayi tidak selalu menjulurkan lidahnya saat bersenang-senang dan bermain. Terkadang tindakan ini dapat mengindikasikan gangguan serius pada fungsi sistem endokrin atau saraf.

Jika anak jarang menjulurkan lidah saat bermain, maka tidak perlu khawatir. Anak itu hanya meringis. Dan itu sangat normal. Jika bayi baru lahir tidak dapat menahan lidahnya di mulut dan terus-menerus menjulurkannya di siang hari atau saat tidur, bayi tersebut harus diperlihatkan ke dokter anak. Diagnosis dini akan memungkinkan Anda mengatasi masalah dengan cepat dan tanpa rasa sakit.

Alasan yang tidak berbahaya

Dalam kebanyakan kasus, lidah bayi yang menjulur tidak berarti buruk. Ini adalah perilaku sederhana dan tidak berbahaya. Dan seringkali alasannya cukup membosankan:

1) Memanjakan dengan polos, bermain.

Bayi belajar tentang dunia di sekitarnya dan tubuhnya. Dan lidah adalah bagian dari tubuh ini. Dia hanya tertarik untuk bertahan. Jika orang dewasa membalas senyumannya, maka anak akan lebih sering melakukan hal ini.

Mungkin bayi yang baru lahir sedang mencoba mengeluarkan suara. Namun sejauh ini tidak berhasil. Dan semua usahanya yang luar biasa hanya berujung pada “kejenakaan”. Penjelasan lain: bayi melihat “sikap jelek” ini pada orang dewasa. Sekarang dia mengulanginya. Kebetulan bayi menjulurkan lidahnya saat aktif melambaikan tangannya, mencoba mengambil mainan, merangkak, atau mencoba berdiri. Anak-anak yang sehat dalam situasi seperti itu menunjukkan lidahnya dari waktu ke waktu. Tidak perlu khawatir tentang hal ini.

2) Gigi pertama.

Anak-anak zaman sekarang mulai tumbuh gigi sejak usia dua bulan. Perasaan ini sungguh tidak menyenangkan. Anak itu ingin menggaruk gusinya dan menyentuhnya. Periksa mulutnya dengan cermat: pembengkakan gusi menandakan proses tumbuh gigi. Selain itu, bayi sering menangis dan kurang tidur.

3) Pengisian daya.

Mobilitas bayi yang berlebihan dikaitkan dengan pertumbuhan aktifnya. Bahkan di dalam buaian, anak-anak menggerakkan tangan dan kakinya, mencoba berguling dan berdiri. Latihan-latihan ini menargetkan semua otot. Dan lidah juga merupakan organ berotot. Mengapa tidak menggunakannya juga? Jika bayi baru lahir hanya menunjukkannya sesekali, mungkin ini semacam latihan.

4) Menyusui.

Pasti banyak ibu menyusui yang memperhatikan bahwa bayinya menghisap lidah dan terkadang mengunyah. Jadi dia meminta untuk menempelkannya ke payudaranya, memberinya makan atau menenangkannya. Bayi itu bosan atau lapar.

Kapan Anda harus khawatir?

Seorang bayi mungkin menunjukkan lidahnya karena penyakit tertentu:

1) Sariawan.

Ini adalah penyakit jamur yang menyebabkan ketidaknyamanan. Dengan diagnosis ini, bayi akan memiliki lapisan putih di lidah, permukaan bagian dalam pipi, dan langit-langit mulut. Karena sariawan, bayi baru lahir mungkin sering “meringis”. Periksa mulutnya. Jika terdapat plak, konsultasikan dengan dokter.

2) Peningkatan tekanan intrakranial.

Organ bicara yang menonjol, ditambah dengan kepala bagian belakang yang miring, mungkin mengindikasikan peningkatan tekanan di dalam tengkorak bayi. Jika Anda melihat gejala tersebut, segera hubungi dokter anak Anda dan lakukan pemeriksaan.

3) Ciri-ciri anatomi.

Terkadang rahang bawah bayi tidak mampu menampung lidah. Kemungkinan besar, ini bukan penyakit, tetapi anatomi tengkorak tertentu. Peningkatan ukuran organ otot ini mungkin mengindikasikan kelainan bawaan.

