Kode Katedral. Kode Katedral 2 Kode Katedral
Menurut Kode Dewan, segala sesuatunya tunduk pada sejumlah kekuasaan, hubungan dan kewajiban. Metode utama memperoleh properti adalah penyitaan, resep, penemuan, hibah, dan perolehan langsung sebagai pertukaran atau pembelian.
Kitab Undang-undang 1649 secara khusus mengatur tata cara pemberian tanah. Ini merupakan serangkaian tindakan hukum yang rumit, termasuk penerbitan surat pengaduan; pembuatan sertifikat (yaitu mencatat dalam buku pesanan informasi tertentu tentang orang yang ditugaskan); pengambilalihan, yang terdiri dari pengukuran tanah secara umum. Pembagian tanah, bersama dengan Ordo Lokal, dilakukan oleh badan-badan lain - Ordo Pangkat, Ordo Istana Agung, Rusia Kecil, Novgorod, Siberia, dan lainnya. Pada abad ke-17, kontrak tetap menjadi metode utama untuk memperoleh kepemilikan properti, dan khususnya tanah. Dalam sebuah kontrak, ritual ritual kehilangan maknanya, dan tindakan formal (keikutsertaan saksi dalam membuat kontrak) digantikan oleh tindakan tertulis (“penyerangan” terhadap saksi tanpa partisipasi pribadi mereka).
Untuk pertama kalinya, Kode Dewan tahun 1649 mengatur lembaga kemudahan - pembatasan hukum atas hak milik seseorang untuk kepentingan hak pakai orang lain atau orang lain. Kemudahan pribadi adalah pembatasan yang menguntungkan orang-orang tertentu yang secara khusus ditentukan dalam undang-undang, misalnya, penggembalaan padang rumput oleh prajurit yang sedang bertugas. Kemudahan dalam rem adalah pembatasan hak milik untuk kepentingan entitas dalam jumlah tidak terbatas. Hal ini termasuk hak pemilik pabrik untuk membanjiri padang rumput milik orang lain untuk tujuan produksi; kemampuan membuat kompor di dekat tembok rumah tetangga atau membangun rumah di atas batas tanah milik orang lain, dan sebagainya. (Bab 10). Bersamaan dengan itu, hak kepemilikan dibatasi baik oleh ketentuan hukum secara langsung, atau oleh pembentukan rezim hukum yang tidak menjamin “kepemilikan abadi”.
3. Sistem kejahatan.
Sistem kejahatan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik rakyat jelata maupun lapisan masyarakat kaya, pegawai negeri sipil, dan menurut Kitab Undang-undang Hukum 1649 bentuknya sebagai berikut:
Kejahatan terhadap gereja: penodaan agama, rayuan seorang Kristen Ortodoks ke agama lain, mengganggu liturgi di gereja;
Kejahatan negara: segala tindakan dan bahkan niat yang ditujukan terhadap kepribadian penguasa atau keluarganya, pemberontakan, konspirasi, pengkhianatan. Atas kejahatan-kejahatan ini, tanggung jawab tidak hanya ditanggung oleh pelakunya, tetapi juga oleh kerabat dan teman-temannya;
Kejahatan terhadap tata tertib administrasi: ketidaksengajaan terdakwa untuk hadir di pengadilan dan perlawanan terhadap juru sita, pembuatan surat, akta dan stempel palsu, perjalanan tanpa izin ke luar negeri, pemalsuan, pemeliharaan tempat minum tanpa izin dan minuman keras, pengambilan sumpah palsu di pengadilan. , memberikan kesaksian palsu, “menyelinap.” atau tuduhan palsu;
Kejahatan terhadap kesusilaan: memelihara rumah bordil, menyembunyikan buronan, penjualan properti secara ilegal, pemasukan hipotek tanpa izin, membebankan bea kepada orang-orang yang dibebaskan darinya;
Kejahatan resmi: pemerasan (penyuapan, pungutan liar, pemerasan), ketidakadilan (sengaja memutuskan suatu kasus karena kepentingan pribadi atau permusuhan pribadi), pemalsuan dalam pelayanan (pemalsuan dokumen, informasi, distorsi dalam surat-surat moneter, dll.), kejahatan militer (pengrusakan terhadap individu, penjarahan, pelarian dari suatu unit);
Kejahatan terhadap pribadi: pembunuhan, terbagi menjadi sederhana dan memenuhi syarat (pembunuhan orang tua oleh anak, pembunuhan tuan oleh budak), mutilasi, pemukulan, penghinaan terhadap kehormatan (penghinaan, fitnah, penyebaran rumor yang mencemarkan nama baik). Pembunuhan seorang pengkhianat atau pencuri di tempat kejadian perkara tidak dihukum sama sekali;
Kejahatan properti: pencurian sederhana dan berkualitas (gereja, dalam pelayanan, pencurian kuda yang dilakukan di halaman istana, pencurian sayuran dari kebun dan ikan dari keramba), perampokan (dilakukan dalam bentuk perdagangan) dan perampokan biasa atau yang memenuhi syarat (dilakukan oleh petugas atau anak terhadap orang tua), penipuan (pencurian yang terkait dengan penipuan, tetapi tanpa menggunakan kekerasan), pembakaran (pelaku pembakaran yang tertangkap dilemparkan ke dalam api), perampasan paksa atas properti orang lain (tanah, hewan), kerusakan pada properti orang lain;
Kejahatan terhadap moralitas: sikap anak yang tidak menghormati orang tuanya, penolakan untuk menafkahi orang tua yang lanjut usia, mucikari, “percabulan” terhadap istri (tetapi bukan suami), hubungan seksual antara tuan dan budak.
4. Sistem penalti.
Dalam sistem penghukuman menurut Kitab Undang-undang Konsili 1649, penekanan utamanya adalah pada intimidasi fisik (mulai dari pencambukan hingga pemotongan tangan dan hukuman mati). Pemenjaraan pelaku adalah tujuan sekunder dan merupakan hukuman tambahan.
Untuk kejahatan yang sama, beberapa hukuman dapat dijatuhkan sekaligus (multiple punishment) - cambuk, potong lidah, pengasingan, penyitaan harta benda. Untuk pencurian, hukuman ditetapkan dalam urutan yang meningkat: yang pertama - cambuk, potong telinga, dua tahun penjara dan pengasingan; untuk yang kedua - pencambukan, pemotongan telinga dan empat tahun penjara; untuk yang ketiga - hukuman mati.
Dalam Kode Konsili tahun 1649, hukuman mati diatur dalam hampir enam puluh kasus (bahkan merokok dapat dihukum mati). Hukuman mati dibedakan menjadi sederhana (memenggal kepala, menggantung) dan memenuhi syarat (memotong, memotong empat bagian, membakar, menuangkan logam ke tenggorokan, mengubur hidup-hidup di dalam tanah),
Hukuman melukai diri sendiri antara lain sebagai berikut: potong lengan, kaki, potong telinga, hidung, bibir, cabut mata, lubang hidung. Hukuman ini dapat diterapkan baik sebagai hukuman utama maupun tambahan. Mereka seharusnya membedakan penjahat dari massa di sekitarnya.
Secara umum sistem penghukuman menurut Kitab Undang-undang Konsili 1649 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
A). Individualisasi hukuman. Istri dan anak pelaku tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya. Namun, sisa-sisa sistem hukuman kuno tetap dipertahankan dalam institusi tanggung jawab pihak ketiga: pemilik tanah yang membunuh petani lain harus memindahkan petani lain ke pemilik tanah yang menderita kerugian;
B). Sifat hukuman kelas. Ciri ini terungkap dalam kenyataan bahwa untuk kejahatan yang sama, subjek yang berbeda memikul tanggung jawab yang berbeda (misalnya, untuk tindakan serupa seorang boyar dihukum dengan perampasan kehormatan, dan rakyat jelata dengan cambuk. Bab 10).
V). Ketidakpastian dalam menetapkan hukuman. Tanda ini dikaitkan dengan tujuan hukuman – intimidasi. Kalimat tersebut mungkin tidak menunjukkan jenis hukuman itu sendiri dan menggunakan rumusan berikut: “sesuai arahan penguasa”, “karena rasa bersalah”, atau “menghukum dengan kejam”.
Sekalipun jenis hukumannya telah ditentukan, cara pelaksanaannya masih belum jelas (rumusan serupa seperti “dihukum mati” atau “dijebloskan ke penjara sampai ada keputusan penguasa”), yaitu. ketidakpastian hukuman.
Ketidakpastian dalam menetapkan hukuman menimbulkan dampak psikologis tambahan bagi pelaku. Tujuan intimidasi diwujudkan dengan simbol hukuman khusus: menuangkan logam cair ke tenggorokan penjahat; menerapkan kepadanya hukuman yang dia inginkan terhadap orang yang dia fitnah. Publisitas hukuman memiliki tujuan sosio-psikologis, karena banyak hukuman (pembakaran, penenggelaman, roda) yang dianalogikan dengan siksaan neraka.
G). Penjara, sebagai jenis hukuman khusus, dapat ditetapkan untuk jangka waktu tiga hari sampai empat tahun atau untuk jangka waktu tidak terbatas. Sebagai jenis hukuman tambahan (dan kadang-kadang sebagai hukuman utama), pengasingan diberlakukan (ke biara-biara, benteng, benteng, atau perkebunan boyar yang jauh).
Perwakilan dari kelas-kelas istimewa dikenakan jenis hukuman seperti perampasan kehormatan dan hak, mulai dari penyerahan total (menjadi budak) hingga pernyataan “aib” (isolasi, pengucilan, aib kedaulatan). Terdakwa dapat dicabut pangkatnya, hak untuk duduk di Duma atau perintah, dan hak untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan.
Dengan diadopsinya Kitab Undang-undang tahun 1649, sanksi harta benda mulai digunakan secara luas (Bab 10 Kitab Undang-undang tersebut dalam tujuh puluh empat kasus menetapkan gradasi denda “untuk aib” tergantung pada status sosial korban). Sanksi tertinggi jenis ini adalah penyitaan seluruh harta benda pelaku. Terakhir, sistem sanksinya meliputi hukuman gereja (pertobatan, ekskomunikasi, pengasingan ke biara, kurungan di sel isolasi, dll).
5. Pentingnya Kode Katedral bagi masyarakat
kehidupan politik Rusia.
Praktik peradilan dan hukum yang ada sebelumnya di Rusia, berdasarkan kode hukum, keputusan, putusan Duma, dll., terfragmentasi dan seringkali kontradiktif. Dengan diadopsinya Kode Dewan pada tahun 1649, untuk pertama kalinya dalam sejarah kenegaraan Rusia, upaya dilakukan untuk menciptakan satu set semua norma hukum yang ada, untuk mencakup semua aspek kehidupan sosial-politik dan ekonomi Rusia. , dan bukan kelompok hubungan sosial yang terpisah. Sebagai hasil kodifikasi, Kode Dewan dikonsolidasikan menjadi 25 bab dan 967 pasal, dan pembagian norma ke dalam sektor dan lembaga diuraikan. Dan meskipun tujuan utama tidak tercapai, dan tidak dapat dicapai dalam kondisi seperti itu, Kode Dewan memperkuat sistem peradilan dan hukum Rusia dan merupakan landasan yang kemudian dikembangkan dan ditambah sebagai seperangkat hukum budak feodal. Rusia.
literatur :
1. I.O. Chistyakov. Sejarah negara dalam negeri dan
hak. Moskow 1996
2. I.A.Isaev. Sejarah negara dan hukum Rusia. Moskow
3. Kode Katedral tahun 1649.
4. Sejarah Uni Soviet. Buku pelajaran. MOSKOW 1992
5. Buku teks tentang Sejarah Uni Soviet untuk pelamar
Universitas. MOSKOW 1986
Setiap pemikiran yang diungkapkan secara terbuka, betapapun salahnya, setiap fantasi yang disampaikan dengan jelas, betapapun absurdnya, pasti akan menemukan simpati dalam jiwa tertentu.
Leo Tolstoy
Pada artikel ini kita akan membahas secara singkat Kode Dewan 1649, sebagai salah satu dokumen pertama yang mensistematisasikan undang-undang Rus'. Pada tahun 1649, untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, kodifikasi hukum negara dilakukan: Zemsky Sobor mengembangkan Kode Dewan. Untuk pertama kalinya, dokumen peraturan ini tidak hanya memuat undang-undang dasar negara, tetapi juga diklasifikasikan berdasarkan industri. Hal ini secara signifikan menyederhanakan sistem undang-undang Rusia dan menjamin stabilitasnya. Artikel ini menjelaskan alasan utama diadopsinya Kode Dewan 1649, makna utama dan uraian singkatnya, serta menganalisis konsekuensi utama dari penerapan undang-undang tentang perkembangan kenegaraan Rusia.
Alasan diadopsinya Kode Konsili 1649
Antara tahun 1550 dan 1648, sekitar 800 dekrit, undang-undang dan peraturan lainnya dikeluarkan. Ada banyak sekali dari mereka selama Masa Kesulitan. Bekerja dengan mereka tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang luas, tetapi juga banyak waktu pemrosesan. Selain itu, ada kalanya beberapa ketentuan dalam satu dekrit dapat bertentangan dengan ketentuan lainnya, sehingga menyebabkan kerusakan besar pada sistem legislatif kerajaan Rusia. Permasalahan-permasalahan tersebut memaksa kita berpikir untuk mengkodifikasikan undang-undang yang ada, yaitu mengolahnya dan menyusunnya menjadi satu kesatuan undang-undang yang utuh. Pada tahun 1648, Kerusuhan Garam terjadi di Moskow; salah satu tuntutan para pemberontak adalah seruan diadakannya Zemsky Sobor untuk menciptakan undang-undang yang disepakati dan terpadu.