Jika lidah bayi Anda tidak hanya menjulur, namun rontok, segera temui dokter. Gejala ini merupakan ciri dari kelainan serius pada tubuh: mulai dari penyakit tiroid hingga atrofi otot wajah.

Jadi, lidah bayi baru lahir yang menjulur tidak selalu menandakan penyakit. Jika Anda masih merasa khawatir tentang hal ini, lakukan tes. Tidak ada dokter anak yang bisa melarang hal ini.

Setiap bayi yang baru lahir itu istimewa. Namun ada beberapa proses fisiologis yang melekat pada setiap anak: kepakan tangan, kaki, tahapan perkembangan bicara, emosi, dll. Selain itu, beberapa anak juga memiliki sejumlah kebiasaan buruk. Misalnya saja menghisap jari atau menjulurkan lidah dari mulut. Namun, jika orang tua sangat sering menjumpai kebiasaan buruk yang pertama, kebiasaan buruk yang kedua akan membuat para ibu muda bingung dengan pertanyaan: “Apakah ini normal? Mungkin menjulurkan lidah bukanlah permainan atau memanjakan diri, tapi sebuah masalah?

Bayi baru lahir menjulurkan lidah: alasan tidak berbahaya

Sebelum membunyikan alarm dan menghubungi dokter anak, pantau kapan bayi mulai menunjukkan lidahnya. Ada sejumlah alasan yang tidak berbahaya mengapa lidah menonjol dianggap normal:

  1. Tumbuh gigi. Saat bayi merasakan rasa tidak nyaman pada mulutnya akibat gusi bengkak, orang tua dapat melihat bagaimana bayi menggerakkan lidahnya di sepanjang gusi dan menjulurkannya. Gejala ini biasanya disertai dengan air liur yang banyak.
  2. Anak itu ingin makan. Bayi baru lahir sering kali menjulurkan lidahnya saat lapar. Refleks ini terutama berkembang pada anak-anak yang disusui (mereka secara tidak sadar mencari payudara ibu).
  3. Bayi itu panas. Lidah yang menonjol mungkin menandakan bayi kepanasan atau haus. Dengan menjulurkan lidahnya, bayi memperbesar permukaan tempat uap air menguap.
  4. Lidah besar. Beberapa bayi mungkin memiliki lidah yang lebih besar dari standar saat lahir. Karena itu, mulutnya menjadi sempit. Namun tidak perlu membunyikan alarm, karena seiring bertambahnya usia, cacat kecil ini akan hilang dengan sendirinya.
  5. Bayi itu sedang berlatih . Lidah merupakan otot tubuh yang perlu dilatih. Tidak ada yang terkejut ketika bayi menggerakkan tangan atau kakinya. Hal yang sama berlaku untuk lidah.
  6. Memanjakan. Balita sering kali menjulurkan lidahnya, meniru orang tuanya yang bermain-main dengan bayinya dengan cara ini.

Mengapa bayi sering menjulurkan lidah - ikhtisar kemungkinan penyakit dengan gejala ada di tabel

Terkadang orang tua mungkin memperhatikan lidah anak keluar dari mulutnya. Jika tanda-tanda seperti itu ada atau bayi tidak bisa mengembalikan lidahnya dalam waktu lama, maka Anda harus menghubungi dokter spesialis. Di bawah tabel kita akan melihat penyakit apa saja yang bisa disertai lidah menonjol.