Alasan lain yang mendorong Alexei Mikhailovich untuk membuat Kode Dewan tahun 1649 adalah kecenderungan negara menuju monarki absolut, yang memerlukan pengaturan yang jelas dalam undang-undang. Tsar dari dinasti muda Romanov sebenarnya memusatkan semua kekuasaan di tangannya, membatasi pengaruh Zemsky Sobor, namun sistem politik baru memerlukan perabadan dalam undang-undang. Selain itu, relasi kelas baru, dan khususnya status kaum bangsawan dan kaum tani (kecenderungan terbentuknya perbudakan) juga memerlukan revisi hukum. Seluruh rangkaian alasan ini mengarah pada fakta bahwa pada akhir tahun 1648, Alexei Mikhailovich mengadakan Zemsky Sobor, memberinya tugas untuk membentuk satu set undang-undang, yang tercatat dalam sejarah sebagai Kode Dewan.
Sumber Kode dan upaya pembuatannya
Untuk membuat kode hukum, sebuah komisi khusus dibentuk, terdiri dari orang-orang yang dekat dengan tsar, dipimpin oleh Pangeran Nikita Odoevsky. Selain dia, komisi tersebut termasuk pahlawan Perang Smolensk, Pangeran Fyodor Volkonsky, serta juru tulis Fyodor Griboyedov. Tsar Alexei secara pribadi mengambil bagian dalam pekerjaan komisi tersebut. Dasar penulisan Kitab Undang-undang 1649 singkatnya adalah dari sumber-sumber hukum sebagai berikut:
- Kode hukum tahun 1497 dan 1550. Dasar sistem hukum Rusia abad ke-16.
- Buku dekrit perintah, yang berisi hukum-hukum dasar dan perintah-perintah yang dikeluarkan pada akhir abad ke-16 - paruh pertama abad ke-17.
- Statuta Lituania tahun 1588. Hukum Dasar Persemakmuran Polandia-Lithuania periode ini menjadi model teknik hukum. Dari sinilah diambil rumusan hukum, frasa, rubrik, serta gagasan tentang keadaan kaum tani.
- Petisi diajukan ke badan pemerintah dari para bangsawan untuk dipertimbangkan. Mereka menunjukkan permintaan dan keinginan utama mengenai sistem hukum yang ada. Selain itu, selama kerja komisi, petisi dikirimkan kepada para pesertanya dari berbagai daerah di tanah air.
- Buku juru mudi (Nomocanon). Ini adalah kumpulan undang-undang yang berkaitan dengan urusan gereja. Tradisi ini berasal dari Byzantium. Buku kemudi digunakan dalam pengelolaan gereja, serta dalam organisasi pengadilan gereja.
Karakteristik Kode menurut industri
Pada tahun 1649, Kode Konsili selesai seluruhnya. Menariknya, ini bukan hanya kumpulan hukum Rusia yang pertama, yang dibentuk menurut judul-judul yang ditentukan oleh bidang hukum. Ini adalah undang-undang Rusia pertama yang dicetak. Total Kode Dewan terdiri dari 25 bab yang berisi 967 pasal. Sejarawan hukum Rusia mengidentifikasi cabang-cabang hukum berikut, yang diungkapkan dalam Kode Dewan tahun 1649:
Negara hukum
Undang-undang tersebut sepenuhnya menentukan status hukum raja di Rusia, serta mekanisme pewarisan kekuasaan. Artikel-artikel dari cabang hukum ini membahas pertanyaan-pertanyaan dari sudut pandang legalitas dinasti Romanov di atas takhta. Selain itu, pasal-pasal ini mengkonsolidasikan proses pembentukan monarki absolut di Rusia.
Hukum Kriminal
Pertama, jenis kejahatan diklasifikasikan di sini. Kedua, semua kemungkinan jenis hukuman dijelaskan. Jenis kejahatan berikut diidentifikasi:
- Kejahatan terhadap negara. Jenis kejahatan ini pertama kali muncul dalam sistem hukum Rusia. Penghinaan dan tindakan ilegal lainnya terhadap raja, keluarganya, serta konspirasi dan pengkhianatan dianggap sebagai kejahatan terhadap negara. Ngomong-ngomong, jika kerabat penjahat mengetahui tentang kejahatan terhadap negara Rusia, maka mereka memikul tanggung jawab yang sama.
- Kejahatan terhadap pemerintah. Kategori ini antara lain: pemalsuan uang logam, pelintas batas negara tanpa izin, pemberian bukti dan tuduhan palsu (dicatat dalam undang-undang dengan istilah “menyelinap”).
- Kejahatan terhadap "kesopanan". Kejahatan-kejahatan ini berarti melindungi para buronan dan penjahat, menjual barang curian dan memelihara rumah bordil.
- Kejahatan resmi: penyuapan, pemborosan uang negara, ketidakadilan, serta kejahatan perang (terutama penjarahan).
- Kejahatan terhadap Gereja. Hal ini termasuk penistaan agama, perpindahan agama ke agama lain, gangguan ibadah gereja, dan lain-lain.
- Kejahatan terhadap orang: pembunuhan, mutilasi, pemukulan, penghinaan. Omong-omong, membunuh pencuri di TKP tidak dianggap sebagai pelanggaran hukum.
- Kejahatan properti: pencurian, perampokan, penipuan, pencurian kuda, dll.
- Kejahatan terhadap moralitas. Dalam kategori ini terdapat pengkhianatan istri terhadap suaminya, “percabulan” dengan budak, dan tidak menghormati orang tua.
Mengenai hukuman atas kejahatan, Kode Konsili tahun 1649 mengidentifikasi beberapa jenis utama:
- Hukuman mati dengan cara digantung, dipotong-potong, dipenggal, dibakar. Karena pemalsuan, penjahat itu menuangkan besi cair ke tenggorokannya.
- Hukuman badan, misalnya mencap atau mencambuk.
- Kesimpulannya. Hukumannya berkisar dari tiga hari hingga penjara seumur hidup. Ngomong-ngomong, para narapidana seharusnya didukung oleh kerabat para narapidana.
- Tautan. Awalnya digunakan untuk pejabat senior yang tidak disukai (“aib”) raja.
- Hukuman yang tidak terhormat. Juga diterapkan pada kelas atas, terdiri dari perampasan hak dan keistimewaan melalui penurunan pangkat.
- Denda dan penyitaan properti.
Hukum perdata
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, upaya dilakukan untuk menggambarkan institusi kepemilikan pribadi, serta menyoroti kapasitas hukum subjek. Dengan demikian, seorang pemuda berusia 15 tahun dapat diberikan harta warisan. Jenis kontrak pengalihan hak milik juga dijelaskan: lisan dan tertulis. Kode Dewan mendefinisikan konsep "resep akuisisi" - hak untuk menerima sesuatu menjadi kepemilikan pribadi setelah menggunakannya untuk waktu tertentu. Pada tahun 1649 periode ini adalah 40 tahun. Dasar dari perangkat hukum baru di sektor sipil adalah konsolidasi karakter kelas masyarakat Rusia. Semua kelas Rusia diatur, kaum bangsawan menjadi pendukung utama monarki absolut.
Selain itu, Kode Konsili tahun 1649 secara singkat namun akhirnya menyelesaikan perbudakan para petani: pemilik tanah mempunyai hak untuk mencari petani yang melarikan diri kapan saja setelah pelarian tersebut. Dengan demikian, kaum tani akhirnya “melekat” pada tanah tersebut, menjadi milik pemilik tanah.
Aturan keluarga
Kitab Undang-undang Konsili tidak secara langsung menyangkut hukum keluarga, karena merupakan kewenangan pengadilan gereja. Akan tetapi, pasal-pasal tertentu dalam kitab undang-undang menyangkut kehidupan keluarga, yang menjelaskan asas-asas dasar hubungan keluarga. Jadi, orang tua mempunyai kekuasaan yang besar terhadap anaknya, misalnya jika seorang anak perempuan membunuh salah satu orang tuanya, maka dia dieksekusi, dan jika orang tua membunuh seorang anak, maka dia mendapat hukuman satu tahun penjara. Orang tua berhak memukuli anaknya, namun dilarang mengadukan orang tuanya.
Sedangkan bagi pasangan suami istri, suami mempunyai hak milik yang sebenarnya atas istrinya. Usia perkawinan bagi laki-laki adalah 15 tahun, dan bagi perempuan - 12 tahun. Perceraian diatur secara ketat dan hanya diperbolehkan dalam kasus-kasus tertentu (masuk ke biara, ketidakmampuan istri untuk melahirkan anak, dll.).
Selain ketentuan-ketentuan di atas, Kode Dewan juga mengatur tentang komponen prosedural hukum. Dengan demikian, ditetapkanlah prosedur-prosedur sebagai berikut, yang tujuannya adalah untuk memperoleh bukti:
- "Mencari". Inspeksi berbagai hal, serta komunikasi dengan kemungkinan saksi.
- "Pravezh". Hukuman cambuk terhadap debitur yang pailit untuk jangka waktu tertentu, dengan imbalan denda. Jika debitur mempunyai uang sebelum berakhirnya jangka waktu yang “benar”, maka pemukulan dihentikan.
- "Diinginkan." Penggunaan berbagai cara untuk mencari penjahat, serta melakukan interogasi untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Kode ini menjelaskan hak untuk menggunakan penyiksaan (tidak lebih dari dua atau tiga kali, menggunakan jeda).
Penambahan undang-undang pada abad ke-17
Selama paruh kedua abad ke-17, undang-undang tambahan diadopsi yang memperkenalkan perubahan atau penambahan pada Kode. Misalnya, pada tahun 1669, sebuah undang-undang disahkan untuk meningkatkan hukuman bagi penjahat. Hal ini terkait dengan meningkatnya kejahatan di Rusia selama periode ini. Pada tahun 1675-1677, dilakukan penambahan status harta warisan. Hal ini disebabkan meningkatnya perselisihan mengenai hak atas tanah. Pada tahun 1667, “Piagam Perdagangan Baru” diadopsi, yang dirancang untuk mendukung produsen Rusia dalam memerangi barang-barang asing.
Arti sejarah
Dengan demikian, Kode Dewan 1649 memiliki beberapa makna dalam sejarah perkembangan negara dan hukum Rusia:
- Ini adalah undang-undang pertama yang dicetak.
- Kode Dewan menghilangkan sebagian besar kontradiksi yang ada dalam undang-undang pada akhir abad ke-16 dan paruh pertama abad ke-17. Pada saat yang sama, Kode ini memperhitungkan pencapaian sebelumnya dari sistem legislatif Rusia, serta praktik terbaik negara-negara tetangga di bidang pembuatan undang-undang dan kodifikasi.
- Ini membentuk ciri-ciri utama monarki absolut di masa depan, yang didukung oleh kaum bangsawan.
- Perbudakan akhirnya terbentuk di Rusia.
Kode Dewan tahun 1649 berlaku hingga tahun 1832, ketika Speransky mengembangkan Kode Hukum Kekaisaran Rusia.
Kata “kode” berarti “kumpulan dokumen, peraturan, keputusan.”
Kode Dewan tahun 1649 adalah kumpulan hukum negara Rusia. Ini dikembangkan oleh sebuah komisi yang dipimpin oleh boyar N. Odoevsky. Peraturan dan norma telah diundangkan selama 3 abad terakhir. Kode ini terdiri dari 25 bab dan 967 pasal. Disebut konsili karena diadopsi oleh Zemsky Sobor.
A). Pendaftaran perbudakan - para petani akhirnya terikat pada tanah dan menjadi milik pemiliknya:
Hari St. George dibatalkan - pemindahan petani ke pemilik lain menjadi tidak mungkin,
"pelajaran musim panas" dibatalkan - pencarian petani buronan menjadi tidak terbatas,
milik petani adalah milik pemilik tanah,
pemilik tanah menerima hak untuk menghukum petani, yang menjadi tidak berdaya secara hukum,
penduduk kota melekat pada kota dan pemukiman,
“Pemukiman kulit putih”, yang dimiliki oleh perorangan dan dibebaskan dari pajak (pajak), dilikuidasi, “pemukiman kulit putih” juga membayar pajak.
B ). Kejahatan negara. Kode Dewan memperluas konsep kejahatan negara:
serangan terhadap raja dan keluarganya,
kritik terhadap pemerintah
kejahatan terhadap gereja dan patriark.
Hukuman untuk kejahatan negara adalah hukuman mati.
DI DALAM). Pelanggaran pidana dan hukuman:
konsep kejahatan yang disengaja dan tidak disengaja diperkenalkan,
konsep keterlibatan diperkenalkan,
hukuman untuk residivisme meningkat,
membedakan tindak pidana seperti perampokan, perampokan dan tatba (pencurian),
hukuman pidana utama: hukuman mati, hukuman melukai diri sendiri, cambuk, denda uang, penyitaan properti
Ada juga hukuman gereja: ekskomunikasi, pertobatan, dll.