Penyakit yang bisa menyebabkan bayi Anda menjulurkan lidah

Penyakit yang menyebabkan bayi menjulurkan lidah Gejala penyakit yang terkait Dokter mana yang harus saya konsultasikan? Pemeriksaan, tes dan pengobatan apa saja yang dapat dokter anjurkan?
Hipotiroidisme Hipotiroidisme mengurangi fungsi tiroid. Dengan penyakit ini, lidah bayi keluar dari mulutnya. Penyakit ini juga disertai dengan penambahan berat badan yang parah atau penyakit kuning. Konsultasi dengan ahli endokrinologi diperlukan. Untuk penyakit ini, berbagai macam pemeriksaan dilakukan: USG, urin, dll.
Atrofi otot wajah Dengan atrofi otot wajah, bayi tidak hanya menjulurkan lidah, tetapi juga tidak bisa mengontrol otot wajah (tidak tersenyum, tidak meringis) Dalam hal ini, dokter anak mungkin menyarankan untuk menghubungi ahli saraf. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dilakukan MRI atau CT scan. Perawatannya bersifat obat. Pijat mungkin juga direkomendasikan.
Sariawan (kandidiasis) Seringkali Anda bisa melihat warna putih di pipi dan langit-langit mulut bayi. Jika Anda melihat plak aneh di mulut bayi Anda, sebaiknya hubungi dokter anak Anda. Usap mulut untuk jamur (candida).
stomatitis Dengan penyakit ini, Anda bisa melihat adanya luka kecil di rongga mulut, yang menyebabkan bayi menjulurkan lidah karena rasa tidak nyaman, karena bisul juga bisa mengenai bagian bawah lidah. Dalam hal ini, ada baiknya menghubungi dokter anak, yang, jika penyakitnya sudah lanjut, akan merujuk Anda untuk berkonsultasi ke dokter gigi anak, ahli imunologi, atau spesialis penyakit menular. Jika terjadi stomatitis, rongga mulut bayi diperiksa. Dokter mungkin ingin mengambil sampel untuk menyingkirkan penyakit mulut lainnya.

Stomatitis diobati dengan obat-obatan. Orang tua juga perlu merawat mulut bayi dengan ramuan atau salep khusus untuk menghilangkan penyakitnya.
Tekanan intrakranial (TIK) Jika bayi menjulurkan lidah sambil menengadahkan kepala ke belakang, maka ini tanda jelas ICP. Gejala ini bahkan bisa terjadi saat tidur. Konsultasi dengan ahli saraf diperlukan, yang, jika diagnosisnya pasti, akan meresepkan obat dan pijat. Untuk mengetahui penyakit ini dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Hipotonia lidah Lidah bayi menonjol dan kendur. Juga tidak banyak bergerak. Biasanya terjadi pada bayi prematur, serta pada mereka yang memiliki masalah dengan sistem endokrin. Pemeriksaannya memerlukan konsultasi dengan dokter anak dan ahli saraf. Bayi harus menjalani USG, setelah itu terapi obat dan terapi fisik ditentukan. Prosedur air sering diresepkan, karena dengan hipotensi bayi mengalami kesulitan mengangkat kepala dan duduk.

Mengapa anak usia 3-5 tahun menjulurkan lidah saat melakukan sesuatu?

Sistem saraf anak usia 3-5 tahun belum terlalu berkembang, sehingga banyak anak yang ketika melakukan sesuatu yang mengasyikkan tanpa sadar menjulurkan lidahnya. Ketika mereka memusatkan perhatiannya pada objek apa pun (merakit puzzle, konstruktor, menggambar, dll.), otak belum dapat melacak semua proses, tetapi momen ini adalah hal yang biasa pada usia ini. Seiring berjalannya waktu, bayi akan belajar mengendalikan tubuhnya dengan sempurna, dan situasi seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Biasanya anak usia 3-5 tahun menjulurkan lidah ketika:

  • Mereka melakukan sesuatu dengan tekun. Jika bayi serius dalam melakukan sesuatu (menggambar, membangun rumah dari bagian-bagian, dll), kemudian memusatkan perhatiannya pada pekerjaan yang monoton dan melelahkan, ia dapat menjulurkan lidah.
  • Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Jika seorang anak gagal melakukan sesuatu untuk pertama kalinya (mewarnai gambar, membaca suku kata, huruf), karena ketegangan yang berlebihan ini, otak tidak dapat mengikuti semua proses.
  • Ada masalah dalam bicara. Dalam hal ini, ketika berbicara dengan bayi, Anda dapat melihat bagaimana dia menjulurkan lidahnya, mencoba mengatakan sesuatu. Seorang terapis wicara menangani masalah ini.
  • Mereka berubah-ubah atau menunjukkan karakter. Dalam hal ini, Anda perlu menghentikan anak tersebut dan tidak mengizinkannya melakukan gerakan seperti itu, meskipun itu dilakukan tanpa disengaja.

Jika tidak ada patologi atau penyakit, maka masalah lidah yang menonjol “hilang” dengan sendirinya seiring berjalannya waktu seiring pertumbuhan bayi.

Tubuh bayi yang baru lahir terus tumbuh dan berkembang bahkan setelah lahir. Otot anak belum menjadi kuat dan ia tidak selalu mampu mengontrol gerakan dan ekspresi wajahnya. Inilah sebabnya mengapa bayi terlihat sangat lucu dan lucu. Salah satu gerakan yang tidak terkontrol tersebut adalah menjulurkan lidah.