3. Rak “orde baru”.
Acara dimulai abad ke-17 menunjukkan kekurangan serius dari milisi bangsawan - disiplin yang lemah dan kontrol yang buruk. Para bangsawan tidak mengetahui formasi, tidak mengetahui cara melakukan manuver sesuai perintah, atau melakukan tembakan salvo.
Dalam hal ini, diputuskan untuk membuat resimen "sistem asing (atau baru)" - tentara (berjalan kaki), reiter (menunggang kuda), dan naga (bertempur baik dengan berjalan kaki maupun menunggang kuda). Mereka menerima gaji, senjata, dan seragam. Komandan resimen ini biasanya adalah perwira asing.
Pembentukan resimen baru menemui dua kendala:
Departemen Keuangan tidak mempunyai dana untuk membiayainya secara permanen,
Di Rusia tidak banyak orang bebas yang cocok untuk dinas militer.
Pertanyaan 3. Kerusuhan populer.
1. Kerusuhan garam, 1648. Kebutuhan uang yang terus-menerus terkadang mendorong pemerintah melakukan inovasi yang berisiko. Pada tahun 1646, diputuskan untuk menaikkan bea masuk garam. Harga garam meningkat tajam. Masyarakat miskin tidak mampu membeli garam dengan harga baru.
Pada tahun 1648, terjadi kerusuhan di Moskow yang disebabkan oleh pajak garam. Banyak penulis ide ini membayarnya dengan nyawa mereka. Kerusuhan diredakan, pajak dihapuskan.
2. Kerusuhan Tembaga, 1662. Petualangan finansial berikutnya terjadi pada tahun 1656. Terjadi perang dengan Persemakmuran Polandia-Lituania, uang dibutuhkan. Tsar diminta untuk menyamakan uang tembaga dan perak: mereka mulai mencetak rubel tembaga dan perak. Namun tembaga dan perak memiliki nilai yang berbeda. Gaji dibayar dengan uang tembaga, dan pajak diminta dalam uang perak; para pedagang juga tidak mau mengambil tembaga untuk barang-barang mereka.
Pada tahun 1662, Kerusuhan Tembaga terjadi di Moskow. Mereka menekannya dan berhenti mencetak rubel tembaga.
3. Pemberontakan Stepan Razin, 1670-71.
Alasan terjadinya pemberontakan seperti banyak kerusuhan populer lainnya, situasi masyarakat menjadi lebih buruk:
Sebagai hasil dari penerapan Kode Dewan tahun 1649, yang meresmikan perbudakan,
Banyak pajak
Sering terjadi perang dengan Persemakmuran Polandia-Lithuania, Swedia, dan Kekhanan Krimea.
Stratifikasi Cossack tidak miskin dan kaya,
Alasan formal tindakan tersebut adalah keinginan pemerintah untuk membatasi keinginan Don Cossack dan menghilangkan prinsip “tidak ada ekstradisi dari Don.”
Pemimpin pemberontakan adalah Stepan Razin,
Stepan Razin – Don Cossack, cerdas, proaktif, berani, kejam. Dia mengambil bagian dalam kampanye Cossack "untuk zipun", mis. untuk tujuan perampokan. Mereka berjalan di sepanjang Volga, Yaik (Sungai Ural), Laut Kaspia, merampok karavan dagang pedagang Rusia dan Iran, dan menjarah pemukiman pesisir Persia (Iran).
Pada tahun 1670, Razin mengorganisir kampanye melawan Rusia. Dia mengirimkan "surat-surat menawan" - dari kata "merayu", yaitu. menyerukan pemberontakan.
Pemberontakan terjadi pada tahun 1670-71. Sejarawan menyebutnya Perang Tani ke-2. Pemberontakan melanda wilayah Don dan Volga. Kekuatan utamanya adalah Cossack, petani dan warga kota ikut ambil bagian. Razin menangkap Tsaritsyn (Volgograd), Saratov, Samara, Astrakhan. Pemerintah mengerahkan kekuatan yang signifikan melawan pemberontak. Pada tahun 1671, dekat Simbirsk (Ulyanovsk), Razin dikalahkan.
Orang kaya Don Cossack yang tidak ikut serta dalam pemberontakan menyerahkan Razin kepada pihak berwenang. Dia dibawa ke Moskow, tempat dia dieksekusi.
Alasan kekalahan pemberontakan:
Spontanitas dan disorganisasi
Kurangnya program - apa yang akan terjadi di negara ini jika kita menang,
Senjata yang buruk
Selain Cossack, peserta pemberontakan lainnya tidak akrab dengan urusan militer,
Kontradiksi di kalangan pemberontak,
Ilusi monarki rakyat jelata: para bangsawan dan bangsawan itu jahat, tetapi tsar itu baik dan baik hati.
Prasyarat untuk penerapan Kode Dewan. Sumber Kode Dewan. Isi dan sistem Kode. Makna dan ide-ide barunya. Penyelesaian formalisasi hukum perbudakan. Perkembangan undang-undang feodal di Rusia.
Kode Katedral tahun 1649
/tugas kuliah/
PERKENALAN | ||||
Bab 1. | Kode Katedral tahun 1649 | |||
Prasyarat untuk penerapan Kode Dewan | ||||
Sumber Kode Katedral | ||||
Arti kode dan ide-ide barunya | ||||
Bab 2. | Penyelesaian pendaftaran hukum perbudakan | |||
Pentingnya Kode Dewan 1649 dalam pengembangan lebih lanjut sistem legislasi feodal di Rusia | ||||
Pembatalan "tahun pelajaran" | ||||
Kedudukan budak menurut Kode Dewan | ||||
Perbedaan antara kaum tani dan perbudakan | ||||
| Kesimpulan | ||||
Daftar sumber yang digunakan |
Kitab Undang-undang Hukum tahun 1649 tidak kehilangan maknanya selama lebih dari dua ratus tahun: Kitab Undang-undang ini membuka “Koleksi Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia” pada tahun 1830 dan sebagian besar digunakan dalam pembuatan volume XV Kitab Undang-undang Hukum dan Pidana. Kode 1845 - Kode Hukuman. Penggunaan Kitab Undang-undang tahun 1649 pada paruh kedua abad ke-18 dan paruh pertama abad ke-19. berarti rezim konservatif pada waktu itu mencari dukungan dalam Kode untuk memperkuat sistem otokratis.
Pada tahun 1649, Kode Konsili diterbitkan dua kali dalam aksara Slavonik Gereja (Sirilik) dengan total oplah 2.400 eksemplar.
Pada tahun 1830 ia dimasukkan dalam “Koleksi Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia”. Untuk pertama kalinya dalam sejarah penerbitan sebuah monumen, Kode tersebut disebut “Katedral”. Dalam edisi abad ke-18 - awal abad ke-19. itu disebut “Kode”. Edisi cetak pertama tahun 1649 tidak mempunyai judul. Kata pengantar penerbitan kode tersebut dalam Kumpulan Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia menyebutkan bahwa sebelumnya terdapat 13 edisi KUH Pers Sipil yang terdapat kesalahan ketik dan penyimpangan dari teks aslinya. Penerbitan Koleksi Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia didasarkan pada teks-teks edisi aslinya, sebagai “yang paling akurat dan disetujui karena sering digunakan di tempat-tempat umum.” Faktanya, teks edisi 1737 direproduksi dengan segala fitur ejaannya. Selain itu, penerbit Kumpulan Hukum Lengkap Kekaisaran Rusia melakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap ejaan teks sehubungan dengan zaman mereka. Dalam Kumpulan Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia, hanya teks Kode yang diterbitkan tanpa daftar isi, yang tersedia pada cetakan pertama dan edisi berikutnya. Tanggal keputusan untuk menyusun Kode telah diubah: 16 Juni 1649 ditunjukkan sebagai ganti 16 Juli, yang ditunjukkan dalam kata pengantar kode dalam gulungan dan dalam publikasi lainnya. Selain itu, penerbit Koleksi Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia mencatat setiap artikel kode tersebut dengan teks undang-undang abad ke-17. untuk menggambarkan beberapa ketentuan pasal-pasal tersebut. Pada tahun 1874, E.P. Karnovich mereproduksi volume pertama Koleksi Lengkap Hukum Kekaisaran Rusia dalam terbitannya. Yang baru dibandingkan dengan Kumpulan Hukum Lengkap Kekaisaran Rusia adalah penerapan indeks subjek (dengan pengungkapan isi istilah), nama, lokasi, dan kamus istilah-istilah Rusia Kuno.
Edisi berikutnya dari Kode Dewan tahun 1649 berlangsung pada tahun 1913 untuk mengenang tiga ratus tahun Wangsa Romanov. Dibedakan dari kualitas cetaknya yang tinggi, dokumen ini berisi aplikasi penting: reproduksi foto bagian teks dari gulungan Kode, tanda tangan di bawahnya, dan banyak lagi.
Pada awal abad ke-20. edisi pendidikan Kode 1649 muncul. Pada tahun 1907, Universitas Moskow menerbitkan edisi penuh dan sebagian dari teks tersebut. Edisi berikutnya dilakukan pada tahun 1951 oleh Institut Hukum Moskow. Pada tahun 1957, Kode ini menjadi bagian dari “Monumen Hukum Rusia”. Institut Korespondensi Hukum All-Union menyiapkan edisi teks Kode 1649 dalam bentuk kutipan. Semua publikasi pendidikan yang terdaftar mereproduksi teks Kitab Undang-undang PSZ. Publikasi Soviet dilengkapi dengan kata pengantar yang memberikan gambaran singkat tentang zaman, alasan dan kondisi munculnya kode tersebut, serta penilaian terhadap norma hukum. Edisi 1957, selain kata pengantar, dilengkapi dengan komentar singkat artikel demi artikel, yang jauh dari kata setara antar bab dan sebagian besar menyampaikan isi artikel.
Jadi, semua terbitan Kode Konsili 1649 dibagi menjadi dua kelompok menurut tujuannya - yang mempunyai penerapan praktis dan yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Edisi ke-17 - paruh pertama abad ke-19. harus diklasifikasikan dalam kelompok pertama, karena ditemukan penerapannya dalam praktik hukum. Pada tahun 1804, “Monumen Baru, atau Kamus dari Kode Katedral Tsar Alexei Mikhailovich” yang disiapkan oleh M. Antonovsky diterbitkan, yang berfungsi sebagai panduan bagi para pengacara. Edisi pendidikan dari kode tersebut muncul pada awal abad kedua puluh. dan berlanjut hingga saat ini.
Sementara itu, selama beberapa abad telah dipelajari Kitab Undang-undang - monumen terbesar hukum feodal - baik secara umum maupun permasalahan individu - asal usul kitab, sumber, susunan, norma hukum pidana, perdata, negara bagian, dan hukum acara.
Bab 1. Kode Dewan 1649
1.1. Prasyarat untuk penerapan Kode Dewan
Awal abad ke-17 ditandai dengan kemerosotan politik dan ekonomi Rusia. Hal ini sebagian besar difasilitasi oleh perang dengan Swedia dan Polandia, yang berakhir dengan kekalahan Rusia pada tahun 1617.
Akibat perang, yang mengakibatkan kemerosotan dan kehancuran perekonomian negara, memerlukan tindakan segera untuk memulihkannya, namun seluruh beban terutama ditanggung oleh petani Black Hundred dan warga kota. Pemerintah secara luas mendistribusikan tanah kepada para bangsawan, yang mengarah pada pertumbuhan perbudakan yang berkelanjutan. Pada awalnya, mengingat kehancuran desa, pemerintah sedikit mengurangi pajak langsung, tetapi berbagai jenis pungutan darurat meningkat (“uang kelima”, “uang kesepuluh”, “uang Cossack”, “uang streltsy”, dll.), sebagian besar yang diperkenalkan hampir terus menerus pada pertemuan Zemsky Sobors.
Pada saat yang sama, perbendaharaan tetap kosong dan pemerintah mulai mencabut gaji para pemanah, penembak, Cossack kota, dan pejabat kecil, dan memberlakukan pajak garam yang sangat besar. Banyak warga kota mulai pindah ke “tempat putih” (tanah tuan tanah feodal besar dan biara, dibebaskan dari pajak negara), sementara eksploitasi terhadap penduduk lainnya meningkat.
Dalam situasi seperti ini, konflik dan kontradiksi sosial yang besar tidak dapat dihindari.
Pada awal pemerintahan Alexei Mikhailovich, kerusuhan dimulai di Moskow, Pskov, Novgorod dan kota-kota lain.
Pada tanggal 1 Juni 1648, terjadi pemberontakan di Moskow (yang disebut “kerusuhan garam”). Para pemberontak menguasai kota selama beberapa hari dan menghancurkan rumah para bangsawan dan pedagang.
Setelah Moskow, pada musim panas 1648, pertikaian antara warga kota dan pekerja kecil terjadi di Kozlov, Kursk, Solvychegodsk, Veliky Ustyug, Voronezh, Narym, Tomsk, dan kota-kota lain di negara itu.
Penting untuk memperkuat kekuatan legislatif negara dan memulai kodifikasi baru yang lengkap.
Pada tanggal 16 Juli 1648, tsar dan Duma, bersama dengan dewan pendeta, memutuskan untuk menyelaraskan semua sumber hukum yang ada dan, melengkapinya dengan dekrit baru, menyatukannya ke dalam satu kode. Rancangan kode tersebut kemudian ditugaskan untuk dibuat oleh komisi para bangsawan: Pangeran. aku. Odoevsky, buku. Prozorovsky, pangeran okolnichy. F.F. Volkonsky dan juru tulis Gabriel Leontyev dan Fyodor Griboedov (yang terakhir adalah orang-orang paling terpelajar di abad mereka). Mereka semua bukanlah orang-orang yang berpengaruh, yang sama sekali tidak menonjol dari lingkungan pengadilan dan resmi; tentang buku itu Tsar sendiri meremehkan Odoevsky, dan sependapat dengan Moskow; hanya juru tulis Griboyedov yang meninggalkan jejak secara tertulis, yang kemudian disusun, mungkin untuk anak-anak kerajaan, buku teks pertama sejarah Rusia, di mana penulisnya menciptakan dinasti baru melalui Ratu Anastasia dari putra “penguasa tanah Prusia” Romanov yang belum pernah terjadi sebelumnya. , kerabat Augustus, Kaisar Roma. Tiga anggota utama komisi ini adalah orang-orang duma: artinya “perintah pangeran. Odoevsky dan rekan-rekannya,” demikian sebutannya dalam dokumen tersebut, dapat dianggap sebagai komisi Duma. Komisi memilih artikel-artikel dari sumber-sumber yang disebutkan dalam putusan dan menyusun artikel-artikel baru; keduanya ditulis “dalam sebuah laporan” dan diserahkan kepada penguasa bersama Duma untuk dipertimbangkan. 11 Klyuchevsky V. O. Sejarah Rusia: Kursus kuliah lengkap. Dalam tiga buku. - Rostov-on-Don: Phoenix Publishing House, 1998. Buku 2, 285 hal.
Sementara itu, pada tanggal 1 September 1648, orang-orang pilihan dari semua tingkatan negara, prajurit dan warga kota perdagangan dan industri berkumpul di Moskow; orang-orang pilihan dari penduduk pedesaan atau distrik, seperti dari kuria khusus, tidak dipanggil. Mulai tanggal 3 Oktober, tsar bersama para pendeta dan orang-orang Duma mendengarkan rancangan Kode yang dibuat oleh komisi, dan pada saat yang sama dibacakan kepada orang-orang terpilih yang dipanggil ke “dewan umum” itu dari Moskow dan dari kota-kota, “sehingga seluruh Kode selanjutnya menjadi kokoh dan tidak bergerak.” Kemudian penguasa menginstruksikan pendeta tertinggi, Duma dan orang-orang terpilih untuk memperbaiki daftar Kode dengan tangan mereka sendiri, setelah itu, dengan tanda tangan anggota katedral pada tahun 1649, dicetak dan dikirim ke semua ordo Moskow dan ke kota-kota di kantor voivodeship sehingga “segala hal dilakukan sesuai dengan Kode itu.”
Partisipasi aktif dewan dalam penyusunan dan persetujuan Kode Etik ini tidak diragukan lagi. Secara khusus, pada tanggal 30 Oktober 1648, sebuah petisi diajukan dari para bangsawan dan warga kota untuk penghancuran pemukiman gereja boyar swasta dan tanah subur di sekitar Moskow dan kota-kota lain, serta untuk pengembalian properti kota kena pajak di dalam kota. kota-kota yang telah diserahkan kepada bangsawan dan biara yang sama; usulan pejabat terpilih diterima dan dimasukkan dalam bab XIX. Kode. Sekitar waktu yang sama, “yang dipilih dari seluruh bumi” meminta pengembalian ke perbendaharaan dan pembagian properti gereja yang diperoleh secara tidak benar oleh gereja setelah tahun 1580 kepada orang-orang yang melayani, ketika perolehan baru apa pun sudah dilarang; hukum dalam pengertian ini diperkenalkan dalam Bab XVII. Kode (Pasal 42). Dengan cara yang sama, para pejabat sekuler terpilih, karena tidak menemukan solusi atas keluhan para ulama, meminta agar tuntutan terhadap mereka disubordinasikan pada lembaga-lembaga negara; Untuk memenuhi permohonan ini, Bab XIII muncul. Kode (atas perintah monastik). Namun peran utama dewan adalah menyetujui seluruh Kode. Pembahasan Kode tersebut selesai pada tahun berikutnya, 1649. Gulungan asli Kode tersebut, yang ditemukan atas perintah Catherine II oleh Miller, sekarang disimpan di Moskow. Kode ini adalah undang-undang Rusia pertama yang diterbitkan segera setelah disetujui. 22 M.F.Vladimirsky-Budanov. Tinjauan sejarah hukum Rusia. - Rostov-on-Don, Pusat, 1995, hal. 235.
Jika alasan langsung pembentukan Kode Dewan tahun 1649 adalah pemberontakan pada tahun 1648 di Moskow dan memburuknya kontradiksi kelas dan perkebunan, maka alasan yang mendasarinya terletak pada evolusi sistem sosial dan politik Rusia, dan proses-proses yang terjadi. konsolidasi kelas-kelas utama - perkebunan pada waktu itu - petani, budak, warga kota dan bangsawan - dan awal transisi dari monarki perwakilan-perkebunan ke absolutisme. Proses-proses tersebut dibarengi dengan peningkatan nyata dalam aktivitas legislasi, keinginan para pembentuk undang-undang untuk tunduk pada regulasi hukum sebanyak-banyaknya aspek dan fenomena kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pertumbuhan intensif jumlah dekret periode Kitab Undang-undang Hukum 1550 sampai Kitab Undang-undang Hukum 1649 terlihat dari data sebagai berikut: 1550-1600. - 80 dekrit; 1601-1610. -17; 1611-1620 - 97;1621-1630 - 90; 1631-1640 - 98; 1641-1948 - 63 dekrit. Total untuk 1611-1648. - 348, dan untuk 1550-1648. - 445 dekrit. 11 A. G. Mankov “Kode 1649 - kode hukum feodal Rusia.” - L.: Sains. - 1980, hal. 41.
Alasan utama diadopsinya Kode Dewan adalah intensifikasi perjuangan kelas. Tsar dan para petinggi kelas penguasa, yang ketakutan dengan pemberontakan warga kota, berusaha, untuk menenangkan massa, untuk menciptakan kesan meringankan situasi warga kota yang sarat pajak. Selain itu, keputusan perubahan undang-undang tersebut dipengaruhi oleh petisi dari kalangan bangsawan yang berisi tuntutan penghapusan masa sekolah.
Berdasarkan tujuan inovasi orisinal yang bertujuan melindungi atau memulihkan tatanan yang dihancurkan oleh Masalah, mereka dibedakan oleh kehati-hatian dan ketidaklengkapan Moskow, memperkenalkan bentuk-bentuk baru, metode tindakan baru, dan menghindari permulaan baru. Arah umum kegiatan pembaharuan ini dapat ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut: dimaksudkan untuk melakukan revisi sistem ketatanegaraan tanpa revolusi, perbaikan sebagian tanpa restrukturisasi keseluruhan. 22 Buganov V.I. Dunia sejarah: Rusia pada abad ke-17. - M.: Pengawal Muda, 1989, 187 hal.
Pertama-tama, penting untuk merampingkan hubungan antarmanusia, yang dibingungkan oleh Masalah, untuk menempatkannya dalam kerangka yang tegas, ke dalam aturan yang tepat.
Menurut tatanan yang ditetapkan undang-undang Moskow, undang-undang baru dikeluarkan terutama atas permintaan satu atau beberapa perintah Moskow, yang disebabkan oleh praktik peradilan dan administrasi masing-masing, dan ditujukan kepada manajemen dan pelaksanaan perintah yang departemennya terkait. Di sana, sesuai dengan salah satu pasal Kitab Undang-undang Hukum 1550, undang-undang baru ditambahkan ke dalam kitab undang-undang ini. Jadi kode utama, seperti batang pohon, mengeluarkan cabang-cabang dalam urutan yang berbeda: kelanjutan dari Kode Hukum ini menunjukkan buku-buku pesanan. Kelanjutan departemen Sudebnik ini perlu disatukan, untuk membawanya ke dalam satu kode yang solid, untuk menghindari terulangnya kasus yang hampir tidak terisolasi, yang terjadi di bawah Grozny: A. Adashev diperkenalkan ke Boyar Duma dari miliknya Perintah petisi permintaan legislatif, yang telah diputuskan atas permintaan Departemen Keuangan, dan Duma, seolah-olah telah melupakan pernyataan wasiatnya baru-baru ini, memerintahkan bendahara untuk menuliskan undang-undang yang telah mereka tulis di buku indeks mereka. . Kebetulan pula ordo lain mencari undang-undang lain yang ditulis dalam buku ordenya sendiri. Kebutuhan kodifikasi yang nyata ini, yang diperkuat oleh pelanggaran administratif, dapat dianggap sebagai motivasi utama yang memunculkan undang-undang baru dan bahkan sebagian menentukan karakternya. Seseorang dapat memperhatikan atau berasumsi kondisi lain yang mempengaruhi karakter lengkungan baru.
Situasi luar biasa yang dialami negara setelah Masa Kesulitan mau tidak mau menimbulkan kebutuhan baru dan menimbulkan tugas yang tidak biasa bagi pemerintah. Kebutuhan-kebutuhan negara ini, dibandingkan dengan konsep-konsep politik baru yang dibawa keluar dari Masalah, tidak hanya memperkuat pergerakan perundang-undangan, namun juga memberinya arah baru, terlepas dari segala upaya dinasti baru untuk tetap setia pada masa lalu. Sampai abad ke-17 Undang-undang Moskow bersifat kasual, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terkini yang diajukan oleh praktik pemerintahan, tanpa menyentuh dasar-dasar ketertiban negara. Adat istiadat lama, yang akrab dan diakui oleh semua orang, berfungsi sebagai pengganti hukum dalam hal ini. Namun begitu adat ini mulai terguncang, begitu tatanan negara mulai menyimpang dari jalur tradisi yang biasa, segera muncul kebutuhan untuk mengganti adat dengan hukum yang pasti. Itulah sebabnya undang-undang memperoleh karakter yang lebih organik, tidak terbatas pada pengembangan kasus-kasus khusus administrasi publik dan semakin dekat dengan fondasi ketertiban umum, mencoba, meskipun tidak berhasil, untuk memahami dan mengungkapkan prinsip-prinsipnya.
1.2. Sumber Kode Katedral
Kode ini dibuat dengan tergesa-gesa, entah bagaimana, dan mempertahankan jejak ketergesaan ini. Tanpa mempelajari semua materi yang dipesan, komisi membatasi diri pada sumber-sumber utama yang disebutkan dalam putusan 16 Juli.
Sumber-sumber Kode Etik sebagian ditunjukkan oleh pembuat undang-undang ketika menunjuk komisi redaksi, dan sebagian lagi diambil oleh redaksi sendiri. Sumber-sumber ini adalah:
1) Kode Hukum Tsar dan buku keputusan; yang pertama adalah salah satu sumber Bab X. Kode - "tentang pengadilan", yang, kemungkinan besar, mengambil urutan dari buku-buku ini. Masing-masing buku ini berfungsi sebagai sumber untuk bab terkait Kode Etik. Buku-buku yang ditunjuk ini adalah sumber Kode yang paling melimpah. Sejumlah bab kode disusun dari buku-buku ini dengan kutipan kata demi kata atau diubah: misalnya, dua bab tentang perkebunan dan perkebunan disusun dari buku Tatanan Lokal, bab “Tentang Pengadilan Perbudakan” - dari buku perintah Pengadilan Budak, bab “Tentang Distribusi” para pejuang dan tentang urusan Tatin”... menurut buku Ordo Kuat.
2) Sumber Kode Yunani-Romawi diambil dari Juru Mudi yaitu dari Eclogue, Prochiron, cerpen Yustinianus dan kaidah Basil V.; dari jumlah tersebut, sumber yang lebih melimpah adalah Prochiron (untuk bab Ud. X, XVII dan XXII); cerita pendek menjadi sumber untuk Bab 1. St. (“tentang penghujat”). Secara umum, pinjaman dari juru mudi sedikit dan terpisah-pisah dan terkadang bertentangan dengan peraturan yang diambil dari sumber-sumber Rusia mengenai subjek yang sama dan termasuk dalam Kode yang sama (lih. Ul. XIV Bab, Pasal 10 Bab XI, Pasal 27). Banyak ciri-ciri kekejaman hukum pidana yang merambah ke dalam KUHP dari para juru mudi.
3) Sumber terpenting dari Kode ini adalah Statuta Lituania edisi ke-3 (1588). Peminjaman dari undang-undang tersebut dibatalkan (tetapi tidak semua) pada gulungan asli Kode. Jalan untuk peminjaman menjadi lebih mudah karena fakta bahwa sebelumnya (sebagaimana telah dikatakan) para panitera mengambil dan menerjemahkan beberapa pasal yang sesuai dari undang-undang tersebut. Cara peminjamannya bermacam-macam: terkadang isi undang-undang dipinjam secara harfiah; terkadang hanya sistem dan urutan objek yang diambil; terkadang hanya subjek hukum yang dipinjam, dan diberikan solusi; Umumnya, Kode ini membagi satu artikel menjadi beberapa artikel. Meminjam dari undang-undang terkadang menimbulkan kesalahan dalam Kode yang bertentangan dengan sistem dan bahkan kewajaran undang-undang.