Bayi mungkin menjulurkan lidah saat lapar

Bagaimana ini bisa terjadi

Jika orang tua memperhatikan bayinya yang berusia satu bulan sering menjulurkan lidah, hal ini menimbulkan kekhawatiran. Mereka tertarik mengapa dia melakukan ini. Dalam hal ini, perlu untuk mengamati anak dengan cermat dan menganalisis kapan dia menjulurkan lidahnya saat bermain, dan kapan ini terjadi tanpa disengaja.

Penting juga untuk memberi perhatian khusus pada kesejahteraan anak, tidurnya, apakah anak menoleh ke belakang ketika dia menjulurkan lidah, dan apakah dia meringis pada saat yang bersamaan.

Lidah menjulur saat bermain dengan orang tua adalah hal yang wajar. Lagipula, bayi berusia satu bulan belum mengetahui aturan etika, dan belum bisa mengendalikan emosi gembiranya saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Dia ingin berbicara dengan ayah dan ibu, tetapi bayinya belum tahu bagaimana melakukannya.


Jika lidah terus-menerus menjulur, maka ini adalah makroglossia atau ukuran lidah yang membesar.

Saran untuk orang tua: jika bayi Anda menjulurkan lidah dan kesulitan menahannya di mulut, jika anak terlalu sering menunjukkannya, atau saat tidur, segera hubungi dokter anak.

Semakin cepat Anda mencari bantuan yang memenuhi syarat, semakin mudah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyakit ini.

Apa penyebab bayi menjulurkan lidahnya?

Bayi berusia satu bulan bisa saja bermain-main dan mencoba mengucapkan suara tertentu. Tapi dia masih belum pandai dalam hal itu. Bagaimanapun, dia masih bayi. Dengan upaya seperti itulah lidah bisa menjulur. Ini merupakan respon yang memadai terhadap dunia di sekitar bayi. Hal ini juga bisa terjadi ketika bayi sangat bersemangat terhadap sesuatu: bermain dengan orang tuanya, mempelajari lengan atau kakinya, merangkak. Dalam hal ini, tidak ada alasan untuk khawatir.


Gigi pertama mungkin mengganggu Anda sejak usia 2 bulan

Menjulurkan lidah dapat memberi tahu orang tua bahwa bayi akan mulai tumbuh gigi atau mengalami gusi bengkak. Pada saat yang sama, gusi mulai terasa sangat gatal, muncul rasa gatal, dan bayi mulai menggunakan lidahnya untuk menggaruk atau memijat ringan gusi. Dia juga bisa menjelajahi mulutnya dengan lidahnya. Dalam hal ini, tidak perlu khawatir.

Jika bayi Anda sangat jarang menjulurkan lidah, jangan khawatir. Seringkali ini hanya sekedar latihan untuk lidah.

Jika bayi Anda termasuk bayi yang diberi susu botol, maka lidah yang menjulur menandakan bayi tersebut haus atau lapar. Saat bayi menghisap susu dari botol, ia menggunakan lidahnya dengan sangat aktif. Dengan adanya pergaulan seperti itulah anak menunjukkan bahwa inilah saatnya untuk mengencerkan porsi baru dari campuran tersebut.

Stomatitis mengiritasi lidah dan bayi menggaruknya

Lidah yang menonjol mungkin menunjukkan kurangnya kontak sentuhan dengan ibu tercinta dan mengingatkannya bahwa dia harus mencurahkan seluruh waktunya untuk bayinya. Jika bayi disusui, sering kali Anda memperhatikan bahwa ketika ibu tidak ada, bayi tidak menangis, tetapi mulai menghisap lidahnya, menjulurkannya, dan bahkan mengunyahnya. Ini merupakan fenomena yang sangat wajar, yang menandakan bahwa bayi sangat mendambakan payudara ibunya.

Anak mungkin akan menunjukkan dan menjulurkan lidahnya saat kepanasan. Secara naluriah, bayi justru menambah luas cairan yang menguap.

Nasihat untuk orang tua: jangan tinggalkan bayi sendirian dalam waktu lama. Cobalah untuk mengaplikasikannya ke payudara Anda sesuai permintaan. Hal ini akan mendorong kontak psikologis yang erat antara ibu dan anak.