Namun secara umum, undang-undang tersebut, sebagai monumen hukum Rusia, yang sangat mirip dengan Pravda Rusia, hampir dapat diakui sebagai sumber lokal Kode Etik. Meski banyak pinjaman dari sumber luar negeri. Kode tersebut bukanlah kompilasi hukum asing, tetapi kode nasional sepenuhnya, yang memproses materi asing dalam semangat hukum Moskow Kuno, yang membuatnya benar-benar berbeda dari terjemahan hukum abad ke-17. Dalam gulungan asli Kode yang masih ada, kami menemukan referensi berulang ke sumber ini. Para perancang KUHP dengan menggunakan kaidah ini mengikutinya, terutama ketika menyusun bab-bab pertama, dalam menyusun obyek-obyek, bahkan dalam urutan pasal-pasalnya, dalam pemilihan kejadian-kejadian dan hubungan-hubungan yang memerlukan definisi perundang-undangan, dalam perumusan undang-undang. pertanyaan-pertanyaan, tetapi mereka selalu mencari jawaban dalam hukum asli mereka sendiri, mereka mengambil rumusan dari norma-norma, ketentuan-ketentuan hukum, tetapi hanya umum untuk satu dan hukum lainnya atau acuh tak acuh, menghilangkan segala sesuatu yang tidak perlu atau tidak berhubungan dengan hukum dan tatanan peradilan Moskow , pada umumnya mereka memproses semua yang mereka pinjam. Dengan demikian. Undang-undang tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sumber hukum bagi Kode Etik, namun juga sebagai pedoman kodifikasi bagi para perancangnya, yang memberi mereka program siap pakai.
4) Adapun pasal-pasal baru dalam Kode, mungkin jumlahnya sedikit; orang harus berpikir bahwa komisi (sebelum dewan) sendiri tidak membuat undang-undang baru (kecuali pinjaman). 11 M.F.Vladimirsky-Budanov. Tinjauan sejarah hukum Rusia. - Rostov-on-Don, Pusat, 1995, hal. 235-236.
Komisi ini diberi tugas ganda: pertama, mengumpulkan, membongkar, dan mengolah kembali undang-undang yang ada, dari waktu yang berbeda, tidak disepakati, tersebar di antara departemen menjadi satu kesatuan yang koheren, dan kemudian membakukan kasus-kasus yang tidak diatur oleh undang-undang ini. Tugas kedua sangatlah sulit. Komisi tidak dapat membatasi diri pada pandangan hukumnya sendiri dan pemahaman hukumnya untuk menetapkan kasus-kasus tersebut dan menemukan standar untuk penentuannya. Penting untuk mengetahui kebutuhan dan hubungan sosial, mempelajari pemikiran hukum masyarakat, serta praktik lembaga peradilan dan administrasi; setidaknya begitulah cara kami memandang tugas seperti itu. Pertama, komisi dapat dibantu oleh pejabat terpilih dengan instruksi mereka; untuk yang kedua, dia perlu meninjau pekerjaan kantor-kantor pada saat itu untuk menemukan preseden, “kasus-kasus teladan,” seperti yang mereka katakan saat itu, untuk melihat bagaimana para penguasa daerah, pemerintahan pusat, penguasa sendiri dan Boyarskaya menyelesaikan masalah-masalah yang tidak diatur oleh undang-undang Duma Pekerjaan besar menanti di depan, memerlukan waktu bertahun-tahun. Namun, hal-hal tidak terjadi pada perusahaan impian tersebut: mereka memutuskan untuk menyusun Kode dengan kecepatan yang dipercepat, sesuai dengan program yang disederhanakan. 11 Kerimov D. A. Sejarah politik Rusia. Pembaca untuk universitas. - Moskow: Aspek Pers. 1996, hal. 158.
Kode ini dibagi menjadi 25 bab yang berisi 967 pasal. Pada bulan Oktober 1648, yaitu, dalam dua setengah bulan, 12 bab pertama untuk laporan tersebut, hampir setengah dari keseluruhan kode, telah disiapkan; Penguasa dan Duma mulai mendengarkan mereka pada tanggal 3 Oktober. 13 bab sisanya disusun, didengarkan dan disetujui di Duma pada akhir Januari 1649, ketika kegiatan komisi dan seluruh dewan berakhir dan Kode tersebut diselesaikan dalam bentuk naskah. Artinya, koleksi yang cukup banyak ini dikumpulkan hanya dalam waktu enam bulan. Untuk menjelaskan kecepatan kerja legislatif seperti itu, kita harus ingat bahwa Kode tersebut dibuat di tengah berita yang mengkhawatirkan tentang kerusuhan yang terjadi setelah kerusuhan Moskow bulan Juni di Solvychegodsk, Kozlov, Talitsk, Ustyug dan kota-kota lain, dan berakhir pada Januari 1649 di bawah kekuasaan legislatif. pengaruh pembicaraan tentang pemberontakan baru yang sedang dipersiapkan di ibukota. Mereka terburu-buru untuk menyelesaikan masalah ini sehingga para pemilih katedral dapat segera menyebarkan cerita ke seluruh kota mereka tentang arah baru pemerintah Moskow dan tentang Kode, yang menjanjikan hukuman yang adil bagi semua orang.
Kode ini dimulai dengan kata pengantar, yang menyatakan bahwa kode tersebut dibuat “dengan keputusan penguasa oleh dewan umum, sehingga negara Moskow dari semua lapisan masyarakat, dari tingkat tertinggi hingga terendah, penghakiman dan hukuman dalam segala hal akan terjadi. setara dengan urusan kerajaan besar zemstvo.” Pada tanggal 3 Oktober 1649, Tsar, bersama dengan Duma dan para pendeta, mendengarkan Kode tersebut “dibacakan” kepada rakyat terpilih. Dari daftar Kode tersebut ada “daftar menjadi sebuah buku, kata demi kata, dan dari buku itulah buku ini dicetak.”
Jadi, Kode Konsili terdiri dari 25 bab, yang mencakup 967 pasal. Dalam monumen hukum feodal berskala besar ini, norma-norma hukum yang berlaku sebelumnya disistematisasikan pada tingkat teknologi hukum yang lebih tinggi. Selain itu, terdapat norma-norma hukum baru yang muncul terutama di bawah tekanan kaum bangsawan dan penyelesaian pajak hitam. Untuk memudahkan, bab-bab didahului dengan daftar isi rinci yang menunjukkan isi bab dan artikel. Sistemnya agak kacau, diadopsi oleh Kode; di bagian pertama kode itu menyalin sistem undang-undang. Bab pertama Kode (“tentang penghujat dan pemberontak gereja”) 11 Di sini dan selanjutnya isi dan struktur kode adalah materi dari teks “Kode... penciptaan dunia 1959”, Akademi Kekaisaran Ilmu Pengetahuan, 1759.
mempertimbangkan kasus-kasus kejahatan terhadap gereja (9 pasal), di mana "penghujatan" terhadap Tuhan diancam dengan hukuman mati dan terhadap Bunda Allah dengan hukuman penjara - perilaku tidak tertib di gereja. Bab kedua (“tentang kehormatan penguasa dan bagaimana melindungi kesehatan kedaulatannya,” Pasal 22) berbicara tentang kejahatan terhadap tsar dan otoritasnya, menyebutnya sebagai “pengkhianatan.” Berdekatan dengan itu adalah bab tiga (“tentang pengadilan yang berdaulat, agar di pengadilan yang berdaulat tidak ada kemarahan atau pelecehan dari siapa pun,” pasal 9) dengan hukuman yang tegas bagi membawa senjata di halaman dan seterusnya.
Bab empat (“tentang pembuat uang dan pemalsuan stempel”, 4 pasal) berbicara tentang pemalsuan dokumen dan stempel, bab lima (2 pasal) - “tentang ahli uang yang belajar menghasilkan uang pencuri.” Bab enam (6 artikel) melaporkan “tentang dokumen perjalanan ke negara bagian lain.” Bab-bab berikut ini terkait erat dengan isinya: bab ketujuh ("tentang pelayanan semua prajurit Negara Moskow", 32 artikel) dan bab kedelapan ("tentang penebusan tahanan", 7 artikel).
Bab kesembilan membahas tentang “rumah tol, transportasi, dan jembatan” (20 artikel). Sebenarnya, dari bab kesepuluh (“di pengadilan”, 277 pasal) keputusan terpenting dari Kode ini dimulai. Berdekatan dengan pasal ini adalah Bab 11 (“pengadilan kaum tani”, 34 pasal), Bab 12 (“tentang pengadilan tatanan patriarki, dan segala jenis rakyat pekarangan, dan kaum tani”, 3 pasal), Bab 13 (“tentang ordo monastik”, 7 artikel ), bab 14 (“tentang mencium salib,” 10 artikel), bab 15 “tentang perbuatan yang telah dicapai,” 5 artikel).
Bab 16 (“tentang tanah perkebunan”, 69 pasal) disatukan oleh tema yang sama dengan Bab 17 “tentang tanah perkebunan” (55 artikel). Bab 18 berbicara tentang “tugas pencetakan” (Pasal 71). Bab 19 berjudul “Tentang Warga Kota” (40 artikel). Bab 20 menyimpulkan “persidangan budak” (119 pasal), bab 21 berbicara “tentang perampokan dan kasus Taty (104 pasal), bab 22 menyimpulkan “keputusan tentang kesalahan apa yang harus dijatuhkan hukuman mati kepada siapa dan untuk kesalahan apa. hukuman mati tidak boleh dieksekusi, hukuman chiniti" (26 pasal). Bab terakhir - 23 ("tentang pemanah", 3 pasal), 24 ("keputusan tentang ataman dan Cossack", 3 pasal), 25 ("keputusan tentang kedai minuman ", 21 artikel) - sangat singkat.
Semua bab Kitab Undang-undang ini dapat dibagi menjadi lima kelompok: 1) I-X merupakan hukum negara pada waktu itu, di sini penghormatan kepada Tuhan (I), kepribadian penguasa (II) dan kehormatan istana penguasa (III) dilindungi. , pemalsuan akta negara (IV), uang logam dan barang berharga (V), yang termasuk di sini karena undang-undang desa menganggap uang logam sebagai kejahatan terhadap keagungan; berikut juga peraturan paspor (VI), peraturan dinas militer dan bersama-sama dengan itu hukum pidana militer khusus (VII), undang-undang tentang tebusan tahanan (VIII) dan, terakhir, tentang tempat pencucian dan jalur komunikasi (IX).
2) Bab. X-XV memuat statuta sistem peradilan dan proses hukum; Hukum wajib juga diatur di sini (dalam Bab X).
3) Bab. ХVI-ХХ - hak milik: patrimonial, lokal, pajak (bab XIX) dan hak atas budak (XX).
4) Bab. XXI-XXII merupakan KUHP, meskipun seluruhnya
bagian lain dari Kode ini dilanggar oleh hukum pidana.
5) Bab. XXIII-XXV merupakan bagian tambahan. 11 M.N. Tikhomirov dan P.P. Epifanov. Kode Katedral 1649. Buku teks untuk sekolah tinggi. Moskow: MGU, 1961, hal. 220.
Disahkannya Kitab Undang-undang Konsili tahun 1649 merupakan suatu kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan sebelumnya. Undang-undang ini tidak mengatur hubungan sosial kelompok tertentu, tetapi seluruh aspek kehidupan sosial politik pada waktu itu. Dalam kaitan ini, Kitab Undang-undang Hukum 1649 mencerminkan norma-norma hukum dari berbagai cabang hukum. Namun, sistem untuk menyajikan norma-norma ini belum cukup jelas. Norma-norma dari berbagai cabang hukum seringkali digabungkan dalam satu bab. 22 Sejarah negara dan hukum / Diedit oleh O.I. dan Martisevich I.D. - M.: Pencerahan. - 1985, hal. 105.
Kode Dewan tahun 1649 dalam banyak hal berbeda dari monumen legislatif sebelumnya. Buku hukum abad XV-XVI. adalah serangkaian keputusan yang sebagian besar bersifat prosedural.
Kode 1469 secara signifikan melampaui monumen hukum Rusia sebelumnya, terutama dalam isinya, luasnya cakupan berbagai aspek realitas pada waktu itu - ekonomi, bentuk kepemilikan tanah, sistem kelas, posisi lapisan masyarakat yang bergantung dan independen. kependudukan, sistem politik negara, proses hukum, hukum materil, prosedural, dan pidana.
Perbedaan kedua adalah struktural. Kode ini memberikan taksonomi yang cukup pasti tentang norma-norma hukum tentang subjek-subjek, yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah digabungkan berdasarkan jenis hukum - militer negara, status hukum kategori populasi tertentu, lokal dan patrimonial, proses hukum, pelanggaran perdata dan pelanggaran pidana.
Perbedaan ketiga, sebagai akibat langsung dari dua yang pertama, adalah volume Kode yang sangat besar dibandingkan dengan monumen lainnya. Terakhir, Kode Etik ini memainkan peran khusus dalam perkembangan hukum Rusia secara umum. Baik Pravda Rusia maupun kode hukum tidak ada lagi, karena memiliki pengaruh yang cukup kecil terhadap Kode dibandingkan dengan sumber-sumber lainnya (misalnya, buku keputusan perintah). Kode sebagai kode yang berlaku, meskipun dilengkapi dengan banyak kode baru peraturan, ada selama lebih dari dua ratus tahun.