Kemungkinan penyakit ditunjukkan dengan lidah bayi yang menonjol

Tonjolan lidah yang berlebihan seharusnya memaksa orang tua untuk memperhatikan rongga mulut bayi. Jika Anda melihat adanya lapisan putih di area lidah, pipi dan langit-langit mulut, kemungkinan besar ini merupakan indikator adanya sariawan pada anak. Penyakit ini merupakan salah satu jenis jamur, oleh karena itu bayi mengalami rasa tidak nyaman dan sensasi yang tidak terlalu tidak enak di mulut dan ia mulai menjulurkan lidahnya, memberi tahu ibunya bahwa ada sesuatu yang mengganggunya. Juga dengan cara ini anak meringankan kondisinya. Pengobatan penyakit ini memerlukan perawatan darurat dari dokter anak.

Sariawan (kandidiasis) menyebabkan rasa gatal yang parah di mulut

Jika lidah bayi Anda sering rontok dan ia terus-menerus menengadahkan kepalanya ke belakang, ini mungkin mengindikasikan tekanan intrakranial yang terlalu tinggi.

Jika Anda melihat gejala seperti itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan cari tahu mengapa anak berperilaku seperti itu.

Lidah bayi yang menjulur mungkin menunjukkan ciri-ciri individu dari struktur tengkorak. Lidah mungkin tidak muat di mulut kecil. Karena ukurannya melebihi ukuran rongga mulut. Ini tidak dianggap sebagai penyakit, tetapi tetap ada baiknya menghubungi dokter spesialis jika Anda memperhatikan bahwa anak tersebut terus-menerus menjulur dan menjulurkan ujung lidahnya.

Perhatikan ukuran lidahnya. Jika ukuran lidah melebihi norma, ini mungkin juga mengindikasikan adanya penyakit bawaan.


Hipotiroidisme kongenital pada bayi menjadi penyebab lidah menonjol

Lidah yang menonjol mungkin mengindikasikan penyakit berbahaya seperti hipotiroidisme. Penyakit ini memerlukan pengobatan yang kompleks. Diagnosis dalam kasus ini hanya dapat ditegakkan oleh dokter spesialis.

Saran untuk orang tua: Jika Anda memperhatikan lidah tidak hanya mencuat, tapi rontok, segera konsultasikan ke dokter. Gejala inilah yang bisa menunjukkan adanya penyakit yang sangat serius: mulai dari masalah kelenjar tiroid hingga atrofi otot wajah.

Jika Anda sangat khawatir dengan sindrom lidah menonjol pada bayi Anda, jangan malu-malu, namun ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk berkonsultasi. Dengan cara ini Anda akan menjaga bayi Anda tetap sehat. Waspada dan penuh perhatian terhadap anak-anak Anda.

Semua ibu khawatir dengan momen bayi menjulurkan lidah. Namun, hal ini tidak selalu menjadi alasan untuk khawatir dan beralih ke spesialis. Namun ada kalanya tindakan seperti itu menjadi pertanda penyakit.

Apa yang harus dilakukan jika anak Anda menjulurkan lidah

Pertama-tama, ibu harus hati-hati mengamati perilaku bayinya. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anak merasa baik-baik saja, karena dia belum dapat berbicara dan mengeluh tentang suatu masalah; selain itu, dia belum mengembangkan kebiasaan terhadap dunia di sekitarnya, dan banyak hal yang tidak dapat dipahami dan membangkitkan minat. Jika bayi menjulurkan lidah, ini tidak selalu merupakan gejala dari kondisi patologis, tetapi merupakan reaksi normal terhadap sesuatu.

Untuk memahami mengapa bayi baru lahir menjulurkan lidahnya, dan apakah Anda perlu segera pergi ke dokter, penting untuk menjawab beberapa pertanyaan terlebih dahulu:

  1. Seberapa sering fenomena ini terjadi?. Jika ini terjadi hingga 5 kali sehari, maka tidak ada yang serius. Frekuensi ini dianggap normal. Jika indikatornya lebih tinggi, maka perlu dilakukan analisis situasi, memahami alasannya, dan mengamati perilakunya selama beberapa waktu.
  2. Bagaimana perasaan anak itu?. Apakah kondisi bayi baru lahir yang menjulurkan lidahnya bisa menjadi pertanda suatu penyakit. Perhatikan kulit, mata, bibir dan rambut. Apakah Anda punya nafsu makan?
  3. Kapan ini terjadi- sebelum proses menyusui atau sesudahnya, ketika dia melihat ayah atau kakak perempuan atau laki-lakinya. Apakah gemetar pada anggota tubuh bagian atas dan bawah diamati pada saat itu?

Anda juga perlu mencari tahu faktor mana yang aman, dan mana yang memprihatinkan serta tanda bahwa anak perlu diperlihatkan ke dokter spesialis.

7 alasan mengapa Anda tidak perlu khawatir

Paling sering, penyebabnya mungkin memanjakan

Para ibu yang masih memiliki sedikit pengalaman berkomunikasi dengan anak kecil akan khawatir tentang penyebab bayi menjulurkan lidah dan betapa berbahayanya hal tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, tidak ada alasan untuk khawatir, karena perilaku ini disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak berbahaya:

  1. Erupsi gigi pertama. Bayi baru lahir menjulurkan lidah adalah hal yang wajar. Gusinya membengkak sehingga membangkitkan minat bayi dan ia mengeksplorasi perubahannya. Dalam kurun waktu 4-6 bulan, alasan ini dianggap lumrah. Ketidaknyamanan memaksa anak untuk menggaruk gusinya yang disertai dengan menjulurkan lidah.
  2. Memanjakan atau bermain. Jika bayi menjulurkan lidah, ia bisa meniru tingkah laku orang dewasa. Harus diingat bahwa segala sesuatu di sekitar bayi adalah hal baru baginya dan membangkitkan minat untuk meneliti. Bisa jadi ia mencoba mengulang beberapa suara, namun yang terjadi pada akhirnya hanyalah bayi yang menjulurkan lidahnya. Tidak ada alasan untuk khawatir ketika bayi Anda membuat wajah atau meniru mengunyah.
  3. Kurang perhatian. Dengan menjulurkan lidah, anak berusaha menarik perhatian ibunya. Sinyal seperti itu melambangkan bahwa dia membutuhkan perhatian dan kasih sayang, serta ingin dipeluk.
  4. Perkembangan. Saat bayi terjaga, tidak ada seorang pun yang merasa cemas saat ia menggerakkan kaki atau lengannya. Ada juga otot di rongga mulut yang memerlukan latihan terus-menerus. Dan ketika anak kembali menjulurkan lidahnya, sebaiknya Anda tidak memperhatikannya. Itu hanya pengisi daya.
  5. Ukuran besar. Dalam dunia kedokteran, ada banyak kasus dimana lidah lebih besar dari biasanya. Masalahnya hilang dalam 5-7 bulan.
  6. Suhu udara yang tidak nyaman. Dalam hal ini, bayi menjulurkan lidahnya untuk mendinginkan tubuhnya saat cuaca panas.

Jika suasana hati dan kondisi bayi sedang baik, tidak ada alasan untuk khawatir mengapa ia sering menjulurkan lidah. Setiap anak memiliki perkembangan individu. Namun, ada baiknya memperhatikan gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Faktor-faktor yang menunjukkan patologi

Jika lidah Anda tidak hanya menjulur, tetapi juga rontok, Anda harus mencari pertolongan medis.

Namun, ada juga tanda peringatan Nah, jika muncul, orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi bayinya. Ini termasuk:

  • gangguan tidur;
  • peningkatan kemurungan dan kegugupan;
  • warna biru dari segitiga nasolabial;
  • melengkungkan badan dan;
  • tonjolan saat berbaring telentang, atau saat anak sedang tidur.

Gejala seperti itu menandakan bahwa bayi perlu diperlihatkan ke dokter anak. Selama pemeriksaan, dimungkinkan untuk memahami alasannya dan berkonsultasi dengan spesialis tambahan.

Jika bayi baru lahir terus-menerus menjulurkan lidahnya, mungkin ia memiliki masalah kesehatan, dan salah satu patologi berikut terjadi.

Ciri-ciri hipotonisitas - lidah lamban dan tidak aktif

Ciri khas penyakit ini adalah kelonggaran, imobilitas dan kelesuan organ.