1.4. Arti Kode dan ide-ide barunya
Menurut gagasan yang dapat diasumsikan sebagai dasar Kode, itu seharusnya menjadi kata terakhir dari hukum Moskow, kumpulan lengkap dari segala sesuatu yang telah terakumulasi di kantor-kantor Moskow pada pertengahan abad ke-17. cadangan legislatif. Gagasan ini terlihat jelas dalam Kode Etik ini, namun implementasinya tidak terlalu berhasil. Secara teknis, sebagai monumen kodifikasi, ia tidak mengungguli kitab-kitab hukum lama. Dalam penataan objek peraturan perundang-undangan, ada keinginan untuk menggambarkan sistem negara dalam bagian vertikal, turun dari atas, dari Gereja dan penguasa dengan istananya hingga Cossack dan kedai minuman, sebagaimana dibahas dalam dua bab terakhir. . Dimungkinkan, dengan upaya yang besar, untuk mengurangi bab-bab dari Kitab Undang-undang ini menjadi departemen hukum negara, sistem peradilan dan proses hukum, properti dan hukum pidana. Tetapi pengelompokan seperti itu bagi para pembuat kode hanyalah dorongan menuju sistem. Sumber-sumbernya telah digunakan secara tidak lengkap dan tanpa pandang bulu; Artikel yang diambil dari sumber berbeda tidak selalu konsisten satu sama lain dan terkadang jatuh di tempat yang salah, malah bertumpuk daripada dikumpulkan secara berurutan.
Jika Kitab Undang-undang ini berlaku hampir dua abad sebelum Undang-undang Hukum tahun 1833, maka hal ini tidak menunjukkan manfaatnya, tetapi hanya tentang berapa lama kita dapat hidup tanpa undang-undang yang memuaskan. Namun sebagai monumen peraturan perundang-undangan, Kitab Undang-undang ini telah mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kitab undang-undang. Hal ini bukan lagi sebuah panduan praktis yang sederhana bagi para hakim dan administrator, yang menguraikan metode dan prosedur untuk memulihkan hak-hak yang dilanggar, dan bukan hukum itu sendiri. Benar, ruang terbesar dalam KUHP dikhususkan untuk hukum formal: Bab X tentang pengadilan adalah yang paling luas, dalam hal jumlah pasal, hampir sepertiga dari keseluruhan KUHP. Hal ini memungkinkan adanya kesenjangan yang penting namun dapat dimengerti dalam hukum substantif. Itu tidak memuat hukum-hukum dasar, yang pada waktu itu mereka tidak mengetahuinya di Moskow, karena puas dengan kehendak penguasa dan tekanan keadaan; Juga tidak ada penyajian hukum keluarga yang sistematis, yang berkaitan erat dengan hukum adat dan gereja: mereka tidak berani menyentuh adat, terlalu mengantuk dan kikuk, atau pendeta, terlalu sensitif dan iri dengan monopoli spiritual dan departemen mereka.
Namun tetap saja, Kode Etik ini mencakup bidang legislasi yang jauh lebih luas daripada bidang peradilan. Ia sudah mencoba menembus komposisi masyarakat, menentukan posisi dan hubungan timbal balik dari berbagai kelasnya, berbicara tentang orang-orang yang melayani dan melayani kepemilikan tanah, tentang petani, tentang warga kota, budak, pemanah, dan Cossack. Tentu saja, di sini perhatian utama diberikan kepada kaum bangsawan, sebagai kelas dominan dalam dinas militer dan pemilik tanah: hampir setengah dari semua pasal Kode Etik secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan dan hubungan mereka. Di sini, seperti di bagian lain. Kode ini mencoba untuk tetap berpijak pada kenyataan.
Meskipun secara umum bersifat protektif, Kode Etik ini tidak dapat menahan diri dari dua aspirasi transformatif, yang menunjukkan ke arah mana pembangunan masyarakat lebih lanjut akan atau sudah berjalan. Salah satu aspirasi tersebut dalam putusan 16 Juli secara langsung dinyatakan sebagai tugas komisi kodifikasi: diinstruksikan untuk menyusun rancangan Kitab Undang-undang tersebut agar “semua lapisan masyarakat dari yang tertinggi sampai yang terendah mempunyai kedudukan yang sama. penghakiman dan hukuman dalam segala hal.”
Ini bukanlah persamaan semua orang di depan hukum, tidak termasuk perbedaan hak: yang dimaksud di sini adalah persamaan persidangan dan hukuman bagi semua orang, tanpa yurisdiksi istimewa, tanpa perbedaan departemen dan hak istimewa serta pengecualian kelas, yang ada dalam sistem peradilan Moskow saat itu. ini berarti pengadilan yang sama, tidak menguntungkan baik bagi boyar maupun rakyat jelata, dengan yurisdiksi dan prosedur yang sama, meskipun tidak dengan hukuman yang sama; untuk menghakimi setiap orang, bahkan orang asing yang berkunjung, dengan pengadilan yang sama, dengan sungguh-sungguh, “tanpa merasa malu di depan wajah orang yang kuat, dan untuk melepaskan pelaku (yang tersinggung) dari tangan orang yang tidak adil,” - inilah yang diatur dalam Bab X. , di mana upaya dilakukan untuk menguraikan penilaian dan hukuman yang adil bagi semua orang. Gagasan tentang pengadilan semacam itu berasal dari aturan umum yang dianut oleh Kitab Undang-undang untuk menghapuskan segala status dan hubungan istimewa yang terkait dengan kerugian negara, khususnya kepentingan pemerintah.
Keinginan lain, yang berasal dari sumber yang sama, diwujudkan dalam bab-bab tentang perkebunan dan mengungkapkan pandangan baru tentang hubungan orang bebas dengan negara. Untuk memahami keinginan ini, kita perlu meninggalkan konsep modern tentang kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi, kemandirian dari orang lain, bukan hanya hak yang tidak dapat dicabut dan dilindungi undang-undang, tetapi juga kewajiban yang diwajibkan oleh hak. Tidak seorang pun ingin, dan tidak bisa, menjadi budak formal berdasarkan kontrak, karena tidak ada pengadilan yang akan memberikan perlindungan terhadap kontrak semacam itu. Namun jangan lupa bahwa masyarakat abad ke-17. - masyarakat perbudakan di mana perbudakan berlaku, diekspresikan dalam berbagai jenis perbudakan, dan jenis ketergantungan baru, perbudakan petani, siap ditambahkan ke jenis-jenis ini, tepatnya di era Kode. Kemudian susunan hukum kebebasan pribadi meliputi hak orang bebas untuk menyerahkan kebebasannya untuk sementara atau selamanya kepada orang lain tanpa hak untuk mengakhiri ketergantungan itu atas kehendak bebasnya sendiri. Berbagai jenis perbudakan Rusia kuno didasarkan pada hak ini. Namun sebelum Kode Etik, ada ketergantungan pribadi tanpa sifat perbudakan, yang diciptakan secara pribadi hipotek 11 Klyuchevsky V. O. Sejarah Rusia: Kursus kuliah lengkap. Dalam tiga buku. - Rostov-on-Don: Rumah Penerbitan Phoenix, 1998. - hal. 296. Menggadaikan seseorang berarti: untuk menjamin suatu pinjaman atau sebagai imbalan atas suatu jasa lain, misalnya, untuk keuntungan pajak atau perlindungan hukum, untuk menyerahkan orang dan tenaganya kepada orang lain, tetapi tetap mempunyai hak untuk menghentikan hal tersebut. ketergantungan - jembatan atas kebijaksanaan Anda sendiri, tentu saja, membersihkan kewajiban hipotek yang ditanggung. Orang-orang yang bergantung seperti itu dipanggil pada abad-abad tertentu hipotek, dan dalam waktu Moskow pegadaian.
Pinjaman untuk pekerjaan adalah cara paling menguntungkan bagi orang miskin di Rus Kuno untuk menginvestasikan tenaganya. Namun, berbeda dengan penghambaan, pegadaian mulai memperoleh keuntungan sebagai budak, kebebasan dari tugas-tugas negara, yang merupakan penyalahgunaan yang sekarang dilakukan oleh undang-undang terhadap pegadaian dan penerimanya: dengan mengubah pegadaian menjadi pajak, Kode (Bab XIX, Pasal 13) mengancam mereka dengan “hukuman yang kejam” karena hipotek yang berulang-ulang, cambuk dan pengasingan ke Siberia, ke Lena, dan penerima dengan “aib besar” dan penyitaan tanah di mana pemberi hipotek selanjutnya akan tinggal. . Sementara itu, bagi banyak masyarakat miskin, bekerja sebagai budak dan bahkan lebih banyak lagi mengambil hipotek merupakan jalan keluar dari situasi ekonomi yang sulit.
Mengingat murahnya kebebasan pribadi pada saat itu dan kurangnya hak, manfaat dan perlindungan, sebuah “sekop”, penerima yang kuat adalah manfaat yang berharga; oleh karena itu, penghapusan pegadaian memberikan pukulan telak bagi para pegadaian, sehingga pada tahun 1649 mereka memulai pemberontakan baru di Moskow, menghujat tsar dengan segala macam pelecehan yang tidak pantas. Kami akan memahami suasana hati mereka tanpa membagikannya. Orang bebas, baik yang melayani maupun yang mengenakan pajak, menjadi budak atau penerima hipotek dan hilang dari negara. Kode tersebut, yang membatasi atau melarang peralihan semacam itu, menyatakan suatu norma umum, berdasarkan mana orang bebas, yang diwajibkan oleh pajak atau layanan negara, tidak dapat melepaskan kebebasannya, dengan sewenang-wenang melepaskan tugasnya kepada negara yang menjadi tanggung jawab orang bebas; seseorang harus menjadi milik dan mengabdi hanya pada negara dan tidak boleh menjadi milik pribadi siapa pun: “Orang yang dibaptis tidak boleh dijual kepada siapa pun” (Bab XX, Pasal 97).
Kebebasan pribadi menjadi wajib dan didukung oleh cambuk. Namun hak yang penggunaannya menjadi wajib, berubah menjadi kewajiban. Negara adalah aset yang berharga - pribadi manusia, dan seluruh makhluk moral dan sipil membela pengekangan kemauan negara, untuk kewajiban ini, yang lebih mahal daripada hak apa pun. Namun dalam masyarakat Rusia abad ke-17. baik hati nurani pribadi maupun adat istiadat sosial tidak mendukung kewajiban universal manusia ini.
Dan negara, yang melarang seseorang dari ketergantungan pribadi, tidak melindungi orang atau warga negara yang ada di dalamnya, tetapi melindungi prajurit atau pembayarnya untuk dirinya sendiri. Kode ini tidak menghapuskan perbudakan pribadi atas nama kebebasan, namun mengubah kebebasan pribadi menjadi perbudakan atas nama kepentingan negara. Namun dalam larangan tegas terhadap pegadaian ada sisi dimana kita menjumpai pegadaian dalam tatanan konsep yang sama. Tindakan ini merupakan sebagian ekspresi dari tujuan umum yang ditetapkan dalam Kode, untuk mengambil kendali atas pengelompokan sosial, menempatkan orang-orang di sel-sel kelas yang terkunci rapat, untuk membelenggu tenaga kerja masyarakat, memadatkannya ke dalam kerangka sempit persyaratan negara, memperbudak kepentingan-kepentingan swasta untuk tidak melakukan apa pun. dia. Para pegadaian baru saja merasakan beban yang menimpa golongan lain. Ini adalah pengorbanan umum rakyat, yang dipaksa oleh posisi negara, seperti yang akan kita lihat ketika kita mempelajari struktur pemerintahan dan perkebunan setelah Masa Kesulitan.
Bab 2. Penyelesaian pendaftaran hukum perbudakan
2.1. Pentingnya Kode Dewan 1649 dalam pengembangan lebih lanjut sistem legislasi feodal di Rusia
Dalam masyarakat feodal, hukum dalam perkembangannya melalui tiga tahap, yaitu hukum yang relatif terpadu, hukum partikular, dan hukum terpadu. Teori umum negara dan hukum. T. 2. Teori umum hukum. - L.: Kemajuan. - 1974, hal. 68-69. Masing-masing fase ini berhubungan dengan tingkat perkembangan hubungan produksi dan suprastruktur politik tertentu. Tahapan kesatuan hukum timbul dalam proses terbentuknya suatu negara tunggal. Di Rusia, hal itu ditandai dengan munculnya kode hukum nasional yang terpadu - Sudebnikov 497, 1550. dan - sebagai puncak proses - Kitab Undang-undang 1649.
Kode ini muncul pada masa aktivitas legislatif yang signifikan dari pemerintahan Tsar, yang terjadi pada dekade kedua hingga kelima abad ke-17. Kode 1649 adalah kode kualitatif baru dalam sejarah hukum feodal di Rusia, yang signifikansinya terutama terletak pada pengembangan lebih lanjut dari sistem legislasi feodal yang bertujuan untuk menyelesaikan formalisasi hukum perbudakan. Ini menyajikan hukum yang mengekspresikan kepentingan utama kelas penguasa dan mengatur, dalam skala nasional, banyak proses di bidang sosial-ekonomi, politik dan hukum feodal Rusia. Dengan demikian, sisa-sisa partikularisme yang menjadi ciri periode sebelumnya sebagian besar dapat diatasi. Bentuk hukum yang dominan adalah hukum, yang sebagian besar menggantikan dan mensubordinasikan hukum umum.
Aspek lain dari universalitas hukum diungkapkan dalam kata pengantar Kode Etik: “. . . ke. . . persidangan dan hukuman setara bagi semua orang dalam segala hal,” 22 Tikhomirov M.N., Epifanov P.P. Kode Katedral 1649. Buku teks untuk pendidikan tinggi. - M.: Universitas Negeri Moskow, 1961, hal. 67. - Yang dimaksud dengan penyerahan universal kepada pengadilan negara dan hukum. Hukum tidak sama untuk semua kelas. Hak istimewa bagi kelas feodal tetap menjadi prinsip dominan dalam Kode ini.
Prinsip-prinsip komunitas hukum berdasarkan wilayah teritorial pada masa sebelum Kitab Undang-undang ini tidak mungkin dilaksanakan dalam kondisi terbatasnya cakupan undang-undang tertulis, yang terutama dinyatakan dalam bentuk berbagai keputusan yang berasal dari berbagai otoritas. PENGENALAN kitab undang-undang yang terpadu dan tercetak tidak hanya memenuhi meningkatnya tugas kenegaraan feodal, tetapi juga memungkinkan untuk menyatukan dan menertibkan sistem peradilan feodal dan proses hukum di seluruh negeri. Hal di atas menyangkut semua bidang kehidupan sosial di Rusia feodal, mulai dari kepemilikan tanah dan status hukum kelas hingga suprastruktur politik dan hukum.
Kode Dewan berkontribusi pada perluasan dan penguatan basis sosial sistem feodal Rusia. Sejauh Kode ini membuka akses bagi perkebunan ke perkebunan, hal ini diharapkan; sejauh membatasi proses ini dan menjamin integritas hukum harta warisan, Kode ini mencerminkan kebutuhan saat ini yang ditentukan oleh situasi politik dalam dan luar negeri pada paruh pertama abad ke-17. Secara umum Kitab Undang-undang 1649 menjadi tonggak utama perkembangan hukum patrimonial dan lokal feodal menuju penguatan hak-hak feodal atas tanah dan terciptanya kesatuan hak kepemilikan tanah feodal.
Kode tersebut melegitimasi seluruh sistem dasar dokumenter untuk perbudakan dan pencarian petani yang melarikan diri. Pada saat yang sama, pengakuan atas hubungan ekonomi antara kepemilikan feodal dan pertanian petani dinyatakan dalam perlindungan hukum atas harta benda dan kehidupan petani dari tirani tuan tanah feodal.
Dalam perkara perdata mengenai hak milik pribadi dan dalam perkara pidana, petani tetap menjadi subjek hukum. Seorang petani dapat berpartisipasi dalam proses tersebut sebagai saksi, atau menjadi peserta dalam penggeledahan umum. Dengan demikian, Kode 1049, setelah menyelesaikan formalisasi hukum perbudakan, pada saat yang sama berusaha untuk mengunci kaum tani dalam batas-batas kelas, melarang transisi ke kelas-kelas lain, dan, sampai batas tertentu, secara hukum melindungi tuan-tuan tanah feodal dari kesengajaan. Hal ini memastikan keseimbangan yang stabil dan berfungsinya seluruh sistem feodal-hamba pada saat itu.
Kode 1649 mencakup seperangkat hukum budak yang luas, yang merupakan bagian terpenting dari hukum feodal Rusia. Kode ini mencerminkan selesainya proses melenyapnya kategori-kategori perbudakan sebelumnya dan penggantiannya dengan perbudakan kontrak. Dan yang terakhir ini, juga ditakdirkan untuk punah dalam waktu dekat, pada abad ke-17. terus menjadi sarana mobilisasi elemen masyarakat yang bebas melalui sistem feodal. Pada saat yang sama, kode hukum perbudakan dibuat pada saat perbudakan telah mengambil langkah nyata menuju penggabungan dengan kaum tani budak. Namun, garis dominan dari Kode ini tetap pada konsolidasi kelas budak, untuk memperkuat kerangka kelasnya di era konsolidasi terbesar dari kelas-kelas utama masyarakat feodal. Hal ini menentukan posisi terisolasi dari para pembantu kontrak, yang terus memainkan peran penting dalam struktur sosial masyarakat.
Kode ini mengkonsolidasikan hak dan hak istimewa kelas penguasa feodal di bawah naungan kaum bangsawan. Kepentingan kaum bangsawan memainkan peran penting dalam pembentukan banyak undang-undang mengenai kepemilikan tanah, kaum tani, dan proses hukum. Bahkan V. O. Klyuchevsky mencatat bahwa dalam Kode “perhatian utama diberikan kepada kaum bangsawan, sebagai kelas militer yang dominan dan kelas pemilik tanah: hampir setengah dari semua pasal dalam Kode secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan dan hubungannya. Di sini, seperti di bagian lainnya, Kode Etik ini mencoba untuk tetap berpijak pada kenyataan.” 11 Klyuchevsky V. O. Sejarah Rusia: Kursus kuliah lengkap. Dalam tiga buku. - Rostov-on-Don: Rumah Penerbitan Phoenix, 1998. T.2, 290 hal. Kode 1649, untuk pertama kalinya dalam sejarah undang-undang Rusia, memberikan ekspresi paling lengkap tentang status kekuasaan tsar dalam konteks transisi dari monarki perwakilan-estate ke absolutisme. Kode tersebut mengungkapkan susunan aparatur negara secara pusat (Tsar, Boyar Duma, ordo) dan lokal (pemerintahan provinsi, sesepuh provinsi dan aparaturnya). Aturan yang mengatur kegiatan lembaga pusat disajikan terutama dalam bentuk proses hukum.
Pada saat yang sama, Kode tersebut menunjukkan bahwa negara feodal, meskipun merupakan yang utama, menentukan, tetapi bukan satu-satunya elemen organisasi politik masyarakat feodal. Gereja memegang peranan penting, yang diberi bab tersendiri, ditempatkan pada urutan pertama. Demi memperkuat kekuasaan kerajaan, Kode tersebut melemahkan kekuatan ekonomi gereja, merampas kesempatan hukumnya untuk meningkatkan kepemilikan tanah, memiliki pemukiman dan pendirian perdagangan dan perdagangan di kota-kota. Pembentukan Ordo Monastik membatasi hak istimewa gereja di bidang administrasi dan peradilan. Reformasi ini tidak konsisten. Kepemilikan tanah dan istananya sendiri tetap berada di tangan sang patriark, yang, bagaimanapun, berada di bawah tsar dan Boyar Duma. Pada saat yang sama, Kode ini menempatkan di bawah perlindungan hukum doktrin gereja dan tatanan pelayanan yang mapan di dalamnya, dengan melihat melemahnya hal tersebut sebagai penurunan otoritas gereja dan pengaruhnya terhadap massa.
2.2. Pembatalan "tahun pelajaran"
Konsesi pemerintah kepada kaum bangsawan dalam urusan petani, yang akhirnya diresmikan dalam Kode Dewan tahun 1649, adalah penghapusan tahun pelajaran, atau undang-undang pembatasan tuntutan terhadap petani yang melarikan diri. Sejak awal abad ke-16. Ada masa jabatan lima tahun, yang digantikan oleh undang-undang lima belas tahun pada tahun 1607. Namun setelah Masa Kesulitan mereka kembali ke periode lima tahun sebelumnya. Dalam waktu sesingkat itu, buronan tersebut dengan mudahnya menghilang bagi pemiliknya, yang tidak sempat menjenguk buronan tersebut untuk mengajukan tuntutan terhadap dirinya. Pada tahun 1641, para bangsawan meminta tsar untuk “mengesampingkan masa jabatan yang telah ditetapkan,” namun sebaliknya, undang-undang pembatasan hanya diperpanjang untuk petani yang melarikan diri menjadi sepuluh tahun, untuk petani yang diekspor menjadi lima belas tahun. Pada tahun 1645, sebagai tanggapan terhadap petisi yang berulang-ulang dari para bangsawan, pemerintah mengukuhkan dekrit tahun 1641. Akhirnya, pada tahun 1646, dengan melakukan sensus umum yang baru, pemerintah mengindahkan petisi yang terus-menerus dari para bangsawan dan dalam perintah tertulis pada tahun itu berjanji bahwa “ karena para petani dan petani serta rumah tangga mereka akan ditulis ulang, dan menurut buku sensus tersebut, para petani dan petani serta anak-anak mereka, saudara laki-laki, dan keponakan laki-laki mereka akan menjadi kuat dan tidak mendapat pelajaran.” Janji ini dipenuhi oleh pemerintah dalam Kitab Undang-undang tahun 1649, yang mengesahkan kembalinya petani buronan menurut buku juru tulis tahun 1620-an dan menurut catatan sensus tahun 1646 - 1647. "tidak ada tahun pelajaran."
Penghapusan jangka waktu pembatasan itu sendiri tidak mengubah sifat hukum benteng petani sebagai kewajiban perdata, yang pelanggarannya dituntut atas kebijaksanaan pribadi korban; hal ini hanya menempatkan pada kaum tani satu lagi ciri umum dari penghambaan, yang tuntutannya tidak dibatasi. Namun perintah juru tulis, membatalkan jangka waktu pembatasan, dengan semua itu
dia memperkuat bukan individu, tetapi seluruh halaman, struktur keluarga yang kompleks; tambahan tertulis pada negara di tempat tinggal, yang menangkap para petani perumah tangga dengan keturunan dan lateral mereka yang tidak terpisahkan, pada saat yang sama memperkuat mereka untuk pemiliknya, yang sekarang menerima hak untuk mencari dan, jika melarikan diri, tanpa batas waktu, seperti budak, dan berubah menjadi benteng petani pribadi dalam istilah leluhur. Akan tetapi, orang mungkin berpikir bahwa perluasan benteng petani tersebut hanyalah sebuah konsolidasi dari situasi faktual yang telah lama ada: di antara massa kaum tani, anak laki-laki, dengan warisan normal dari rumah tangga dan peralatan ayahnya, tidak menyimpulkan perjanjian baru dengan pemilik; hanya ketika seorang anak perempuan yang belum menikah tetap menjadi ahli waris, pemiliknya mengadakan perjanjian khusus dengan pengantin prianya, yang memasuki rumahnya “ke seluruh perut ayahnya”. Perintah tahun 1646 juga tercermin dalam kontrak petani." Sejak saat itu, pencatatan menjadi lebih sering, memperluas kewajiban petani kontrak kepada keluarga mereka, dan satu petani lajang yang dibebaskan, mengajukan permohonan tanah Biara Kirillov dengan pinjaman. , memperluas kewajiban yang diterima dan kepada calon istri serta anak-anaknya, yang “Tuhan akan berikan padanya untuk dinikahi.” Keturunan benteng petani menimbulkan pertanyaan tentang sikap negara terhadap pemilik budak 11 K.A , hal.110.
Menjamin kepentingan perbendaharaan, peraturan perundang-undangan pada abad ke-16. mengikat petani milik negara dengan pajak atas sebidang tanah atau tempat tinggal dan membatasi pergerakan petani milik negara. Sejak awal abad ke-17. Penguatan kelas serupa juga menimpa kelas lainnya. Itu adalah reorganisasi umum masyarakat menurut jenis beban negara. Dalam kaitannya dengan petani pemilik tanah, sekat ini diperumit oleh kenyataan bahwa antara perbendaharaan, untuk kepentingan siapa hal itu dilakukan, dan petani di sana berdiri pemilik tanah, yang mempunyai kepentingannya sendiri. Undang-undang tidak mencampuri transaksi pribadi antara satu sama lain selama tidak melanggar kepentingan pemerintah: dengan cara inilah perbudakan diperbolehkan dalam catatan pinjaman. Tapi ini adalah transaksi pribadi dengan pemilik pertanian perorangan. Sekarang seluruh populasi petani di tanah mereka dan anggota keluarga petani yang tidak terpisahkan secara permanen dialihkan ke pemilik tanah. Benteng petani pribadi dibawah kontrak, menurut catatan pinjaman, berubah menjadi penguatan turun temurun menurut hukum, menurut juru tulis atau buku sensus; Dari kewajiban sipil swasta, lahirlah pelayanan negara baru bagi kaum tani. Hingga saat ini peraturan perundang-undangan membangun normanya dengan cara menghimpun dan menggeneralisasikan hubungan-hubungan yang timbul dari transaksi antara petani dan pemilik tanah. Berdasarkan perintah tertulis pada tahun 1646, ia sendiri memberikan norma yang menjadi dasar munculnya hubungan ekonomi dan hukum baru. Kitab Undang-undang tahun 1649 dimaksudkan untuk membimbing dan menafkahi mereka.