Kelompok risiko mencakup anak-anak yang telah didiagnosis menderita penyakit atau infeksi sistem endokrin, dan bayi prematur.

Penyebab hipotonia bisa berupa cedera yang terjadi saat melahirkan. Tanda-tanda utama patologi:

  • penurunan aktivitas;
  • tidur untuk waktu yang lama;
  • berat badan rendah (baca apa yang menentukan pertambahan berat badan pada bayi baru lahir);
  • tidak ada emosi yang menjadi ciri khas usia ini (murung, menangis);
  • refleks menghisap yang kurang berkembang;
  • ketidakhadiran dan duduk, pada usia yang sesuai.

Untuk membuat diagnosis dan meresepkan pengobatan, bayi perlu ditunjukkan ke dokter anak dan ahli saraf. Selain terapi obat, pijat, fisioterapi, dan perawatan air juga ditentukan.

Ciri-ciri hipotiroidisme adalah terhambatnya perkembangan, serta lidah bengkak yang tidak pas di mulut.

Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid. Bentuk bawaannya dapat didiagnosis sejak bulan ke-2 kehidupan seorang anak.

Risiko tertular penyakit ini meningkat pada anak-anak yang ibunya kekurangan yodium dalam tubuhnya selama kehamilan.

Jika ada kecurigaan adanya patologi, maka saat masih di rumah sakit bersalin, darah diambil dari tumit bayi baru lahir. Jika hasil tesnya negatif, maka alasan anak menjulurkan lidahnya terletak pada masalah lain.

Hipotiroidisme disertai dengan:

  • keterlambatan perkembangan;
  • warna kulit kekuningan;
  • kontur padat pada wajah oval;
  • kulit kering;
  • pembengkakan lidah;
  • kekurangan berat badan;
  • sianosis pada segitiga nasolabial.

Diagnosis dibuat oleh dokter anak atau ahli endokrin.

Peningkatan tekanan intrakranial

Pijat dan latihan terapeutik berguna untuk bayi dengan ICP

Ditandai dengan tanda-tanda neurologis:

  • melemparkan kepala ke belakang;
  • kurang tidur;
  • berotot;
  • lingkar kepala besar;
  • peninggian ubun-ubun.

Tergantung pada area mana yang terkena, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter mata, ahli saraf, atau dokter anak.

Pemeriksaan:

  • tomografi;
  • USG otak;
  • pemeriksaan fundus.

Sebagai terapi terapeutik, obat-obatan yang meningkatkan sirkulasi darah, efek diuretik, vitamin dan ramuan herbal digunakan. Selain itu, pijat dan latihan terapeutik juga ditentukan.

Bisul yang menyakitkan menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan dengan stomatitis

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme patogen:

  1. virus herpes;
  2. racun;
  3. bakteri;
  4. jamur.

Pada usia satu bulan, dalam banyak kasus, bentuk stomatitis kandida didiagnosis, yang ditandai dengan:

  1. Kemerahan pada mukosa mulut.
  2. Kurang nafsu makan.
  3. Kecemasan saat tidur.
  4. Bisul di langit-langit mulut, di dalam pipi, dan di lidah.

Karena ketidaknyamanan, peningkatan air mata dan ketidakteraturan bayi muncul. Untuk pengobatan patologi yang efektif, Anda perlu mengunjungi ahli imunologi, spesialis penyakit menular, dan dokter gigi anak.

Kandidiasis

Dengan latar belakang penyakit jamur, rongga mulut biasanya terpengaruh, yang mendorong bayi untuk menjulurkan lidahnya. Gejala sariawan sangat terasa. Ini termasuk:

  • munculnya lapisan menyerupai massa dadih, berwarna putih, kemudian abu-abu;
  • kemerahan pada selaput lendir.

Dalam hal ini, anak diperlihatkan ke dokter anak, spesialis penyakit menular, dan dokter kulit.

Perawatan ditentukan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter dan setelah semua pemeriksaan dilakukan.

Halo! Anak perempuan saya berusia 6 bulan, sekitar 2 minggu kehidupan, dia mulai memperhatikan bahwa lidah anak sering menjulur, pada 1 bulan ahli saraf ditunjukkan ke spesialis, dan sebagai kesimpulan, PPCNS meresepkan elektroforesis dan pijat. Kami melakukan pemindaian ultrasonografi otak setiap bulan dan semuanya baik-baik saja. Saya sendiri telah mengangkat kelenjar tiroid saya (saya menderita kanker tiroid stadium 2). Saya menjalani hormon selama kehamilan saya, saya menjalani tes setiap bulan, semuanya normal, saya di bawah kendali seorang ahli endokrin. Dia melahirkan di Almazov Perinatal Center. Persalinannya cepat, saya sudah dibawa masuk dengan pelebaran 4 cm, satu jam kemudian pelebarannya sudah 8, tapi tidak ada kontraksi yang menyakitkan, dan mereka menyambungkan saya ke infus, kenapa saya tidak tahu, dan saya melahirkan dalam waktu satu jam, bayinya besar 4100 54 cm. Pada usia 2 bulan, saya membawanya ke dokter spesialis endokrinologi dan memeriksakan hormonnya, semuanya normal. Seorang ahli endokrinologi mengatakan setelah 3 bulan berhenti menyusui karena... Saya minum Eutirox 88, saya konsultasi dengan ahli endokrinologi lain, katanya feeding bisa dan harus dilakukan. Alhasil, saya masih menyusui hingga saat ini. Putri saya sangat gelisah dan sering menangis. Susah menidurkannya, tiga bulan pertama saya hanya bisa tidur tegak, perut kami bermasalah. Ia menyusu dengan baik dan berat badannya juga bertambah dengan baik, 600-800 gram per bulan. Sekarang berat badan kami sudah 8200, tinggi 68 cm Anak sangat bersemangat dan selalu sering bernapas melalui mulut, saya coba tutup mulutnya dengan hidung entah kenapa dia tidak mau bernapas, segera buka mulut dan bernapas dengan itu, kami memeriksakan diri ke dokter spesialis THT dan katanya semuanya normal, hanya saluran hidung yang menyempit. Kami meneteskan Aqualor ke hidung dan sering memberi ventilasi pada ruangan. Pada usia 2,5 bulan kami menjalani elektroferesis, pada usia 3 bulan kami menjalani pijat, ahli saraf lain mendiagnosis kami menderita tortikolis, kami melakukan USG pada vertebra serviks dan menyimpulkan bahwa ada ketidakstabilan pada vertebra C2-C3-C4. Kami mengunjungi ahli osteopati sekali, dan anak itu mulai tidur lebih gelisah. Dia sering terbangun di malam hari, menangis, baru-baru ini dia mulai menundukkan kepalanya, dan sejak sekitar 3 bulan dia terus-menerus menggosok matanya, pada saat yang sama matanya tidak bengkak. Kita jungkir balik di usia tiga bulan, sekarang kita berputar ke segala arah, berdiri dengan tangan terentang, berputar tengkurap, mencoba merangkak tetapi belum berhasil, kita belum duduk. Kami memeriksakan diri ke dokter saraf pada usia 6 bulan dan menulis di laporan PPCNS dan SDN. Tidak ada obat yang diresepkan, hanya pijatan. Kami akan segera memulai kursus pijat kedua kami. Ketika ditanya mengapa anak itu menjulurkan lidah, mereka tidak mengatakan apa-apa, salah satu ahli saraf memberi tahu Anda bahwa sayang sekali membiarkannya menjulurkan lidah, yang lain mengatakan bahwa otot-otot wajah yang lemah akan hilang ketika menjadi lebih kuat, kata ahli saraf ketiga. itu karena leher dan harus kembali ke ahli osteopati, kata ahli osteopati jika menyebalkan, bukan masalah besar. Alhasil sudah 6 bulan kami masih belum melepas lidahnya dan dia kadang tidur dengan lidah menjulur, menghisapnya, saya khawatir karena... Saya takut melewatkan sesuatu yang serius. Saya membaca bahwa ini adalah tanda ICP atau endokrinologi, sudah banyak dokter yang mengalaminya tetapi mereka tidak mengatakan apa pun yang masuk akal, mungkin ada baiknya melakukan USG otak kedua? Seorang teman saya mengalami hal serupa dengan seorang anak, minum Pantogam, glisin, pijat, ahli osteopati dan semuanya hilang. Ceritakan apa penyebab lidah mencuat, sering histeris, tidur gelisah (malam bangun 5 kali, tidur bareng)? Dan kami juga kesulitan untuk berdiri.