2.3. Kedudukan budak menurut Kode Dewan
Kode Dewan memperlakukan budak dengan agak dangkal: Pasal 3 Bab XI menyatakan bahwa “sampai dekrit kedaulatan saat ini, tidak ada perintah kedaulatan yang menyatakan bahwa tidak seorang pun boleh menerima petani (kita berbicara tentang pelarian) untuk diri mereka sendiri,” sedangkan dekrit tahun 1641 jelasnya berbunyi: “Jangan terima petani dan tani orang lain.” Hampir seluruh bab XI dari Kode ini hanya membahas tentang pelarian petani, tanpa menjelaskan esensi dari benteng petani, atau batas-batas kekuasaan tuan, dan dengan tambahan apa dari legalisasi sebelumnya, namun tanpa menguras sumber-sumbernya. Saat menyusun diagram benteng petani menurut pasal-pasal biasa dari Kode, legalisasi ini membantu mengisi kekurangan dari kode yang salah. Undang-undang tahun 1641 membedakan tiga bagian klaim dalam komposisi benteng petani: kaum tani, perut petani Dan kepemilikan petani.
Karena kepemilikan petani berarti hak pemilik atas kerja seorang budak, dan perut petani adalah peralatan pertaniannya dengan semua barang bergerak, “peralatan garapan dan pekarangan”, maka di bawah kaum tani Yang masih perlu dipahami adalah kepemilikan petani terhadap pemiliknya, yaitu hak petani atas kepribadian pemilik, tanpa memandang situasi ekonomi dan penggunaan buruh tani yang dilakukan oleh pemilik. Hak ini diperkuat terutama oleh juru tulis dan buku sensus, serta “benteng-benteng lain”, di mana petani atau ayahnya terdaftar sebagai pemiliknya.
Penggunaan ketiga komponen benteng petani ini secara tidak berbahaya bergantung pada tingkat keakuratan dan kehati-hatian hukum dalam menentukan kondisi benteng petani. Menurut Kode, petani budak secara turun temurun dan kuat secara turun temurun menghadapi orang perseorangan atau badan hukum yang untuknya dicatatkan pada juru tulis atau buku yang sejenis dengannya; dia kuat untuk wajah ini di tanah di sebidang tanah, perkebunan atau warisan di mana sensus menemukannya; akhirnya, dia kuat dalam kekayaan, pajak petani yang dia tanggung atas sebidang tanahnya. Tidak satu pun dari ketentuan ini yang diterapkan secara konsisten dalam Kode Etik. Undang-undang tersebut melarang pemindahan petani lokal ke tanah-tanah patrimonial, karena hal ini merusak properti negara, seperti perkebunan, melarang pemilik untuk melakukan perbudakan terhadap petani dan anak-anak mereka dan melepaskan petani lokal ke kebebasan, karena kedua tindakan tersebut merampas hak-hak petani. dari negara kena pajak, merampas perbendaharaan wajib pajak; tetapi di samping itu, undang-undang tersebut mengizinkan pemecatan petani patrimonial (Bab XI, Pasal 30; Bab XX, Pasal 113; Bab XV, Pasal 3).
Selain itu, Undang-undang tersebut secara diam-diam mengizinkan atau secara langsung menyetujui transaksi-transaksi yang terjadi pada saat itu antara pemilik tanah, yang memisahkan petani dari petaknya, mengizinkan pemindahtanganan tanpa tanah dan, terlebih lagi, dengan hilangnya nyawa mereka, bahkan menetapkan pemindahan petani. dari pemilik yang satu ke pemilik yang lain tanpa alasan apapun dari pihak petani, sesuai dengan keinginan para tuan itu sendiri. Seorang bangsawan yang, setelah sensus, menjual tanah miliknya kepada para petani yang melarikan diri yang harus dikembalikan, sebaliknya diwajibkan untuk memberikan tanah tersebut kepada pembeli dari tanah miliknya yang lain “petani yang sama” yang tidak bersalah atas penipuan tuan mereka, atau dari a pemilik tanah yang membunuh petani lain tanpa sengaja, mereka mengadili “petani terbaik dan keluarganya” dan menyerahkan petani yang dibunuh itu kepada pemiliknya (Bab XI, Pasal 7; Bab XXI, Pasal 71). 11 Studi sejarah dan hukum tentang Kode yang diterbitkan oleh Tsar Alexei Mikhailovich pada tahun 1649. Esai oleh Vladimir Stroev. Saint Petersburg. Di Akademi Ilmu Pengetahuan Kekaisaran. - 1883.
Undang-undang hanya melindungi kepentingan bendahara atau pemilik tanah; Kekuasaan pemilik tanah hanya menemui kendala hukum jika berbenturan dengan kepentingan pemerintah. Hak-hak pribadi petani tidak diperhitungkan; kepribadiannya lenyap dalam kasuistis kecil hubungan majikan; pengadilan melemparkannya ke dalam skalanya, seperti detail ekonomi, untuk memulihkan keseimbangan kepentingan mulia yang terganggu. Untuk tujuan ini, keluarga petani bahkan dipecah belah: seorang buronan budak yang menikah dengan seorang duda, petani atau budak dari tuan orang lain diberikan kepada pemiliknya bersama suaminya, tetapi anak-anaknya dari istri pertamanya tetap bersama pemilik sebelumnya. Undang-undang mengizinkan fragmentasi keluarga yang anti-gereja dilakukan secara acuh tak acuh terhadap petani maupun terhadap budak (Bab XI, Pasal 13).
Salah satu konsekuensi yang paling serius dari kelalaian Kode ini adalah bahwa Kode ini tidak secara tepat mendefinisikan esensi hukum dari peralatan petani: baik para pembuat undang-undang tersebut, maupun dewan pemilih yang mengisinya kembali, yang di antara mereka tidak ada petani pemilik tanah, tidak melakukan hal tersebut. tidak menganggap perlu untuk menetapkan secara jelas berapa besar “perut” petani itu miliknya dan berapa besarnya milik pemiliknya. Seorang pembunuh yang tidak disengaja terhadap petani lain, orang bebas, membayar “utang yang memperbudak” orang yang dibunuh, yang dikonfirmasi dengan surat pinjaman (Bab XXI, Pasal 71). Artinya petani dianggap mampu secara hukum untuk memikul kewajiban-kewajiban sehubungan dengan harta miliknya. Tetapi seorang petani yang menikah dengan seorang perempuan petani yang melarikan diri, bersama istrinya, diserahkan kepada pemilik sebelumnya tanpa perut, yang disimpan oleh pemilik suaminya (Bab XI, Pasal 12). Ternyata harta milik petani hanyalah harta ekonominya sebagai petani, dan bukan harta sahnya sebagai orang yang cakap secara hukum, dan petani kehilangannya meskipun ia menikah dengan seorang pelarian dengan sepengetahuan dan bahkan atas kemauan pemiliknya.
2.4. Perbedaan antara kaum tani dan perbudakan
Pengakuan legislatif atas tanggung jawab pajak pemilik tanah terhadap petaninya merupakan langkah terakhir dalam konstruksi hukum perbudakan petani. Norma ini mendamaikan kepentingan perbendaharaan dan pemilik tanah, yang berbeda secara signifikan. Kepemilikan tanah pribadi telah menjadi badan polisi-keuangan perbendaharaan negara yang tersebar di seluruh negara bagian; dari saingannya, ia berubah menjadi kolaboratornya. Rekonsiliasi hanya bisa terjadi jika merugikan kepentingan kaum tani. Dalam pembentukan pertama benteng petani, yang dikonsolidasikan oleh Kode 1649, benteng itu belum berhasil mengejar para budak, sesuai dengan norma-norma yang membangunnya. Hukum dan praktik tetap dijalankan, meski ada garis tipis yang memisahkan keduanya:
petani budak tetap menjadi pemungut pajak pemerintah, tetap mempertahankan penampilan sebagai warga sipil;
oleh karena itu, pemilik wajib memperoleh sebidang tanah dan peralatan pertanian;
3) ia tidak dapat dirampas tanahnya dengan cara dibawa ke pekarangan, tetapi sebagai penduduk setempat dengan cara dibebaskan;
perutnya, meskipun hanya miliknya sebagai budak, tidak dapat diambil darinya dengan “kekerasan”;
dia bisa mengeluh tentang pemerasan yang dilakukan majikannya “melalui kekerasan dan perampokan” dan, melalui pengadilan, mengembalikan pemerasan yang kejam itu kepada dirinya sendiri. 11 Klyuchevsky V. O. Sejarah Rusia: Kursus kuliah lengkap. Dalam tiga buku. - Rostov-on-Don: Rumah Penerbitan Phoenix, 1998. - hal. 297.
Sejarah penciptaan Kode Katedral 1649 Penciptaan monumen hukum Rusia ini berkaitan langsung dengan perkembangan lebih lanjut hubungan feodal-budak di Rusia. Pada saat ini, ciri-ciri utama perekonomian corvée telah berkembang. Tanah patrimonial dibagi menjadi tanah tuan dan tanah petani, dan petani, yang secara pribadi bergantung pada pemilik tanah, bekerja untuknya. Peningkatan bidang tanah tuan tanah feodal menyebabkan meningkatnya eksploitasi terhadap para petani. Ada juga pergulatan intra-feodal antara pemilik tanah dan pemilik patrimonial atas budak. Hak monopoli kepemilikan petani dikonsolidasikan Kode Dewan tahun 1649 untuk semua kategori peringkat layanan di negara ini. Kepemilikan tanah feodal mendasari seluruh kenegaraan, dari raja hingga pencium bibir. Kode ini memberikan perhatian utama pada kaum bangsawan sebagai kelas pemilik tanah militer yang dominan: hampir setengah dari semua pasal secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kepentingan dan hubungan mereka. Kode Katedral mengatur secara rinci status hukum perkebunan dan perkebunan, mengatur cara-cara pemulihan hubungan, memperbolehkan pertukaran harta dengan perkebunan, penjualan harta dan perkebunan, dan memperluas asas-asas lembaga pewarisan. Kode Katedral memainkan peran besar dalam perkembangan hukum Rusia - itu adalah hasil dari perkembangan hukum Moskow Rus'. Ini adalah kodeks pertama yang dicetak. Ia melampaui monumen-monumen hukum Rusia sebelumnya, pertama, dalam isinya, kedua, ia memberikan taksonomi tertentu dari banyak norma hukum mengenai subyek, ketiga, Kode 1649 mengungkapkan kepentingan fundamental kelas penguasa, keempat, ini adalah sebuah kepentingan utama. sebuah tonggak sejarah dalam perjalanan menuju pengembangan hak-hak feodal patrimonial dan lokal serta terciptanya kesatuan hak atas kepemilikan tanah feodal. Akhirnya, Kode tersebut melegitimasi seluruh sistem dasar dokumenter untuk perbudakan dan pencarian petani buronan dan mencakup serangkaian hukum perbudakan yang luas. Kode tersebut tidak menghapuskan perbudakan pribadi atas nama kebebasan, tetapi mengubah kebebasan pribadi menjadi perbudakan nama kepentingan negara. Menjadi badan hukum yang berlaku pada masanya. Kode 1649 Pada saat yang sama, ia merupakan monumen utama pemikiran hukum. Ini mencerminkan tren progresif dalam perkembangan masyarakat feodal, tahap awal transisi dari monarki perwakilan-estate ke absolutisme dan mengkonsolidasikan pembentukan satu bentuk kepemilikan tanah feodal Kode Katedral tahun 1649 g.disajikan: 1. Keputusan Gereja dan kutipan dari Buku Juru Mudi ; 2. hukum Bizantium; 3. Kitab Undang-undang 1497 Dan Kitab Undang-undang 1550 bertahun-tahun; 4. Dekrit mantan penguasa dan tsar besar, hukuman boyar; 5. Buku Keputusan Ordo Moskow (khususnya Zemsky, Perampok); 6. Beberapa kutipan dari status Lituania tahun 1588. Kode ini terdiri dari 25 bab dan 967 pasal. Kode Katedral 1649 g., yang mengekspresikan kepentingan kelas budak feodal, pertama-tama, memenuhi tuntutan penduduk bangsawan yang melayani, memberikan mereka hak untuk memiliki tanah dan budak. Isu-isu yang berkaitan dengan perbudakan terakhir seluruh lapisan kaum tani, perampasan total hak-hak mereka dalam status sosial-politik dan properti, terutama terkonsentrasi di Bab. 11 “Pengadilan Kaum Tani”, serta beberapa bab lainnya. Bab 21 memuat pasal-pasal tentang kejahatan dan hukuman bagi mereka. Analisis terhadap KUHP menunjukkan bahwa pada saat disusun, hukum pidana telah mencapai perkembangan yang tinggi, sehingga pertanggungjawaban pidana bergantung pada sikap subjektif terdakwa kejahatan (Bab 10, Pasal 223-228). Beberapa jenis kejahatan dikenakan hukuman perdata, sementara yang lain dikenakan hukuman pidana. Salah satu keadaan yang mengecualikan tanggung jawab pidana adalah pembelaan yang diperlukan atau kebutuhan yang ekstrim (Bab 10, Pasal 283, 201), yang mengecualikan tanggung jawab terlepas dari proporsionalitasnya. Hukuman ditingkatkan jika ada keadaan yang memenuhi syarat (Bab 21, Pasal 12, 25, 90). Hukuman properti banyak digunakan, yang terdiri dari penyitaan tanah, perkebunan, harta bergerak, pengurangan gaji, dll. Kode Katedral - ini adalah monumen hukum terbesar pada masa feodalisme dalam lingkaran hubungan yang diatur.